Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku sekalian,
setiap ada penyakit pasti ada obat, setiap ada masalah pasti ada solusi. Setiap
ada ciptaan pasti ada yang menciptakan . Dan setiap ada awal pasti ada yang
akhir.
Begitu pula dengan Allah
swt. Dialah yang awal ada sebelum semuanya ada . Dan semua yang ada ini adalah
hasil ciptaanNya semua, dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Dan semua ciptaanNya itu
akan ada batas umurnya, tidak akan kekal selamanya. Berakhirnya kehidupan dunia
ini setelah datang Hari Kiamat.
Di Hari Kiamat semuanya
akan hancur lebur, gunung2pun hancur bagaikan debu yang beterbangan ditiup oleh
angin, kecuali hanya satu yang tinggal yaitu Allah swt .
Sebagaimana firman Allah
swt yaitu
“ Huwal awwalu wal aakhiru
wadz dzoohiru wal baa thinu “
Yang artinya yaitu ,
“ Dia [ Allah ] lah Yang
Awal dan Yang Akhir , Yang Lahir dan Yang Batin . Dan Dialah Yang Maha
mengetahui segala sesuatu “
QS Al Hadiid : 3 .
Melalui ayat ini Allah
telah menyatakan dirinya sendiri agar manusia menyadari siapa dirinya .
Barangsiapa yang melihat
sesuatu yang nyata [ wujud ], tapi tidak mampu melihat yang mewujudkannya ,
maka dirinya masih ada penghalang .
Apakah yang menjadi
penghalangnya ? Tidak lain adalah sesuatu yang wujud selain Allah swt .
Manusia bisa melihat Allah
adalah karena karunia-Nya . Allah Maha Kuasa atas segala sesuatunya . Allah pun
berkuasa untuk menghalangi manusia untuk melihatNya .
Melihat Allah disini bukan
melihat dengan mata nyata, akan tetapi dengan mata hati .
Allah swt berfirman yaitu
,
“ Yaa tud rikuhul abshooro
wa huwa yud rikuhul abshooru
wa huwal
lathiiful khobiir “
Yang artinya yaitu ,
“ Dia tidak dapat dicapai
dengan penglihatan mata , sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan
dan
Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui “
QS Al An’aam [ 6 ] : 103
.
Baik yang bisa melihat
Allah maupun yang tidak bisa melihat Allah tentulah atas izinNya .Bi la tidak
ada izinNya mana mungkin bisa terjadi .
Allah swt berfirman yaitu
:
“ Qul hal yastawil a’maa
wal bashiiru , afalaab tatafakk karuuna “
Yang artinya yaitu ,
“ Apakah sama orang yang
buta dengan orang yang melihat , maka apakah kalian tidak berfikir ? “
QS Al An’aam [ 6 ] : 50 .
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar