Jumat, 09 November 2018

JANGAN MENJADI ORANG ZALIM DAN SESAT .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

ALLAH swt berfirman, yang artinya:


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); 
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. 
Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, 
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. 
Sesungguhnya ALLAH tidak memberi petunjuk 
kepada orang-orang yang zalim”

[QS. al-Maa-idah: 51].

Melalui ayat ini Allah swt memberitahuan kepada kita semua agar jangan menzalimi diri sendiri .

Kenapa disebut menzalimi diri sendiri ? Tidak percaya terhadap peringatan Allah bagi yang tidak tunduk dan patuh kepadaNya yakni tidak percaya terhadap ayat – ayat-Nya.

Dan tidak percaya terhadap berita gembira yang disampaikan oleh RasulNya melalui ayat – ayatNya, karena dianggapnya janji janji Allah itu hanyalah dongengan belaka.

Orang zalim itu adalah mereka yang banyak meperolok – olok ajaran Islam . 

Sedangkan Islam itu bukan dari nabi Muhammad saw, akan tetapi dari Allah langsung .

Mengapa kita dilarang mempercayai orang yahudi sebagai pemimpin ? Karena mereka lebih percaya kepada kecerdasan akal fikirannya. Tidak percaya bahwa kecerdasan yang didapat itu sesungguhnya dari Allah swt .

Mereka yakin bahwa kecerdasan yang dierolehnya itu adalah hasil usaha kerja kerasnya, baik dalam menuntut ilmu pengetahuan , maupun dalam meraih prestasi.

Mereka tidak menghargai dan menghormati orang – orang bodoh, mereka lebih menghormati dan menghargai orang – orang pandai dan berilmu.

Mereka yakin bahwa bila tampuk pimpinan dipegang oleh orang – orang seperti mereka, maka wilayah itu akan maju pesat.

Padahal yang membuat maju atau mundurnya suatu wilayah itu bukan mereka tapi atas ketetapan Allah semata .

Mengapa Allah tidak mempercayai orang Nasrani menjadi pemimpin ?  Karena mereka berbuat hanya sebatas menebarkan kasih sayang semata tanpa memiliki dasar hukum yang yang benar.

Sedangkan hukum yang benar itu bila mengacu kepada dua sumber yaitu Al Qur’an dan hadist .

Itulah mengapa Allah sudah memperkuat penjelasanNya di ayat yang lain di dalam surat Al Fatihah yakni , “ SIRITHOL LADZIINA AN’AMTA ALAIHIM ‘ yang artinya  jalan yang dimurkai oleh Allah [ perbuatan orang – orang Yahudi ] dan “ GHOIRIL MAGDZUUBI ‘ALAIHIM    yang artinya dan jalan yang sesat, menyesatkan [ perbuatan orang Nasrani ].

Mengapa Allah menyebut mereka itu yang yang kena murka Allah dan sesat ?  Karena mereka sangat tidak menyukai Islam. Berarti tidak suka pada Allah swt .

Sebagaimana firmanNya yaitu ,

WALAN TARDHO ANKAL YAHUUDU , WALAN NASHOORO HATTA TAT TABI’A MILLATAHUM “

Dan Allah swt berfirman ,


“Hai orang-orang yang beriman, 
janganlah kamu mengambil musuh-KU dan musuhmu menjadi teman-teman setia 
yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), 
karena rasa kasih sayang; 
padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, 
mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada ALLAH, RABB-mu. 
Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-KU dan mencari keridhaan-KU (janganlah kamu berbuat demikian). 
Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. 
AKU lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. 
Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka 
sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus” 

[QS. al-Mumtahanah: 1].

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua agar ;

1. Jangan berteman atau bekerjasama dengan orang - orang yang memusuhi Allah swt [ baik yang Islam maupun yang non Islam ] bil aingin mendapatkan rido Allah swt .

2. Ikutilah tuntunan Rasulullah saw karena apayang disampaikan beliau kepada kita itu adalah kasing sayang yang dikehendaki oleh Allah agar kita mendapatkan rido Allah ;

3. Berjihadlah di jalan Allah swt dengan cara jaga agama Islam tetap murni sesuai Al Qur'an dan jalani hidup ini dengan berpedoman kepada Al Qur'an ;

4. Berimanlah kepada Al Qur'an dengan cara mempelajarinya, memahaminya, menghayatinya , lalu mengamalkannyasesuai dengan kemampuan diri masing-masing ;

5. Perjalanan kehidupan kita di dunia ini bukan untuk meraih surga atau menolak neraka, akan tetapi untuk meraih rido Allah swt .

Wallaahua'lam .

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar