Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Manusia yang selalu menuntut Allah swt adalah manusia yang idak pernah bersyukur, karena dia hanya melihat pada kebutuhannya sendiri saja.
Manusia yang tidap pernah bersyukur adalah karena tidak memahami akan segala kenikmatan Allah yang telah diterimanya .
Hanya manusia yang banyak mengkaji diri, dan mengoreksi diri saja yang mampu mensyukuri segala kenikmatan Allah swt .
Hawanya dunia semakin banyak yang dimiliki maka akan semakin banyak kekurangan untuk mncukupi segala kebutuhannya.
Wahai saudaraku sungguh telah banyak berbagai macam
nikmat Allah yang telah Dia berilkan
kepada kita semua.
Andaikan kita diminta menghitung nikmat tersebut ,
sungguh tidak ada yang sanggup menghitungnya.
Mungkin anda bisa menghitung nikmat yang Nampak oleh anda, saja. Akan tetapi nikmat yang tak
Nampak justru lebih banyak lagi.
Contoh lidah bisa merasakan manis , pahit , pedas ,
sedap , lezat , segar , sehat , selamat , sakit , iman , Islam dll. Jangan
dianggap bahwa itu adalah hanya hal biasa.
Apakah hakikat nikmat itu ? Nikmat adalah sesuatu yang dikaruniakan Allah
kepada makhluk-Nya .
Nikmat fitri adalah nikmat yang sudah terbawa sejak
lahir , terutama yang bisa dirasakan oleh seluruh anggota tubuh .
Sedangkan nikmat yang datang kemudian diantaranya
kelezatan, kekayaan , kesenangan , kesuksesan, kebahagiaan , kelapangan ,
kemudahan , kelancaran dll .
“ Wa in ta’udduu ni’matallaahi laa tuhshuuhaa “
Yang
artinya ,
“ Dan jika kamu hitung nikmat Allah , niscaya kamu tidak dapat
menghitungnya “
QS An Nahl [ 16 ] : 18
Oleh karena itu manusia wajib mensyukuri nikmat Allah
swt itu dengan cara memanfaatkan nikmat tersebut dengan mewujudkannya dalam
perbuatan yang nyata sesuai dengan yang disukai oleh Allah swt .
“ Wasykuruu ni’matallaahi in klun tum iyyaahu ta’buduun
“
Yang artinya ,
“ Syukurilah nikmat
Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah “
QS An Nahl [ 16 ] : 114 .
Agar kita tidak tersesat jalan , maka nikmatilah hidup
ini dengan senang hati , akan tetapi jangan sampai lupa daratan .
Pandai – pandailah bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat
yaitu Allah swt. Mengapa dihimbau seperti ini ?
Karena sampai saat ini masih banyak manusia hanya
karena kenikmatan dunia lalu menjadi lalai dan lupa utuk bersyukur kepada Allah
.
Kebanyakan manusia baru menyadari bila nikmat – nikmat
itu oleh Allah dicabut . Ada yang dicakut sekaligus , namun ada juga dicabut
sedikit demi sedikit .
“ Lain syakartum la aziidan nakum
wa lain kafartum inna
‘adazaabii lasyadiid “
Yang artinya ,
“
Sesungguhnya jika kamu bersyukur , pasti AKU akan menambah ( nikmat ) kepadamu
,
dan jika kamu mengingkari ( nikmat-KU ) maka sesungguhnya azab-KU sangat
pedih “
QS Ibrahim [ 14 ] : 7
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar