Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku marilah
kita sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa istiqomah menjaga kebersihan hati.
Hanya hati yang bersih
yang bisa menangkap petunjuk-petunjuk kebenaran yang mengantar pada
keselamatan.
Allah Swt. berfirman,
“ Al ladziina aamanuu wa
tathmainnu quluu buhum bidzikrillaah ,
alaa bidzikrillaahi tathmainnul quluub “
Yang artinya adalah ,
“(Yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Alloh. Ingatlah hanya
dengan mengingati Allah hati menjadi tenang.” .
(QS. Ar Ra’du [13] : 28)
Wahai saudaraku,
basahkanlah lisan kita dengan dzikir, dzikir dan dzikir.
Apapun aktifitas kita,
ketimbang menggunakan lisan untuk membicarakan hal yang sia-sia, akan
jauh lebih baik jika digunakan untuk berdzikir.
Pembicaraan sia-sia hanya
akan menimbulkan dosa karena bisa terjebak kepada pembicaraan dusta,
sombong atau membicarakan keburukan orang lain (ghibah).
Barangsiapa yang berdzikir
untuk mengingat Allah dalam keadaan lapang maka saat dirinya dalam kesempitan
Allahpun akan ingat dirinya.
Karena pada umumnya orang
itu sangat dekat pada Allah swt selagi dalam keadaan susah dan menderita.
Segala cara dilakukan
untuk mendekatiNya, solat wajibnay dikerjakan semua, begitu pula solat malemnya
termasuk juga puasa – puasan sunnah nabinya .
Setelah keinginannya
dikabulkan oleh Allah, mulai deh banyak menangguhan kewajibannya karena sibuk
ngurusin duniawinya.
Karena asyik dengan
duniawinya semakin parah penyakitnya yaitu sudah melupakan Allah swt .
Ia sudah tidak ingat
lagi pada awalnya membujuk dan merayu
Allah dengan menebarkan janji – janji andaikan Allah swt mengabulkannya maka
akan akan beginilah dan begitulah dsb.
Semoga saja kita termasuk
golongan mereka yang telah melupakan Allah swt . Insya Allah .
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar