Jumat, 11 Januari 2019

MENDUSTAKAN AGAMA .


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku masih banyak orang – orang Islam  yang mendustakan agamanya sendiri . 

Mengaku beragama Islam tapi solat tidak pernah dikerjakan , zakat tidak pernah dikeluarkan, puasa tidak pernah dilaksanakan .

Mengaku percaya kepada Allah tapi segala  perintahNya banyak dilanggar tapi segala laranganNya justru banyak dikerjakan .

Mngaku sebagai orang yang berilmu namun ilmunya banyak disalahgunakan, tak mau berbagi ilmu dengan yang lain .

Berdoa meminta kebaikan di dunia tapi perbuatannya justru banyak bermaksiat, ghibah dan gunjing , riba dijalankan, khamer diminum .

Minta dijauhkan dari siksa api neraka namun perbuatannya justru seperti menawarkan diri untuk menjadi bahan bakar api neraka .
 
Semua itu adalah karena mereka  belum memahami beberapa hal  berikut ini :
Pertama : belum tahu firman Allah sama sekali  ;
Kedua :  Sudah tahu namun dianggapnya hanyalah hal biasa .
Ketiga  : Sudah tahu namun mendustakan ayat-ayat-Nya 

Untuk itu marilah kita simak ayat – ayat Allah swt Orang yang mendustakan agama Islam itu yang seperti apa ?
 
Dalam surat Al-Ma’un ayat 1-7 Allah SWT berfirman

أَرَأَيْتَالَّذِييُكَذِّبُبِالدِّينِ  فَذَلِكَالَّذِييَدُعُّالْيَتِيمَ  وَلايَحُضُّعَلَىطَعَامِالْمِسْكِينِفَوَيْلٌلِّلْمُصَلِّينَالَّذِينَهُمْعَنصَلاتِهِمْسَاهُونَ  الَّذِينَهُمْيُرَاؤُونَ  وَيَمْنَعُونَالْمَاعُونَ

Yang artinya adalah  ,
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (1),
Itulah orang yang menghardik anak yatim(2),
Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (3).
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (4),
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (5),
Orang-orang yang berbuat riya (6),
Dan enggan (menolong dengan) barang berguna (7)”

Dalam surat tersebut, Allah SWT demikian lugas mengaitkan antara agama dengan keberpihakan kepada kaum dhuafa. 

Seseorang dikategorikan mendustakan agama manakala ia mengabaikan anak yatim dan orang miskin.

Di awal surat Al-Ma’un tersebut Allah SWT menggunakan pertanyaan, tapi bukan berarti Allah SWT bertanya karena tidak tahu. 

Menurut para mufassir hal itu dimaksudkan untuk menggugah hati pendengarnya
agar memberikan perhatian lebih kepada ayat selanjutnya.

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar