Selasa, 25 Desember 2018

HAL – HAL PENTING DALAM BERDAKWAH KE 3


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai materi ini kelanjutan materi sebelumnya

Kelima, telah menjadi sunatullah bahwa populasi orang yang bermaksiat itu lebih banyak daripada orang yang taat. 
 
Sengaja Allah berbuat seperti itu. Tujuannya adalah untuk menguji siapa saja yang telah mengaku beriman kepada Allah . Sudah sejauh mana , setebal apa keimanannya itu ?

Jangan hanya cukup mengaku sudah beriman , lalu tanpa ujian dan cobaan. Semua manusia tidak akan lolos dari ujian dan cobaan dari Allah swt .

Oleh karena itu kita jangan terpengaruh oleh umumnya apa yang dibicarakan, diusulkan oleh banyak oran. Tapi berpeganglah kepada syariat agama , apakah semuanya itu benar menurut Allah ataukah benarnya menurut kebanyakan orang ..

Kalau benar menurut kebanyakan orang belum tentu benar menurut Allah .swt . Tapi bila benarnya menurut Allah , maka sudah tentu benar untuk semua hamba-Nya .

Allah SWT berfirman

وَإِنتُطِعْأَكْثَرَمَنفِيالأَرْضِيُضِلُّوكَعَنسَبِيلِاللَّهِإِنيَتَّبِعُونَإِلاَّالظَّنَّوَإِنْهُمْإِلاَّيَخْرُصُونَ

Yang artinya adalah  ,

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah SWT. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)

(QS. Al-An’am: 116)

Keenam, janganlah menjadikan banyaknya orang-orang yang menerima dakwah sebagai tolak ukur keberhasilan dakwah. 

Karena membuka hati seseorang menerima dakwah adalah kewenangan Allah SWT. 

Tugas pendakwah adalah terbatas menjelaskan, tidak ada kewenangan untuk
memberikan hidayah dan mengubah hati seseorang.

Nabi Muhammad bersabda: 

“Ditunjukkan kepadaku berbagai umat maka aku melihat seorang Nabi dan
bersamanya sekelompok orang, kemudian aku melihat lagi seorang Nabi dan yangmenyertainya hanya satu atau dua orang dan aku juga melihat seorang Nabi yang tidak mempunyai pengikut seorang pun.”
 
Intinya kita hanya menyampaikan kebenaran kepada orang lain sesuai dengan dasar hukum yang ada yakni Al Qur’an dan Hadist . Jangan menambahkan atau mengurangkan dari yang sudah ada.

Khawatirnya akan menjadi bid’ah, dan bid’ah itu sungguh menyesatkan manusia. Dengan alasan itulah inilah, hindari masalah ini.

Jangan sampai menerapkan bid’ah itu agar para pendengar menjadi suka terhadapnya, memujinya , menghormatinya. Ini sudah lebih sesat lagi.

Berlanjut …………………………………

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar