Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Allah
swt berfirman yaitu ,
“
Fadzkuruunii adzkurkum wykuruulii wa laa takfuruun “
Yang
artinya adalah ,
“
Maka ingatkan kepada-KU, AKU pun akan ingat kepadamu . Bersyukurlah kepada-KU ,
dan jangan kamu ingkar kepada-KU “
QS
Al Baqarah [ 2 ] : 152 .
Melalui
ayat ini Allah mempertingatkan kepada kita semua agar kita senantiasa ingat kepada-Nya.
Bila kita ingat kepada-Nya maka DIA pun akan ingat kepada kita, namun
bila kita
melupakan Allah , maka DIA pun akan melupakan kita.
Bila
Allah sudah berlepas tangan dengan kita maka alamat kita akan menerima bencana
atas apapun yang telah kita lakukan kepada-Nya sebagai balan Dia kepada kita
semua.
Allah
sesungguhnya amat kasih sayang kepada kita semua, namun kebanyakan kitalah yang sebagai hamba-Nya yang tidak tahu diri .
Sehingga menjadi manusia yang lupa diri .
Padahal
semua kebutuhan kita, kesenangan kita, kebutuhan kita selalu Allah turuti .
Ingin tahu sampai kemana keinginan kita itu. Allah tunggu dengan sabar, segoma
kita sendiri mau berubah.
Berbagai
peringatan apakah melalui nasehat, dakwah, majelis taklim dsb sudah
diterimanya, namun sayang masih banyak yang menutup diri .
Itulah
Allah swt memperingatkan kita semua melalui ayat-Nya “ WA LAA TAKFURUUN “ yang artunya “ Jangan ingkar kepada - KU “.
Artinya kita harus mengakui Allah swt.
Mengakui
apa yang telah diperbuatnya kepada kita semua , mengakui kenikmatan –
kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita semua .
Mengakui
Rasulullah saw dengan Al Qur’an-Nya untuk menuntun kita menjadi manusia yang
berakhlak mulia .
Mengakui
Al Qur’an yang Allah turunkan itu adalah untuk kebaikan kita semua agar kita
menjadi manusia sesuai dengan harapan Allah swt .
Dan
semua itu tidak cukup hanya diakuinya saja tapi harus disyukurinya yaitu “
WASYKURUULII “ yang artinya “
Bersykurlah kepada-KU “. Bagaimanakah
cara bersyukur yang benar sesuai keinginan Allah tersebut ?
Apapun
dan sekecil apapun nikmat – nikmat Allah itu kita akui kebenarannya, lalu kita
manfaatkan untuk menambah amal kebaikan kita, amal soleh kita , berbuat sesuai
dengan apa yang disukai oleh Allah swt .
Sehingga Allah betul – betul menyukai kita dan Allah meridoi kita .
Bila
semua itu tidak dilakukan oleh kita maka ingat bukan lagi kenikmatan yang
datang kepada kita , akan tetapi Azablah yang datang kepada kita semua .
Azab
dan siksa itu biasa Allah turunkan kapan saja sesuai kehendakNya, bisa di dunia
dan bisa juga kelak di akhirat .
Bila
azab dan siksa Allah turunkan di dunia, maka hendaknya itu semua dijadikan
sebagai pembelajaran kita semua, agar kita segera hijrah dari segala keburukan
berpindah menuju kepada kebaikan .
Mari
kita renungkan sejenak peristiwa Tsunami yang terjadi di Selat Sunda beberapa hari yang lalu. Bagi
yang orang – orang yang beriman sudah pasti ini dijadikan untuk bahan tafakaur,
untuk renung diri.
Namun
bagi mereka yang tidak beriman , mereka akan mencari segala cara untuk
mentasipasi agar kedepannya tidak terjadi lagi yaitu dengan mempersiapkan alat
teknologi yang lebih canggih lagi.
Persiapan
itu boleh kita acungkan jempol , namun kita juga harus ingta walaupun
didatangkan alat yang paling model mutakhir , tapi selama manusia bel;um
berubah seperti ayat di atas, maka bisa saja Allah akan mendatangkan bencana
yang lebih besar lagi.
Bila
Allah sudah berkehendak memberi, maka siapa yang mampu menolakNya. Dan bila
Allah mencabut sesuatu dari hambaNya, siapa yang mampu menghalanginya ? Sungguh
Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatunya.
Semoga
saja saudara – saudara kita yang telah meninggal dunia atas kehendak Allah
dalam pertistiwa Tsunami itu amal ibadahnya, Iman dan Islamnya diterima oleh
Allah swt . Aaaamiin.
Semoga
ini menjadi pembelajaran kita semua atas peristiwa Tsunami di Selat Sunda
tersebut dan mendapatkan hidayahNya sehingga kita senantiasa istiqomah didalam
menlajali ketakwaan kita kpada Allah swt . Aaaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar