Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Siapapun oragnya dilarangan
Menyamakan Allah dengan Makhluk – Nya .
Allah swt berfirman yaitu
“ Tabarakal ladizii
biyiadihil mulku , wa huwa ‘alaa kulli sai in qodiir “
Yang artinya
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala
kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu“.
(QS. Al Mulk:1).
Kata Tabarak : Begitu banyak
kebaikan dari Allah swt kepada
seluruh makhlukNya, ayat ini merupakan isbat bahwa
Allah memiliki tangan namun
tangan Allah tidak seperti dengan makhluknya sebagaimana firmannya:
Allah swt berfirman ,
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat”.
(QS. Asy Syu’ara : 11).
Tidak boleh menyamakan Allah dengan sesuatu, oleh karenanya sikap kita tatkala membaca ayat –ayat
dalam Al-Qur’an yang menunjukkan nama dan sifat – sifat Allah harus diterima
dengan apa adanya.
Para ulama sepakat dengan mengatakan: ”Terimalah nash yang sampai kepadamu”.
Salah satu Qaidah yang
disebutkan oleh Imam Malik Rahimahullah.Suatu
saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai
Abu ‘Abdillah (Imam Malik),
Allah swt berfirman ,
الرَّحْمَنُ
عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas “Arsy”.
Lalu
bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?”Dikatakan:“Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan
sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut.
Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.”
Kecemasan
beliau pun pudar, lalu beliau berkata:
الكَيْفُ
غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ
وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ
“Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan,
namun istiwa’ Allah diketahui maknanya.Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah
suatu kewajiban.Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah.Aku khawatir
engkau termasuk orang sesat.”Kemudian orang tersebut diperintah untuk
keluar”.
(Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 378).
Diantara surah – surah dalam Al-Qur’an ada yang
dikhususkan Rasulullah saw sebagai
pemberi syafaat seperti surah Al-Mulk hal tersebut menunjukkan keistimewaan dan
keutamaannya.
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar