Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Sampai saat ini masih
banyak manusia yang menentang kodrat Allah , memaksakan kehendaknya .
Terutama kepada mereka
yang memang hidupnya hanya fokus untuk memikirkan duniawi saja .
Untuk kebutuhan akhirat
bagi dirinya tidak terlintas dalam pikirannya. Dianggapnya keberadaannya di
dunia ini akan selamanya .
Menjalani hidup harus
ditarget . Kalau untuk program itu boleh ditarget , tapi hasil pelaksanaan
program itu tetap Allah swt yang menentukannya .
Jadi lakukanlah apa yang
bisa kita lakukan sesuai dengan profesi masing – masing sebaik mungkin. Urusan selanjutnya serahkan
kepada Allah swt .
Yang bertani , bertanilah sesuai aturan pertanian sejak mulai penyemaian sampai memanen . Lakukanlah hal tersebut karena Allah swt .
Yang berdagang , berdaganglah dengan jujur, jangan mengurangi berat dan mengurangi ukuran . Niatkan karena Allah swt .
Yang menjadi pengusaha , jadilah pengusaha yang baik , bisa menolong mereka yang belum bekerja . Niatkan semuanya karena Allah swt .
Yang jadi pejabat , laksanakan jabatan itu dengan baik dan benar , jangan menyalah gunakannya . Niatkan semuanya karena Allahj swt .
Yang bekerja bekerjalan dengan jujur , saling bekerjasama dengan yang lain , saling bertukar fikiran. Semua itu haris dilakukan karena Allah swt .
Mengapa semuanya harus diniatkan karena Allah ? Karena semua itu adalah amanat Allah swt , maka harus dikerjakan sesuai dengan yang Allah sukai .
Selain dari itu agar hasilnya itu bisa memenuhi dua kebutuhan , yakni kebutuhan duniawi dan kebutuhan akhirat .
Bagaimanakah bila tidak diniatkan karena Allah ? Yang didapat hanya duniawinya saja, sedangkan akhiratnya tidak dapat sama sekali .
Ingat segala perbuatan itu adalah bergantung pada niatnya. Niat itu adanya dalam hati .
Allah tidak melihat wajah dan penampilan , akan tetapi yang dilihat adalah hatinya .
Awal akan mengerjakan sesuatu itu apa niatnya, maka amal itulah yang akan dicatat oleh Allah swt [ baik atau buruk ] .
Allah swt berfirman yaitu .
Wa man yatawakkal
‘alalloohi fa huwa hasbuh “
Yang artinya ,
“ Barangsiapa yang
bertawakal [ berserah diri ] kepada Allah ,
maka Dia akan mencukupi
keperluannya “
QS Ath Thalaq [ 65 ]
: 3
Ayat ini seringkali disampaikan oleh para pendakwah , namun sayang para jama'ahnya seperti dianggapnya itu adalah hal biasa , sehingga reaksi perhatiannya ya biasa.
Kenapa demikian ? Karena setelah kembali ke rumahnya masing - masing , tetap saja akhlaknya , sikap dan prilakunya tidak berubah . Bahkan ada yang semakin buruk .
Seharusnya saat mendengarkan pengajian di majelis, atau nasehat dari siapapun , dengarkanlah dengan baik .
Bila hal itu benar dan menurut diri mampu dikerjakan maka segeralah kerjakan , jangan ditunda - tunda .
Hanya orang - orang bodoh saja yang senang menunda - menunda untuk berbuat kebaikan , untuk beramal soleh, untuk bersedekah .
Allah swt sudah berjanji melalui ayat di atas, yaitu Allah akan mencukupi semua kebutuhan manusia bila manusia itu bertawakal kepada-Nya.
Artinya bekerjalah , berusahalah sesuai keahlian masing - masing . Lalu berdo'alah hanya kepada Allah . Bersandarlah atau bergantunglah hanya kepada Allah semata.
Setelah itu serahkan segala sesuatu yang telah dikerjakannya kepada Allah . Dengan harapan apa yang telah dikerjakannya itu senantiasa mendapatkan rido Allah swt .
Dan bila masih belum sesuai dengan kehendak Allah, maka meminta maaf kepadaNya , dan memohon bimbingan dan tuntunanNya agar untuk kedepannya itu bisa lebih baik lagi dari yang sebelumnya .
Itulah arti tawakal yang benar . Walloohua'lam .
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar