Sunan Pandanaran dikenal
juga dengan nama Ki Ageng Pandanaran atau sunan Tembayan tahun 1444 tempatnya itu di desa Paseban
kecamatan Tembayan kab. Klaten .
Untuk menuju ke tempat itu harus menaiki anak
tangga yang berjumlah 250 anak tangga . Dan tempat ini dikenal dengan nama puncak
Jabalqad .
Jabalqad ini adalah gunung yang
tertinggi artinya dekat dgn langit . Untuk mencapai puncak ini harus melalui
hutan yang masih alami , artinya menerobos masuk hutan . Dan di tempat inilah
Sunan Kaliaga mendirikan padepokan untuk menyebarkan agama Islam .
Dan anehnya saat menerobos
masuk hutan lalu menaiki anak tangga sebanyak 250 anak tangga setelah sampai di
puncak rasa capek itu hilang , hawanya juga segar .
Di tempat inilah kelak ki Pandanaran 2
dibaiat atau disucikan oleh Sunan kalijaga.
Karena saat masih menjabat
bupati Semarang 2 , beliau itu tamak dan rakus, banyak berbuat zalim pada
rakyatnya . Jadi kesukaannya hanyalah menumuk harta benda.
Tidak seperti bupati
Semarang 1 orangnya ramah, rendah hati, bijaksana, kasih saying tehadap
penduduknya , dermawan .
Karena Semarang itu masih
dibawah naungan pemerintahan kerajaan Islam Demak, maka diutuslah sunan
Kalijaga untuk menyadarkan Ki Pandanaran 2 agar sifat buruknya itu dibuang .
Ki Pandanaran diingatkan
oleh Sunan Kalijaga bahwa dalam hidup itu jangan serakah . Kekayaanmu itu tidak
seberapa dibanding dengan kekayaanku kata Sunan
Kalijaga , bila ingin bukti silahkan kamu ambil cangkul dan akan aku
buktikan sekarang.
Lalu Ki Pandanaran ambil
cangkul kemudian Sunan Kalijaga mencangkul tanah di hadapan Ki Pandanaran . Ki
Pandanaran sangat kaget karena tanah dari cangkulan itu keluarlah emas .
Melihat kejadian itu Ki
Pandanaran 2 ingin berguru kepada Sunan Kalijaga . Kalau ingin berguru kepadaku
jangan disini tapi silahkan kamu datang ke Jabalqad .
Maka keesokan harinya Ki
Pandanaan 2 berangkat bersama istrinya ke Jabalqad untuk menuntut ilmu pada Sunan Kalijaga .
Semua harta bendanya dibagi bagikan ke
rakyatnya . Sehingga rakyatnya yang dulu susah dan sengsara, sekarang menjadi
cukup dan mereka bisa hidup dengan tentram dan damai .
Dalam perjalanan tidaklah
mulus tetap saja selalu ada rintangan namun karena tekadnya yang kuat untuk
bertaubat mensucikan dirinya dari segala dosa maka semuanya bisa diatasi dengan
mudah .
Termasuk saat berjumpa
dengan perampok yang ingin merampok dirinya . meminta harta yang dibawanya.
Perampok itu bernama Ki Sambangdalan .
Setelah Ki Sambangdalan
diberi harta oleh istri Ki Pandanaran 2 , tetap saja masih meminta agar semuanya
diberikan .
Maka Ki Pandanaran marah
dan berkata dasar manusia rakus sudah diberi satu mau minta dua, sudah dikasih
sebagian minta semua yang ada . Wujudnya saja manusia namun sesungguhnya kamu
itu domba .
Selesai Ki Pandanaran mengucapkan itu, tiba – tiba Ki Sambangdalan wajahnya
berubah menjadi domba . Lalu ia menangis dan bersujud agar dipulihkan kembali
menjadi manusia biasa dan berjanji tidak akan mengulang perbuatannya kembali.
Ia akan kembali ke jalan yang benar .
Tidak semudah itu aku
memberikan apa yang kau pinta, tapi kamu harus diuji dulu olehku , bila ujian
yang aku berikan itu lulus, maka wajahmu akan kembali seperti manusia lagi .
Sekarang kamu temani aku dan istriku pergi .
Dan perjalanan ke Jabalqad
dilanjutkan kembali . Dalam perjalanan panjang tiba tiba Ki Pandanaran menunjuk
pada sebuah gunung dan berkata mari kita pergi ke gunung itu .
Setelah sampai di puncak
gunung tersebut Ki Pandanaran mendirikan gubuk kecil dan membuat tempat air
untuk berwudhu .
Ki Pandanaran 2 memanggil Ki
Sambangdalan sekarang aku kasih kamu tugas
yaitu isilah tempat wudhu itu dengan air dan ambil airnya dari tempat
yang tadi kita lewati . Gunakan alat ini untuk membawa air dari bawah ke atas.
Sambil Ki Pandanaran memberikan sebuah keranjang kepada Ki Sambangdalan .
Ki Sambangdalan tidak
berkata apapun walaupun dalam hatinya ada pertanyaan mana mungkin air bisa terisi
penuh keranjang ini karena sekelilingnya itu tidak rapat juga bagian bawahnya.
Tapi karena yang memerintahkan adalah gurunya, maka ia tetap taat .
Setelah berulang kali naik
turun gunung hanya untuk mengambil air . Dan itu dilakukannya berbulan bulan
dan atas izin Allah tempat bersuci itu menjadi penuh. Setelah tempat itu penuh
dengan air, tiba – tiba wajah Ki Sambangdalan berubah menjadi manusia normal
lagi tidak berkepala domba .
Setelah Ki Sambangdalan
normal kembali barulah Ki pandanaran berkata karena kamu sudah kembali biasa
lagi, maka kamu harus menetap disini untuk menyebarkan agama Islam yang telah
aku ajarkan kepadamu kepada orang yang datang kesini . Aku dan istriku akan
melajutkan perjalanan kembali menuju Jabalqad .
Ki Sambangdalanpun
mendengarkan dan mentaatinya . Dan sampai sekarang padepokan Ki Sambandalan
menjadi tempat pondokan , gubukpun mulai dirubah menjadi bangunan permanen dan
diperluas, karena murid –muridnya yang belajar agama Islam semakin bertambah
banyak .
Ketika Ki Samdangdalan
meninggal dunia maka ia dimakamkan di tempat itu, dan tempat itu diteruskan oleh
generasi selanjutnya . Sekarang tempat
itu dimanfaatkan untuk tempat penziarahan , sekaligus sebagai tempat obyek
wisata, karena pemanndangan di skelilingnya itu indah .
Sesampainya di Jabalqad ,
Ki Pandanaran disambut langsung oleh Sunan kalijaga.
Dan di tempat inilah Sunan
kalijaga melakukan pembayatan terhadap Ki Pandanaran. Dan Ki Pandanaran banyak
mendapatkan pengajaran tentang ilmu agama Islam dari Sunan Kalijaga .
Cukup lama juga Ki
Pandanaan belajar pada sunan Kalijaga . Setelah Ki Pandanaran cukup memiliki
bekal sebagai guru atau kyai, maka Sunan Kalijaga berkata bahwa sudah saatnya
aku meninggalkan tempat ini dan tempat ini aku serahkan kepadamu untuk
mengajarkan dan menyebarkan agama Islam .
Aku akan berpindah tempat yang sudah aku dapatkan . Namun kamu tidak
perlu tahu dimana . Nanti bila saatnya tiba maka tempatku yang baru itu akan
aku kabarkan kepadamu.
Dan keesokan harinya Sunan Kalijaga pergi meninggalkan padepokan Jabalqad yang kemudian diteruskan oleh Ki Pandanaran.
Ki Pandanaran ini sekarang dikenal dengan nama Sunan
Pandanaran atau Ki Ageng Pandanaran .
Wahai saudaraku yang gemar
membaca cerita . Setelah kita menyimak cerita ini maka kita bisa belajar dari
kejadian ini bahwa bila kita ingin memperoleh sesuatu itu tidak bisa kita hanya
berdoa saja kepada Allah, duduk santai di rumah tanpa berbuat. Jadi kita harus
berbuat sesuai dengan keinginan kita .
Hasil yang diperoleh itu
adalah dari usaha kerja keras kita yang mungkin hasilnya sesuai dengan keinginan kita, tapi bisa juga
saat itu tidak sesuai dengan keinginan kita .
Bila tidak sesuai dengan
keinginan kita maka jangan langsung ngeluh dan marah tapi harus dikaji lagi ada
apa pada diri kita , kalau ada salah maka apa salahnya, kalau ada yang kurang
apanya yang kurang .
Bila sudah menemukannya
maka segralah lakukan karena sudah mendekati hasil dari apa yang kita inginkan
.
Dalam cerita itu tidak
mungkin keranjang bisa terisi air, untuk mengangkut air . Apakah anda sanggup
untuk mengisi bak mandi anda dengan menimba air dari sumur tapi dengan
menggunakan keranjang . Pasti anda berkata yang menyuruh seperti ini hanyalah
orang gila .
Tapi Ki Sambangdalan tetap
menjalankannya dengan ikhlas , tidak ada
keluhan yang keluar di bibirnya, tidak ada rasa kesal di hatinya. Artinya apa ?
Ki Sambangdalan itu sedang
dididik ilmu kesabaran oleh Ki Pandanaran . Yang mendidik itu bukan Ki
Pandanaran, tapi sesungguhnya itu adalah dari Allah swt. Setelah oleh Allah
dianggap cukup, maka barulah wajah ki Sambangdalan yang tadinya berwajah domba
berubah nrmal kembali menjadi wajah manusia .
Apakah Ki Pandanaran mampu
merubh wajah Ki Sambangdala dari wajah domba menjadi wajah manusia ? Jelas dia
tidak akan mampu. Jadi yang mampu melakukan itu hanyalah Allah swt .
Mari kita ingat firman
Alah “ ISTA’IINU BISH SHOBRI WAS SHOLAAH
, INNALLOOHA MA’ASH SHOOBIRIIN yang artinya MINTALAH [ KEPADA ALLAH ] DENGAN
SABAR DAN SHALAT , SESUNGGUHNYA ALLAH HANYA BESERTA ORANG – ORANG YANG SABAR “
.
Semua orang bisa melakukan
shalat , tapi tidak semua orang bisa melakukan shalat dibarengi dengan
kesabaran . Kenapa ? Karena pada umumnya saat shalat itu inginnya cepat
selesai. Bacaan surat yang diambilpun saat shalat kebanyakan surat surat pendek
yang ada di Juz Amma [ Juz 30 ]
Masih banyak manusia itu
menjadi pencuri shalat . Masa sih shalat kok dicuri ? Jelas mencuri, karena
thuma’ninah dalam gerakan shalat itu banyak yang ditinggalkan . Shaatnya ingin
segera selesai.
Thuma’ninah itu adalah
berhenti sesaat sebelum membaca bacaan shalat. Dimana saja dilakukan
thuma’ninah ? huma’ninah harus dikerjakan “ 1. pada saat ruku’ ; 2 . pada saat i’tidal [ bangun dari ruku’ ] ; 3. pada saat sujud ; 4. pada saat
bangun dari sujud [ duduk antara dua sujud ] .
Bila thuma’ninah
ditinggalkan maka shalat kita tidak sah artinya shalat kita gugur. Kalau shalat
kita gugur, maka walaupun kita sudah melaksanakan shalat tapi oleh Allah masih
dianggap belum melaksanakan shalat .
Thuma’ninah adalah RUKUN
SHALAT . Bila salah satu rukun shalat tidak dikerjakan maka dinyatakan belum
shalat walaupun sudah shalat .
Untuk itu marilah sejak
saat ini kita sempurnakan shalat kita dengan baik dan benar supaya apa yang
dikerjakan oleh kita bisa diterima oleh Allah swt .
Wallaahua’lam .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar