Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
materi ini kelanjutan materi sebelumnya
Kelima, telah menjadi sunatullah bahwa populasi orang yang bermaksiat itu lebih
banyak daripada orang yang taat.
Sengaja
Allah berbuat seperti itu. Tujuannya adalah untuk menguji siapa saja yang telah
mengaku beriman kepada Allah . Sudah sejauh mana , setebal apa keimanannya itu
?
Jangan
hanya cukup mengaku sudah beriman , lalu tanpa ujian dan cobaan. Semua manusia
tidak akan lolos dari ujian dan cobaan dari Allah swt .
Oleh
karena itu kita jangan terpengaruh oleh umumnya apa yang dibicarakan, diusulkan
oleh banyak oran. Tapi berpeganglah kepada syariat agama , apakah semuanya itu
benar menurut Allah ataukah benarnya menurut kebanyakan orang ..
Kalau
benar menurut kebanyakan orang belum tentu benar menurut Allah .swt . Tapi bila
benarnya menurut Allah , maka sudah tentu benar untuk semua hamba-Nya .
Allah
SWT berfirman
وَإِنتُطِعْأَكْثَرَمَنفِيالأَرْضِيُضِلُّوكَعَنسَبِيلِاللَّهِإِنيَتَّبِعُونَإِلاَّالظَّنَّوَإِنْهُمْإِلاَّيَخْرُصُونَ
Yang
artinya adalah ,
“Dan
jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka
akan menyesatkanmu dari jalan Allah SWT. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan
belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)
(QS.
Al-An’am: 116)
Keenam, janganlah menjadikan banyaknya orang-orang yang menerima dakwah
sebagai tolak ukur keberhasilan dakwah.
Karena
membuka hati seseorang menerima dakwah adalah kewenangan Allah SWT.
Tugas
pendakwah adalah terbatas menjelaskan, tidak ada kewenangan untuk
memberikan
hidayah dan mengubah hati seseorang.
Nabi
Muhammad bersabda:
“Ditunjukkan
kepadaku berbagai umat maka aku melihat seorang Nabi dan
bersamanya
sekelompok orang, kemudian aku melihat lagi seorang Nabi dan yangmenyertainya
hanya satu atau dua orang dan aku juga melihat seorang Nabi yang tidak
mempunyai pengikut seorang pun.”
Intinya
kita hanya menyampaikan kebenaran kepada orang lain sesuai dengan dasar hukum
yang ada yakni Al Qur’an dan Hadist . Jangan menambahkan atau mengurangkan dari
yang sudah ada.
Khawatirnya
akan menjadi bid’ah, dan bid’ah itu sungguh menyesatkan manusia. Dengan alasan
itulah inilah, hindari masalah ini.
Jangan
sampai menerapkan bid’ah itu agar para pendengar menjadi suka terhadapnya,
memujinya , menghormatinya. Ini sudah lebih sesat lagi.
Berlanjut
…………………………………
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar