Senin, 24 Desember 2018

HIKMAH DIBALIK MUSIBAH TSUNAMI DI SELAT SUNDA .

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim. 

Allah swt berfirman yaitu ,

“ Fadzkuruunii adzkurkum wykuruulii wa laa takfuruun “

Yang artinya adalah ,

“ Maka ingatkan kepada-KU, AKU pun akan ingat kepadamu . Bersyukurlah kepada-KU , dan jangan kamu ingkar kepada-KU “

QS Al Baqarah [ 2 ]  :  152  .

Melalui ayat ini Allah mempertingatkan kepada kita semua agar kita senantiasa ingat kepada-Nya. Bila kita ingat kepada-Nya maka DIA pun akan ingat kepada kita, namun 
bila kita melupakan Allah , maka DIA pun akan melupakan kita.

Bila Allah sudah berlepas tangan dengan kita maka alamat kita akan menerima bencana atas apapun yang telah kita lakukan kepada-Nya sebagai balan Dia kepada kita semua.

Allah sesungguhnya amat kasih sayang kepada kita semua, namun kebanyakan kitalah  yang sebagai hamba-Nya yang tidak tahu diri . Sehingga menjadi manusia yang lupa diri .

Padahal semua kebutuhan kita, kesenangan kita, kebutuhan kita selalu Allah turuti . 

Ingin tahu sampai kemana keinginan kita itu. Allah tunggu dengan sabar, segoma kita sendiri mau berubah.

Berbagai peringatan apakah melalui nasehat, dakwah, majelis taklim dsb sudah diterimanya, namun sayang masih banyak yang menutup diri .

Itulah Allah swt memperingatkan kita semua melalui ayat-Nya “ WA LAA TAKFURUUN “  yang artunya “ Jangan ingkar kepada - KU “. Artinya kita harus mengakui Allah swt.

Mengakui apa yang telah diperbuatnya kepada kita semua , mengakui kenikmatan – kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita semua .

Mengakui Rasulullah saw dengan Al Qur’an-Nya untuk menuntun kita menjadi manusia yang berakhlak mulia .

Mengakui Al Qur’an yang Allah turunkan itu adalah untuk kebaikan kita semua agar kita menjadi manusia sesuai dengan harapan Allah swt .

Dan semua itu tidak cukup hanya diakuinya saja tapi harus disyukurinya yaitu “ WASYKURUULII “  yang artinya “ Bersykurlah kepada-KU “.  Bagaimanakah cara bersyukur yang benar sesuai keinginan Allah tersebut ?

Apapun dan sekecil apapun nikmat – nikmat Allah itu kita akui kebenarannya, lalu kita manfaatkan untuk menambah amal kebaikan kita, amal soleh kita , berbuat sesuai dengan apa yang disukai oleh Allah swt .  Sehingga Allah betul – betul menyukai kita dan Allah meridoi kita .

Bila semua itu tidak dilakukan oleh kita maka ingat bukan lagi kenikmatan yang datang kepada kita , akan tetapi Azablah yang datang kepada kita semua .

Azab dan siksa itu biasa Allah turunkan kapan saja sesuai kehendakNya, bisa di dunia dan bisa juga kelak di akhirat .

Bila azab dan siksa Allah turunkan di dunia, maka hendaknya itu semua dijadikan sebagai pembelajaran kita semua, agar kita segera hijrah dari segala keburukan berpindah menuju kepada kebaikan .

Mari kita renungkan sejenak peristiwa Tsunami yang terjadi di  Selat Sunda beberapa hari yang lalu. Bagi yang orang – orang yang beriman sudah pasti ini dijadikan untuk bahan tafakaur, untuk renung diri.

Namun bagi mereka yang tidak beriman , mereka akan mencari segala cara untuk mentasipasi agar kedepannya tidak terjadi lagi yaitu dengan mempersiapkan alat teknologi yang lebih canggih lagi.

Persiapan itu boleh kita acungkan jempol , namun kita juga harus ingta walaupun didatangkan alat yang paling model mutakhir , tapi selama manusia bel;um berubah seperti ayat di atas, maka bisa saja Allah akan mendatangkan bencana yang lebih besar lagi.

Bila Allah sudah berkehendak memberi, maka siapa yang mampu menolakNya. Dan bila Allah mencabut sesuatu dari hambaNya, siapa yang mampu menghalanginya ? Sungguh Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatunya.

Semoga saja saudara – saudara kita yang telah meninggal dunia atas kehendak Allah dalam pertistiwa Tsunami itu amal ibadahnya, Iman dan Islamnya diterima oleh Allah swt . Aaaamiin.

Semoga ini menjadi pembelajaran kita semua atas peristiwa Tsunami di Selat Sunda tersebut dan mendapatkan hidayahNya sehingga kita senantiasa istiqomah didalam menlajali ketakwaan kita kpada Allah swt . Aaaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar