Senin, 01 Oktober 2018

HIKMAH TAFAKUR .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Tafakur adalah merenung diri . Merenung bisa di tempat ramai ataupun di tempat sepi. Tapi kebanyakan mereka melakukannya di tempat sepi.

Karena di tempat sepi itu jauh dari hiruk pikuk urusan keduniawian. Namun sayangnya banyak yang menyalah gunakan cara ini . Yaitu untuk mencari kesaktian, ilmu kanuragan .

Harusnya tafakur itu adalah mendekatkan diri kepada Allah swt . Karena bila manusia masih cinta terhadap duniawi [ yang tidak ada kaitannya dengan urusan akhirat ] maka Allah akan menjauhinya .

Menurut Ka’ab yaitu

“ Man aroda yarofal aakhirota fal yuk stirit tafakkuri “

Yang artinya

“ Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan akhirat , maka hendaklah memperbanyak tafakur “

Bertafakur dengan akal yang sehat dapat dilakukan dengan cara beruzlah [ mengasingkan diri ] , menghindari dari khalayak ramai, sehingga terhindar dari engaruh manusia .

Tafakur itu sendiri merupakan hasil daripada uzlah .

Itulah mengapa zaman dulu Rasulullah saw  sering sekali pergi ke Gua Hira . Tujuannya adalah untuk beruzlah , bertafakur .

Dengan bertafakur , suasana sepi dan tenang, akan menghasilkan hati yang tenang, pikiran yang jernih , 

sehingga hatinya bisa lebih tajam lagi untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Sikap atau langkah apa yang harus diperbuat agar tidak salah langkah .

Hubungan dengan Allah pun akan terasa semakin dekat , sehingga bila Allah rido hijabnya itu dibukakan , 

sehingga dia memiliki kelebihan dari orang lain. Akan tetapi dia sendiri tidak menyadarinya .

Mengapa demikian ? Karena dirinya tidak mempelajari sesuatu apapun, selain berfikir dan merenungi diri sendiri 

dan merenungi segala ciptaann Allah, mengkaji tanda – tanda kebesaran Allah swt .

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar