Sabtu, 21 April 2018

MAKNA AS – SALAM DALAM AL QUR’AN Ke 4


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Materi  ini lanjutan dari materi  MAKNA AS – SALAM  DALAM  AL QUR’AN  Ke   3

4.Keselamatan

Allah swt berfimrna di dalam QS Al Anbiya  [ 21 ] :  69 yaitu

قُلْنَايَانَارُكُونِيبَرْداًوَسَلَاماًعَلَىإِبْرَاهِيمَ -٦٩-

" Kami (Allah) Berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim,” 

QS Al-Anbiya’ [ 21 ]  :  69  .

Melalui ayat ini Allah  swt menjelaskan tentang salam yaitu merupakan keselamatan . Selamat dari sesuatu yang buruk yang akan menimpanya .

Sebagaimana Nabi Ibrahim as yang dibakar oleh Raja Namrud beserta para anggota  kerajaan lainnya karena telah menghancurkan berhala- berhala mereka , dan mengajak mereka agar mengikuti ajaran beliau.

Sang Raja menganggap Nabi Ibrahim as hanyalah orang biasa , rakyat rendahan , miskin lagi. Mana mungkin Raja mau mematuhinya bahkan dianggapnya telah menentang Rajanya . 

Sehingga memutuskan agar beliau tidak mengganggu mereka lagi maka dibakarlah .  
Bagaimana sikap Nabi Ibrahim as saat itu ?   Sungguh tidak ada  rasa takut sedikitpun. 

Kalau masyarakat sekarang hanya karena tekanan ekonomi saja  relah mengorbankan agamanya sendiri .  

Rela petunjuk yang benar ditukar dengan kesesatan . Rela yang halal ditukar dengan yang haram.  

Rela yang haq ditukar dengan yang bathil, yang penting diri merasa puas dan senang. 

Hanya kesenangan duniawi saya tanpa memikirkan akibat yang akan diterimanya di hadapan Allah .   

Kembali  kepada kisah nabi Ibrahim as . Setelah bahan bakar terkumpul kemudian
Api dinyalakan . 

Karena Nabi Ibrahim as merasa hanya orang yang lemah , maka beliau mengadukan hal dirinya ke Allah swt sambil melihat kobar api yang amat besar . 

Maka Allah turunkan firman-Nya Yaitu Qs Al Anbiya [ 21 ] : 69  yaitu ,

" Qulnaa yaa naaru kuunii bar dan  wa salaaman 'alaa Ibrahiima "

Tang artinya ,

" Kami [ Allah ] berfirman , " Wahai api  !  Jadilah kamu dingin , dan penyelamat bagi Ibrahiim "

QS Al Anbiya [ 21 ] : 69  .

Dan yang tahu itu hanya beliau. Kemudian beliau dimasukkanlah ke dalam kobaran api tersebut . 

Dan Alhamdulillah atas seizin Allah swt apa yang memiliki sifat panas , berubah menjadi dingin . Subhanallah .

Marilah kita belajar tentang ketauhidan dan keimanan dari Nabi Ibrahim as , bahwa tidak ada seorang manusiapun yang akan lolos dari ujian dan cobaan Allah swt. 

Semakin tebal keyakinan seseorang, semakin kuat keimanan seseorang , maka ujian dan cobaanpun akan semakin berat . 

Namun tetap Allah swt akan menguji hambaNya sebatas kemampuan dirinya, tidak akan melebihi batas kesanggupannya .

Berlanjut ……………….

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar