Rabu, 23 Mei 2018

AL QUR’AN MENGUNTUNGKAN MANUSIA .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Bagi manusia yang dengan sungguh – sungguh hidupnya berpedoman kepada Al Qur’an maka akan menjadi orang yang beruntung di sisi Allah swt .

Ada perbedaan beruntung di sisi Allah dan beruntung menurut manusia .  Bila beruntung disisi atau menurut Allah , maka akan beruntung di dunia dan ke akhirat .

Sebaliknya beruntung menurut manusia maksudnya adalah di dunia mereka hidupnya beruntung, kaya raya, jabatan tinggi, gelarnya banyak , tapi bila di dalam perjalanan kehiduannya banyak melanggar aturan Allah, sudah jelas mereka hanya beruntung di dunia, akan tetapi di akhirat akan celaka .

Sungguh Al Qur’an ini menjadi perniagaan yang tidak akan merugi sebagaimana firrman Allah di dalam 

QS Fathir [ 35 ] : 29 yaitu  

  Innal ladziina yatluuna kitaaballoohi , wa aqoomush sholaata , wa an faquu mimmaa rozaqnaahum sirron wa’alaa niyatan yarjuuna tijaarotan lan tabuuro “ .
Yang artinya  :  

"Sesungguhnya orang yang selalu "membaca" kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak merugi." 

(QS Fathir  [ 35 ]  : 29).

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semnua bahwa bila kita ingin menjadi orang yang beruntung di sisi Allah dunia akhirat maka

1.Kita harus mempelajari Al Qur’an, bukan hanya membaca Arabnya saja, akan tetapi juga mempelajari artinya, menghayati maknanya dan mengamalkannya ke dalam kehidupan sehari- hari sesuai dengan kesanggupan masing – masing   ;

2.  Mendirikan shalat , karena shalat ini merupakan perintah langsung dari Allah kepada nabi Muhammad saw di Sidratul Muntaha untuk disampaikan kepada semua manusia di akhir zaman agar bisa dilaksanakan bila dirinya mengaku beragama Islam [ agama pilihan Allah ]  ;

3.  Mengeluarkan sebagian rezeki dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah dari rezeki pemberian Allah , sebagai pembersih apa yang telah diterimanya  [ 2, 5 % ] .

4. Dalam pemberian zakat , infaq atau sedekah itu bisa dilakukan secara terang – terangan atau juga bisa secara sembunyi – sembunyi [ cukup yang tahu hanya diri sendiri dan Allah saja ]  ;

Bila ke empat hal ini dilakukan oleh kita dengan yakin dan ikhlas , maka kita akan menjadi orang yang beruntung di sisi Allah dunia dan akhirat .  

Bila tidak dilaksanakan maka kita akan tergolong sebagai orang yang rugi dan celaka dunia dan akhirat .

Semoga ini bermanfaat .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .


maka kita akan tergolong sebagai orang yang rugi dan celaka dunia dan akhirat .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar