Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Bila ada ummat Islam dalam memahami Al-Qur'an dan Hadits hanya berdasarkan
hasil pemahaman pribadinya saja
tanpa memperdulikan terhadap apa - apa yg telah
difahami oleh para 'ulama yang mu'tabroh , maka perlu dipertanyakan
ke-ASWAJA-annya..
Hal ini berdasarkan beberapa keterangan berikut ini::
1. Termaktub dalam Kitab Itmaamul Dirooyah halaman:21:
"Haram menafsirkan (ayat Al-Qur'an) dengan logika sendiri.
"Haram menafsirkan (ayat Al-Qur'an) dengan logika sendiri.
Hal ini berdasarkan pada hadits :
"Siapa yang menerangkan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri, atau dengan ketidak tahuannya, silahkan jadi penghuni neraka.
H.R: Abu Dawud, Tirmidzi.
"Siapa yang menerangkan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri, atau dengan ketidak tahuannya, silahkan jadi penghuni neraka.
H.R: Abu Dawud, Tirmidzi.
2. Termaktub dalam Kitab Al-Jamii'us Shoghiir Juz II halaman:177.
"Siapa menerangkan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri, meskipun benar
itu tetap dianggap salah."
H.R: Tiga Imam , dari Jundub, ini termasuk hadits hasan .
3. Salah dalam memahami hadits shohih bisa menyesatkan.
Mana mungkin Hadits Nabi yang shahih itu bisa menyesatkan ? Bukan haditsnya yang menyesatkan. Tetapi
pemahaman yang belum tuntaslah yang biasanya bisa membuat orang nyasar.Hadits
itu bisa jadi menyesatkan kecuali fuqaha’.
(Ibnu Hajar al-Haitami w.
974 H, al-Fatawa al-Haditsiah, h. 202).
Dari penjelasan di atas
maka hendaknya kita harus berhati – hati terhadap orang yang belum kita kenal
betul akhlaknya, kepribadiannya , perjalanan kehidupannya.
Karena mereka bisa juga
hanya belajar dari banyak membaca dari youtube, atau hanya buku – buku ,
kemudian menjabarkan secara penafsiran sendiri tanpa menggali dari sumbernya
yang asli.
Semoga saja kita semau
selalu berada di jalan Allah swt , karena apa yang kita dapatkan itu atas izin
dan idoNya, namun masih banyak yang menyalah gunakannya untuk kepentingan dan
kebutuhan duniawinya .
Jadi apa yang diakukannya
itu bukan atas karena Allah , lillaahita’ala . bukan hanya untuk Allah tai
untuk kepentingan pribadinya .
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar