Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Bagi yang sudah terbiasa , maka turun dan naiknya nafas itu bisa dijadikan
TAQWA.
Mendengar, melihat, makan
minum, berjalan, berhibur, semuanya mesti dijadikan amalan TAQWA.
Jangan ada
satu hembusan nafas yang tidak jadi TAQWA. Jangan ada seulas nasi
yang tidak jadi TAQWA. Jangan ada satu
pendengaran atau satu penglihatan yang tidak jadi TAQWA.
Bahkan jangan ada sesuatupun dalam hidup ini yang
tidak membawa kepada TAQWA.
Itulah salah satu usaha
agar diri bisa menjadi manusia yang TAQWA.
Allah swt berfirman yaitu ,
“ Dan hendaklah kamu menambah bekalan. Maka sesungguhnya sebaik-baik bekalan
itu adalah (sifat) TAQWA. Dan bertaqwalah pada Aku, wahai orang-orang yang berakal
(al-bab)” .
(Al Baqarah: 197)
Di dalam ayat di atas ini Allah menyuruh kita supaya sentiasa menambah sifat
TAQWA.
Karena sifat TAQWA ini
adalah merupakan bekal kita di Akhirat. Dan juga untuk mendapat
bantuan Allah di dunia dalam berbagai bentuk.
Itulah yang merupakan
khawariqul ‘adah. Kalau bagi Rasulullah saw dikatakan mukjizat.
Kalau bukan di zaman
Rasulullah dikatakan keramat atau berkat atau rahmat dari Allah .
Seperti yang diungkapkan dalam sejarah dalam peperangan umat Islam yang sedikit
bisa mengalahkan musuh banyak .
Atau mendapat rezeki dari
sumber yang tidak diduga dan lain-lain lagi contoh yang banyak berlaku di
kalangan para Sahabat.
Itu dikurniakan Allah di dunia, tetapi yang paling utama ialah di
kurniaan Allah di Akhirat.
Itulah firman Allah di atas, hendaklah kita senatiasa menambah bekal TAQWA.
Kita diperintah membangunkan asset (harta) di Akhirat sambil
mendapat pertolongan dan bantuan Allah di
dunia.
Menambah sifat TAQWA ini
harus di atas landasan syariat. Yang
asas-asasnya ialah solat, puasa, zakat dan haji. Itu asas atau tapak untuk
menambah TAQWA.
Marilah kita tingkatkan takwa kita dengan mengadakan perubahan kualitas kita didalam melaksanakan ibadah kepada Allah swt.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya. Insya Allah .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar