Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
saudaraku kelahiran Rasulullah Muhammad saw bukanlah kelahiran biasa.
Kelahiran
beliau adalah kelahiran yang mengubah peradaban dunia.
Dunia
yang mulanya tanpa aturan yang lurus dan adil menuju tata dunia yang penuh
kelurusan dan keadilan.
Kelahiran beliau menjadi pintu keluar umat
manusia dari kegelapan zaman jahiliyah yang pada masa itu ditandai dengan
kerusakan moral yang sangat luar biasa.
Memperingati
Maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad saw merupakan ungkapan rasa syukur
umat Islam kepada Allah atas nikmat-Nya, yaitu diutusnya seorang makhluk
pilhan, manusia yang paling mulia di muka bumi ini yang tiada tandingnya, ialah
beliau Nabi Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muthallib.
Wahai
saudaraku yang ngotot berpendapat bahwa
maulid nabi dan perayaan-perayaan tradisional seperti sedekah bumi adalah
haram, terkadang tanpa mereka sadari malah melakukan perayaan dalam bentuk lain.
Kenapa?
Karena
pada hakikatnya ‘perayaan’ adalah fitrah bagi manusia. Karena fitrah, manusia
akan selalu mencari-cari saluran ekspresi. Tidak bisa keluar dari satu saluran,
ia akan keluar dari saluran yang lain.
Tidak
merayakan maulid nabi, ia akan merayakan hal lain semisal hari kelahirannya
sendiri, hari lahir organisasinya, atau bahkan hari lahir partai politiknya
yang menghabiskan dana tidak sedikit.
Umat
Islam memperingati maulid nabi utamanya untuk mengingat perilaku, akhlak,
asal-usul, dan seluruh ajaran Rasulullah saw .
Maulid
nabi bukanlah sekadar acara seremonial dan basa-basi. Maulid merupakan luapan
rasa cinta kepada sang Datuk, Nabi Muhammad saw.
Memuliakan
hari kelahiran nabi hukumnya wajib bagi setiap mukmin, sebab peringatan maulid
menunjukan rasa syukur.
Syukur
atas anugerah iman, Islam, dan ikhsan. Seandainya nabi tidak dilahirkan,
niscaya kita tidak akan tahu apa itu iman, Islam, dan ikhsan, bahkan tidak ada
Al-Qur’an.
Lalu,
Mengapa Di Zaman Nabi Tidak Diadakan Peringatan Maulid Nabi ?
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar