Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
saudaraku Rasulullah Saw. adalah manusia yang paling mulia dan bersih hatinya, namun
beliau juga terjun langsung dalam peperangan demi
menegakkan kalimat tauhiid.
Namun,
di waktu yang lain, ucapan dan perbuatan beliau pun adalah yang paling lemah
lembut.
Sekalipun
dihina, disakiti oleh tetangganya seorang Yahudi, namun Rasulullah Saw. adalah
orang pertama yang menjenguknya dikala Yahudi itu sakit.
Demikianlah pula seorang
ayah yang mendidik anaknya yang beranjak remaja, mungkin akan berhadapan dengan
banyak ujian.
Boleh
jadi anaknya masih sulit dididik karena masih membawa sifat kekanak-kanakkan. Namun,
hal itu tiada lain adalah lahan ibadah bagi sang ayah.
Sayang
kepada anak bukan berarti hanya berupa sikap lemah lembut, dan memenuhi segala
keinginannya.
Melainkan
juga berupa penerapan aturan dan ketegasan dalam menegakkannya.
Sedangkan
ketegasan itu tak berarti keras. Ketegasan bisa dikemas dalam kelembutan.
Wahai
saudaraku, apa yang datang dari hati, akan sampai ke hati.
Seorang
bos yang tidak memakai hati, akan merasa dirinyalah yang paling berjasa membuat
kesempatan bekerja untuk bawahannya, menggaji mereka dan mengelola perusahaan
agar tetap bertahan.
Karena
tak memakai hati, ia pun bisa dengan sesukanya tunjuk sana tunjuk sini,
seenaknya memarahi.
Padahal
apalah artinya dia jika hanya sendirian tanpa dibantu karyawannya.
Pemimpin
yang demikian hanya sedang menanam ranjau di tempatnya sendiri yang bisa
meledak sewaktu-waktu.
Kebersihan
hati, ketulusan niat, kesungguhan menjalankan setiap aktifitas sebagai bentuk
ibadah kepada AllahSwt., akan membawa seseorang pada perilaku yang terjaga dan terarah
karena Allahakan membimbingnya.
Saat
ia bersikap lemah lembut dan saat ia bersikap tegas bahkan keras sekalipun, ada
kebersihan hati yang melatarbelakanginya.
Sehingga
ucapan dan perbuatannya senantiasa terbingkai dalam koridor lillaahi ta’ala.
Inilah
hati yang akan menjadi sumber tenaga. Inilah hati yang akan menggerakkan dan
memperbaiki.
Semoga
Alloh Swt. senantiasa membimbing kita sehingga kita kelak bisa kembali
kepadanya dalam keadaan hati yang bersih. Qolbun saliim.
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar