Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا. فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Hampir-hampir umat-umat (yang kafir) menguasai kalian
seperti berkerumunnya orang-orang memperebutkan makanan.
Maka berkatalah seseorang, “Apakah karena sedikitnya kita
(kaum Muslimin) ketika itu?”
Beliau bersabda: Bahkan kalian pada waktu itu banyak
jumlahnya, akan tetapi kalian seperti buih banjir, dan
Allah menghilangkan kewibawaan kalian dari hati-hati musuh
kalian serta melemparkan ke dalam hati-hati kalian kelemahan.
Maka berkata seseorang, “Wahai Rasulullah apakah
penyebab kelemahan tersebut?”
Beliau bersabda: Cinta dunia dan benci kematian.”
[HR. Abu Daud dari
Tsauban radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 958]
Melalui hadist ini Rasulullah memperingatkan kepada kita
semua yang sedang berusaha untuk menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada
Allah swt.
Perbanyaklah untuk mengingat kematian diri , bukan orang
lain. Hal ini bisa kita belajar saat para tetangga kita yang meninggal dunia .
Rumag megah, mobil mewah, harta benda yang berlimpah, anak
istri, sanak keluarga, handai taulan, semua ditinggalkan .
Yang dibawa hanyalah kain putih sepanjang 12 meter , tempat
tinggal yang barus sangat sempit sekali, gelap gulita , tanpa ada ventilasi
udara sedikitpun termasuk cahaya .
Di dalamnya tinggal sendirian , tidak ada yang menemaninya
dan membantunya kecuali amal perbuatannya yang telah dilakukannya selama berada
di dunia .
Lalu bagaimana bila
hal tersebut terjadi pada kita , apakah kita sudah mempersiapkan segala
sesuatunya .
Kalau belum , kematian itu dianggapnya hanyalah hal biasa,
mandikan, kafani, solatkan, doakan, hantarkan ke kubur , lalu pulang selesai.
Ini sama saja telah menyia nyiakan moment penting ini.
Masih banyak orang kalau mendengar kematian itu merasa takut
. Takutnya takut karena kematiannya ataukah takut yang lainnya ? Pada umumnya
tidak bisa menjawab dengan tepat.
Wahai saudaraku janganlah tergiur karena kemilaunya dunia ,
kesenangan dunia , lalu sampai melalaikan akhirat kita .
Beruntunglah kita masih diberi kesempatan hidup. Artinya kita
masih bisa untuk segera memperbaiki diri, bebenah untuk mencari bekal akhirat
kita di sisa- sisa umur yang masih ada .
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya. insya Allah . Aaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmnatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar