Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Dikisahkan bahwa suatu
hari Ali bin Abi tholib bertemu seorang non-Muslim di jalan.
Beliau pun
menemani serta berbincang-bincang dengan lelaki ini dalam perjalanannya.
Kemudian lelaki itu
bertanya, “Mau kemana engkau wahai hamba Allah?”
“Aku ingin menuju Kufah.”
jawab Ali.
Ketika lelaki itu berbelok
ke tempat tujuannya, Ali pun ikut berbelok. Lelaki itu heran dan bertanya,
“Bukankah engkau hendak menuju Kufah?”
“Ya benar.” jawab Ali.
“Ya aku tahu itu.” kata
Ali.
“Lalu kenapa engkau ikut
berbelok bersamaku jika kau tahu bahwa jalanmu salah?” tanya lelaki itu.
“Ini adalah cara berteman
yang baik, yaitu ketika seseorang mengantar temannya dengan selamat ketika akan
berpisah. Begitulah nabi kami memerintahkan kepada kami.” jawab beliau.
“Begitukah nabi kalian
memerintahkan kepada kalian?”
“Ya benar.”
“Maka tidak ada salahnya
jika aku mengikuti akhlaknya yang mulia. Dan aku bersaksi bahwa aku berada
dalam agamamu.”
Lelaki non-Muslim itu pun
pulang bersama Ali. Dan ketika mengetahui bahwa yang mengantarnya adalah Ali
bin Abi tholib maka ia pun mengucap syahadat dihadapan beliau.
RENUNGAN .
Ali bin Abi Tholib adalah
salah seorang dari keempat sahabat Rasulullah saw yang paling muda .
Walaupun beliau menjadi
orang yang terdekat dengan rasulullah saw, beliau tidak punya rasa berbangga
diri, tidak ada rasa sombong , sehinga di mata orang lain bagi yang belum tahu
hanyalah orang biasa.
Walaupun beliau tahu bahwa
temannya itu non muslim tetap sikapnya baik . Berbeda dengan kita kayanya
kurang akrab bila bergaul dengan yang non muslim, padaha mereka juga sama yaitu
ciptaan Allah swt.
Kalau urusan aqidah
biarlah berjalan masing – masing . Yang penting ia tidak mengganggu aqidah kita
dan kitapu sama. Agamanya adalah agamanya, Agama kita ya agama kita .
Mengapa yang non mislim
itu tertarik masuk Islam, karena Ali bin Abi Thalin telah menunjukkan sikap secara langsung
bahwa seorang muslim itu harus berakhlak
baik.
Baiknya itu bukan hanya sekedar di lsan namun diwujudkan dalam perbuatan
yang nyata .
Sekarang bagaimanakah
dengan kita , sudahkah kita mendidik
diri kita agar berakhlak yang baik, berbudi pekerti yang luhur , memiliki sopan
santun yang tinggi ?
jawabannya ada di hati kita masing – masing . Wallaahua’lam
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Sumber : Syarh Makarimul
Akhlak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar