Selasa, 25 Desember 2018

HAL – HAL PENTING DALAM BERDAKWAH KE 2


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku ini lanjutan dari yang sebelumnya

Kedua, ketidak fasihan dalam berbicara bukanlah penghalang untuk berdakwah. Nabi Musa adalah orang yang sulit berbicara, oleh karena itu beliau berdoa kepada Allah SWT agar menghilangkan problem tersebut, dengan do’a yang diabadikan Allah SWT di dalam al-qur’an surat Thaha yang berbunyi
 
وَاحْلُلْعُقْدَةًمِّنلِّسَانِييَفْقَهُواقَوْلِي

“Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. supaya mereka mengerti perkataanku.” 

(QS. Thaha: 27-28)

Ketiga, dakwah tidaklah terbatas ceramah di atas mimbar, karena dakwah itu sangat beragam. 

Menasehati seseorang dengan sembunyi-sembunyi adalah dakwah, seorang ayah menasehati anaknya untuk melaksanakan sholat lima waktu juga dakwah, mendukung dan memudahkan jalan-jalan dakwah juga dakwah. 
 
Dengan pemahaman seperti ini maka seluruh komponen masyarakat bisa menjadi pendakwah baik dengan harta, tulisan atau lisan.

Janganlah takut saat menyampaikan kebaikan dan kebenaran terhadap siapapun, kecuali hanya kepada Allah saja .

Insya Allah bila anda niat berdakwah karena Allah, maka anda setiap saat akan dilindungi oleh Allah dan juga dibantu oleh Allah swt .

Keempat, dakwah hendaknya menempuh jalan para nabi dalam berdakwah, yang pertama kali di dakwahkan para nabi adalah akidah yang benar.

Dalam berdakwah hendaklah kita sejalan dengan kaidah-kaidah syariat dan jangan menodai dakwah dengan melakukan kemaksiatan.

Hati – hati sebagai penyampai kebenaran itu setiap ucap sikap dan prilakunya akan diperhatikan oleh orang lain.

Untuk itu anda harus berusaha agar apa yang telah disamapikan kepada orang lain itu harus sama dengan perbuatan anda sendiri.

Bila banyak bertentangannya, maka wibawa anda sebagai pendakwah akan hilang .

Dan setiap kata – kata yang meluncur dari kedua bibir anda itu tidak akan membekas di hati para jama’ah yang hadir saat itu.

Seperti debu – debu yang menempel di atas batu, lalu Allah turunkan hujan dan debu debu tersebut tersapu bersih tanpa bekas.

Berlanjut  ……………………

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar