Kamis, 06 September 2018

SITUASI MANUSIA DI AKHIR ZAMAN .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا. فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

“Hampir-hampir umat-umat (yang kafir) menguasai kalian seperti berkerumunnya orang-orang memperebutkan makanan.

Maka berkatalah seseorang, “Apakah karena sedikitnya kita (kaum Muslimin) ketika itu?”

Beliau bersabda: Bahkan kalian pada waktu itu banyak jumlahnya, akan tetapi kalian seperti buih banjir, dan

Allah menghilangkan kewibawaan kalian dari hati-hati musuh kalian serta melemparkan ke dalam hati-hati kalian kelemahan.

Maka berkata seseorang, “Wahai Rasulullah apakah penyebab kelemahan tersebut?”

Beliau bersabda: Cinta dunia dan benci kematian.”

 [HR. Abu Daud dari Tsauban radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 958]

Melalui hadist ini Rasulullah memperingatkan kepada kita semua yang sedang berusaha untuk menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt.

Perbanyaklah untuk mengingat kematian diri , bukan orang lain. Hal ini bisa kita belajar saat para tetangga kita yang meninggal dunia .

Rumag megah, mobil mewah, harta benda yang berlimpah, anak istri, sanak keluarga, handai taulan, semua ditinggalkan .

Yang dibawa hanyalah kain putih sepanjang 12 meter , tempat tinggal yang barus sangat sempit sekali, gelap gulita , tanpa ada ventilasi udara sedikitpun termasuk cahaya .

Di dalamnya tinggal sendirian , tidak ada yang menemaninya dan membantunya kecuali amal perbuatannya yang telah dilakukannya selama berada di dunia .

 Lalu bagaimana bila hal tersebut terjadi pada kita , apakah kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya .

Kalau belum , kematian itu dianggapnya hanyalah hal biasa, mandikan, kafani, solatkan, doakan, hantarkan ke kubur , lalu pulang selesai. Ini sama saja telah menyia nyiakan moment penting ini.

Masih banyak orang kalau mendengar kematian itu merasa takut . Takutnya takut karena kematiannya ataukah takut yang lainnya ? Pada umumnya tidak bisa menjawab dengan tepat.

Wahai saudaraku janganlah tergiur karena kemilaunya dunia , kesenangan dunia , lalu sampai melalaikan akhirat kita  .

Beruntunglah kita masih diberi kesempatan hidup. Artinya kita masih bisa untuk segera memperbaiki diri, bebenah untuk mencari bekal akhirat kita di sisa- sisa umur yang masih ada .

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya. insya Allah . Aaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmnatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar