Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku berdzikir
kepada Allah Swt. akan mendatangkan ketenangan
hati dan semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya.
Berdzikir akan semakin
menyuburkan rasa cinta kita kepada Allah Swt.
Dzikir dengan lisan adalah
hal yang ringan untuk dilakukan. Akan
tetapi hal itu menimbulkan efek yang luar biasa besar.
Sebagaimana sabda
Rasulullah Saw.,
“Dua
kalimat yang ringan diucapkan lidah, tapi berat dalam timbangan (akhirat)
dan disukai oleh Allah yaitu kalimat, “Subhaanalloh wabihamdihi, subhaanallohil
‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci
Allah Yang
Maha Agung.”
(HR. Bukhori)
Wahai saudaraku jadikanlah
dzikir sebagai kebiasaan kita. Karena kebiasaan itu akan menjadi akhlak.
Biasakanlah merespon
setiap kejadian dengan menyebut nama Allah.
Tidak sedikit orang yang
memiliki kebiasaan mengucapkan kata-kata celetukan-celetukan yang
sia-sia manakala terkejut atau terpesona karena suatu peristiwa.
Jikalau kebiasaan sia-sia
ini sudah menjadi bagian dari akhlak kita, maka sungguh merugilah kita, karena
melakukan perbuatan sia-sia itu bukan ciri dari orang yang beriman.
Oleh karena itu, penting
bagi kita untuk membiasakan lisan hingga hati kita menyebut nama Allah dan mengingati-Nya.
Jika kita sudah terbiasa,
maka dzikir akan menyatu dengan kepribadian kita dan menjadi akhlak kita.
Betapa indah pribadi yang
senantiasa lekat dengan dzikir kepada Allah Swt. Orang yang mengingat Allah , niscaya akan diingat
oleh-Nya.
Allah Swt. berfirman,
" Fadzkuruuni adz kurkum , wasy kuruulii wa laa takfuruun "
Yang artinya adalah ,
“Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,
dan
bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu menginkari (nikmat)-Ku.”
(QS. Al Baqoroh [2] : 152).
Semoga kita tergolong
hamba-hamba Allah Swt. yang senantiasa mengingat-Nya.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar