Senin, 18 Februari 2019

KISAH SUNAN BABAT - SUNAN PANDANARAN 2 .


Sunan Pandanaran dikenal juga dengan nama Ki Ageng Pandanaran atau sunan Tembayan  tahun 1444 tempatnya itu di desa Paseban kecamatan Tembayan kab. Klaten . 

Untuk menuju ke tempat itu harus menaiki anak tangga  yang berjumlah 250 anak tangga  . Dan tempat ini dikenal dengan nama puncak Jabalqad 

Jabalqad ini adalah gunung yang tertinggi artinya dekat dgn langit . Untuk mencapai puncak ini harus melalui hutan yang masih alami , artinya menerobos masuk hutan . Dan di tempat inilah Sunan Kaliaga mendirikan padepokan untuk menyebarkan agama Islam  .

Dan anehnya saat menerobos masuk hutan lalu menaiki anak tangga sebanyak 250 anak tangga setelah sampai di puncak rasa capek itu hilang , hawanya juga  segar . 

Di tempat inilah kelak ki Pandanaran 2 dibaiat atau disucikan oleh Sunan kalijaga.
Karena saat masih menjabat bupati Semarang 2 , beliau itu tamak dan rakus, banyak berbuat zalim pada rakyatnya . Jadi kesukaannya hanyalah menumuk harta benda.
Tidak seperti bupati Semarang 1 orangnya ramah, rendah hati, bijaksana, kasih saying tehadap penduduknya , dermawan .

Karena Semarang itu masih dibawah naungan pemerintahan kerajaan Islam Demak, maka diutuslah sunan Kalijaga untuk menyadarkan Ki Pandanaran 2 agar sifat buruknya itu  dibuang .

Ki Pandanaran diingatkan oleh Sunan Kalijaga bahwa dalam hidup itu jangan serakah . Kekayaanmu itu tidak seberapa dibanding dengan kekayaanku kata Sunan  Kalijaga , bila ingin bukti silahkan kamu ambil cangkul dan akan aku buktikan sekarang.

Lalu Ki Pandanaran ambil cangkul  kemudian Sunan Kalijaga  mencangkul tanah di hadapan Ki Pandanaran . Ki Pandanaran sangat kaget karena tanah dari cangkulan itu keluarlah emas .

Melihat kejadian itu Ki Pandanaran 2 ingin berguru kepada Sunan Kalijaga . Kalau ingin berguru kepadaku jangan disini tapi silahkan kamu datang ke Jabalqad .

Maka keesokan harinya Ki Pandanaan 2 berangkat bersama istrinya ke Jabalqad untuk  menuntut ilmu pada Sunan Kalijaga . 

Semua  harta bendanya dibagi bagikan ke rakyatnya . Sehingga rakyatnya yang dulu susah dan sengsara, sekarang menjadi cukup dan mereka bisa hidup dengan tentram dan damai .

Dalam perjalanan tidaklah mulus tetap saja selalu ada rintangan namun karena tekadnya yang kuat untuk bertaubat mensucikan dirinya dari segala dosa maka semuanya bisa diatasi dengan mudah .

Termasuk saat berjumpa dengan perampok yang ingin merampok dirinya . meminta harta yang dibawanya. Perampok itu bernama Ki Sambangdalan  .

Setelah Ki Sambangdalan diberi harta oleh istri Ki Pandanaran 2 , tetap saja masih meminta agar semuanya diberikan  .

Maka Ki Pandanaran marah dan berkata dasar manusia rakus sudah diberi satu mau minta dua, sudah dikasih sebagian minta semua yang ada . Wujudnya saja manusia namun sesungguhnya kamu itu domba . 

Selesai Ki Pandanaran mengucapkan itu, tiba – tiba Ki Sambangdalan wajahnya berubah menjadi domba . Lalu ia menangis dan bersujud agar dipulihkan kembali menjadi manusia biasa dan berjanji tidak akan mengulang perbuatannya kembali. Ia akan kembali ke jalan yang benar .

Tidak semudah itu aku memberikan apa yang kau pinta, tapi kamu harus diuji dulu olehku , bila ujian yang aku berikan itu lulus, maka wajahmu akan kembali seperti manusia lagi . Sekarang kamu temani aku dan istriku pergi .

Dan perjalanan ke Jabalqad dilanjutkan kembali . Dalam perjalanan panjang tiba tiba Ki Pandanaran menunjuk pada sebuah gunung dan berkata mari kita pergi ke gunung itu . 

Setelah sampai di puncak gunung tersebut Ki Pandanaran mendirikan gubuk kecil dan membuat tempat air untuk berwudhu .

Ki Pandanaran 2 memanggil Ki Sambangdalan sekarang aku kasih kamu tugas  yaitu isilah tempat wudhu itu dengan air dan ambil airnya dari tempat yang tadi kita lewati . Gunakan alat ini untuk membawa air dari bawah ke atas. Sambil Ki Pandanaran memberikan sebuah keranjang kepada Ki Sambangdalan .

Ki Sambangdalan tidak berkata apapun walaupun dalam hatinya ada pertanyaan mana mungkin air bisa terisi penuh keranjang ini karena sekelilingnya itu tidak rapat juga bagian bawahnya. Tapi karena yang memerintahkan adalah gurunya, maka ia tetap taat .
Setelah berulang kali naik turun gunung hanya untuk mengambil air . Dan itu dilakukannya berbulan bulan dan atas izin Allah tempat bersuci itu menjadi penuh. Setelah tempat itu penuh dengan air, tiba – tiba wajah Ki Sambangdalan berubah menjadi manusia normal lagi tidak berkepala domba .

Setelah Ki Sambangdalan normal kembali barulah Ki pandanaran berkata karena kamu sudah kembali biasa lagi, maka kamu harus menetap disini untuk menyebarkan agama Islam yang telah aku ajarkan kepadamu kepada orang yang datang kesini . Aku dan istriku akan melajutkan perjalanan kembali menuju Jabalqad .

Ki Sambangdalanpun mendengarkan dan mentaatinya . Dan sampai sekarang padepokan Ki Sambandalan menjadi tempat pondokan , gubukpun mulai dirubah menjadi bangunan permanen dan diperluas, karena murid –muridnya yang belajar agama Islam semakin bertambah banyak .

Ketika Ki Samdangdalan meninggal dunia maka ia dimakamkan di tempat itu, dan tempat itu diteruskan oleh generasi selanjutnya .  Sekarang tempat itu dimanfaatkan untuk tempat penziarahan , sekaligus sebagai tempat obyek wisata, karena pemanndangan di skelilingnya itu indah .

Sesampainya di Jabalqad , Ki Pandanaran disambut langsung oleh Sunan kalijaga.
Dan di tempat inilah Sunan kalijaga melakukan pembayatan terhadap Ki Pandanaran. Dan Ki Pandanaran banyak mendapatkan pengajaran tentang ilmu agama Islam dari Sunan Kalijaga .

Cukup lama juga Ki Pandanaan belajar pada sunan Kalijaga . Setelah Ki Pandanaran cukup memiliki bekal sebagai guru atau kyai, maka Sunan Kalijaga berkata bahwa sudah saatnya aku meninggalkan tempat ini dan tempat ini aku serahkan kepadamu untuk mengajarkan dan menyebarkan agama Islam . 

Aku akan berpindah tempat  yang sudah aku dapatkan . Namun kamu tidak perlu tahu dimana . Nanti bila saatnya tiba maka tempatku yang baru itu akan aku kabarkan kepadamu.

Dan keesokan harinya Sunan Kalijaga pergi meninggalkan padepokan Jabalqad yang kemudian diteruskan oleh Ki Pandanaran.
Ki Pandanaran  ini sekarang dikenal dengan nama Sunan Pandanaran atau Ki Ageng Pandanaran .

Wahai saudaraku yang gemar membaca cerita . Setelah kita menyimak cerita ini maka kita bisa belajar dari kejadian ini bahwa bila kita ingin memperoleh sesuatu itu tidak bisa kita hanya berdoa saja kepada Allah, duduk santai di rumah tanpa berbuat. Jadi kita harus berbuat sesuai dengan keinginan kita .

Hasil yang diperoleh itu adalah dari usaha kerja keras kita yang mungkin hasilnya  sesuai dengan keinginan kita, tapi bisa juga saat itu tidak sesuai dengan keinginan kita .
Bila tidak sesuai dengan keinginan kita maka jangan langsung ngeluh dan marah tapi harus dikaji lagi ada apa pada diri kita , kalau ada salah maka apa salahnya, kalau ada yang kurang apanya yang kurang .

Bila sudah menemukannya maka segralah lakukan karena sudah mendekati hasil dari apa yang kita inginkan .

Dalam cerita itu tidak mungkin keranjang bisa terisi air, untuk mengangkut air . Apakah anda sanggup untuk mengisi bak mandi anda dengan menimba air dari sumur tapi dengan menggunakan keranjang . Pasti anda berkata yang menyuruh seperti ini hanyalah orang gila .

Tapi Ki Sambangdalan tetap menjalankannya  dengan ikhlas , tidak ada keluhan yang keluar di bibirnya, tidak ada rasa kesal di hatinya. Artinya apa ?

Ki Sambangdalan itu sedang dididik ilmu kesabaran oleh Ki Pandanaran . Yang mendidik itu bukan Ki Pandanaran, tapi sesungguhnya itu adalah dari Allah swt. Setelah oleh Allah dianggap cukup, maka barulah wajah ki Sambangdalan yang tadinya berwajah domba berubah nrmal kembali menjadi wajah manusia .

Apakah Ki Pandanaran mampu merubh wajah Ki Sambangdala dari wajah domba menjadi wajah manusia ? Jelas dia tidak akan mampu. Jadi yang mampu melakukan itu hanyalah Allah swt .

Mari kita ingat firman Alah “ ISTA’IINU BISH SHOBRI  WAS SHOLAAH , INNALLOOHA MA’ASH SHOOBIRIIN yang artinya MINTALAH [ KEPADA ALLAH ] DENGAN SABAR DAN SHALAT , SESUNGGUHNYA ALLAH HANYA BESERTA ORANG – ORANG YANG SABAR “ .

Semua orang bisa melakukan shalat , tapi tidak semua orang bisa melakukan shalat dibarengi dengan kesabaran . Kenapa ? Karena pada umumnya saat shalat itu inginnya cepat selesai. Bacaan surat yang diambilpun saat shalat kebanyakan surat surat pendek yang ada di Juz Amma [ Juz 30 ]

Masih banyak manusia itu menjadi pencuri shalat . Masa sih shalat kok dicuri ? Jelas mencuri, karena thuma’ninah dalam gerakan shalat itu banyak yang ditinggalkan . Shaatnya ingin segera selesai.

Thuma’ninah itu adalah berhenti sesaat sebelum membaca bacaan shalat. Dimana saja dilakukan thuma’ninah ? huma’ninah harus dikerjakan “ 1. pada saat ruku’  ; 2 . pada saat i’tidal [ bangun dari  ruku’ ] ; 3. pada saat sujud ; 4. pada saat bangun dari sujud [ duduk antara dua sujud ] .

Bila thuma’ninah ditinggalkan maka shalat kita tidak sah artinya shalat kita gugur. Kalau shalat kita gugur, maka walaupun kita sudah melaksanakan shalat tapi oleh Allah masih dianggap belum melaksanakan shalat .

Thuma’ninah adalah RUKUN SHALAT . Bila salah satu rukun shalat tidak dikerjakan maka dinyatakan belum shalat walaupun sudah shalat .

Untuk itu marilah sejak saat ini kita sempurnakan shalat kita dengan baik dan benar supaya apa yang dikerjakan oleh kita bisa diterima oleh Allah swt . 
Wallaahua’lam .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar