Senin, 18 Februari 2019

MENUTUP AIB DIRI


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim .

Pada prinsipnya keindahan dan harmoni tercipta karena Allah masih memberikan rahmatnya (kasih sayang-Nya) berupa menutup aib seseorang.

Tidak ada seorang manusiapun dalam menjalani kehidupannya itu yang terbebas dari aib .

Hanya orang yang sombong saja yang berani menyalahkan orang lain, artinya dirinya merasa benar .

Orang yang merasa dirinya benar itu akan selalu mengoreksi dan menyalahkan orang lain , yang akan menjatuhkan kehormatan orang lain .

Orang yang semacam ini sudah jelas orang yang salah dimata Allah, walaupun secara hubungan antar manusia dirinya itu benar .

Benarnya itu menurut hokum siapa, apakah menurut penilaian llah swt ataukah menurut enilaian golongannya ataukah menurut penilaian diri sendiri .

Bila ia itu orang benar maka tidak mungkin akan menyalahkan orang lain dimuka umum, tapi akan memanggilnya secara pribadi dan bicara hanya empat mata 

lalu memberitahukan bahwa anda itu salah, menurut aku benarnya adalah seperti ini , dan dasar hukumnya seperti ini.

Orang yang beriman tidak pernah menyalahkan orang lain tapi mereka senantiasa mengajak orang lain agar kembali ke jalan yang diridoi oleh Allah swt .

Apakah seorang pejabat tidak punya salah ? Justu semakin tinggi jabatan maka akan semaki mudah berbuat dosa .

Namun dosanya itu tertutupi karena ia pandai memutar lidah alias pandai bicara , bisa menyakinkan orang lain baha apa yang disamaikannya itu benar .

Seorang suami akan terlihat sangat buruk dimata istrinya ketika ia dengan transparan melihat keburukan dan kesalahan suaminya, seperti melihat ikan dalam aquarium yang baru dikuras.

Begitu juga ketika seorang pemimpin tidak akan dihormati dan disegani lagi  ketika rakyatnya atau pengikutnya bisa dengan leluasa melihat terang benderang seluruh kesalahan dan kekelaman masa lalunya.

Inilah rahmat Allah kepada hamba-Nya dengan menutup aib hamba-Nya.

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar