Selasa, 09 Juli 2019

HINDARILAH PERBUATAN MAKSIAT .


Assaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku yang namanya manusia itu tidak akan terlepas dari, salah, dosa, lupa dan lalai .

Untuk itu kita perlu setiap hari untuk bercermin diri dan mengevalusi diri  atas apa yang telah dikerjakan .

Bila apa yang telah dilakukan itu baik dan benar maka tingkatkan. Tapi bila buruk maka kurangi , syukur bila mampu menghilangkannya .

Karena kalau dibiarkan maka semakin hari  akan semakin menambah dosa dosanya , Dan ini sungguh amat membahayakan bagi diri .

Wahai saudaraku semuanya yang namanya manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan.Mengapa Allah menyebut manusia itu adalah makhluk yang mulia ?

Manusia itu akan lebih mulia dari malaikat apabila manusia sudah bisa mengendalikan hawa nafsunya sendiri.

Kok bisa disebut  lebih mulia dari malaikat, apakah itu benar ? Kenyataannya memang iyaa.

Karena para malaikat tidak diberi hawa nafsu sedangkan manusia diberi hawa nafsu.
Apabila manusia dapat meredam hawa nafsunya, maka akan lebih mulia dari malaikat.

Meredam hawa nafsu itu adalah jihad yang paling besar.

Rasullah saw sendiri mengatakan bahwa Perang Badr yang dianggap perang yang sangat besar yaitu kaum muslimin yang saat itu jumlahnya lebih sedikit dari pada orang-orang jahiliyah.

Akan tetapi Rasulullah berkata bahwa itu baru perang kecil. Ada lagi perang yang lebih besar dari itu, yaitu perang melawan hawa nafsunya sendiri.

Wahai saudaraku semuanya Allah swt telah memberitahu kita semua bahwa dunia ini adalah alam palsu, jadi kita ini hidup di alam palsu.

Kalau ada alam palsu berarti ada alam abadi, dimana ? Alam abadi yaitu alam akhirat, alam yang kekal, karena begitu berjumpa dengan alam akhirat, kita tidak akan menjumpai alam lain lagi.

Jelasnya hidup kita di alam palsu ini hanyalah sementara, dan di akhirat itulah kehidupan yang asli, kehidupan yang kekal ( selamanya ).

Tinggal kita mau memilih kesenangan yang ada di dunia ( yang sifatnya hanya sementara ) atau kita akan memilih kesenangan yang abadi ( kehidupan akhirat ) .

Dan Allah telah memberitahukan jalannya, memberikan petunjuknya, memberikan bimbingannya, memberikan arahannya cara- cara untuk mencapai kesenangan hidup di akhirat yaitu hidup  dengan berpedoman kepada KitabNya ( Al  Qur’an ) dan UtusanNya ( Sunahnya yaitu al Hadits.)

Kemudian Allah memberitahu lagi melalui firmannya bahwa dunia ini adalah senda gurau, dunia ini adalah permainan.
Yang namanya permainan itu ada untung rugi, ada selamat celaka, ada bahagia sengsara, dll  .

Tinggal kita memilih apakah kita ingin menjadi orang yang beruntung atau menjadi orang yang rugi, apakah kita ingin menjadi orang bahagia atau menjadi orang yang celaka.

Dan Allah pun sudah tidak salah karena telah memberikan tuntunannya yaitu melalui ayat ayat Nya (  Al Qur’an ) dan Al Hadits ( utusanNya yang memberikan peringatan dan berita gembira ) kepada kita semua.

Lalu dunia ini  adalah senda gurau atau main-main, kalau kita hidup ini hanya untuk main-main, alangkah celakanya  kita karena kita berada di dunia ini hanya sesaat, dunia ini akan hancur, alangkah sia-sia umur yang telah diberikan Allah kepada kita.

Oleh karena itu para sahabat semua marilah kita kendalikan hawa nafsu kita ke arah perbuatan yang diridoi Allah, yang disukai Allah swt .

Janganlah kita memperturutkan hawa nafsu yang ada pada diri kita.

Janganlah mata hati kita tertutup oleh bayangan duniawi yang penuh dengan nafsu syahwat, karena syahwat itu hanya perbuatan dan nikmat sekejap, sedangkan penyesalannya adalah seumur hidup.

Apapun  bentuk dan iramanya hawa nafsu, ujung-ujungnya bukan kebaikan akan tetapi pasti berujung kepada kecelakaan, keburukkan.

Kesenangan yang hanya sekejap ini tidak ada yang membahagiakan akan tetapi akan berakhir dengan kegelisahan dan kerusakan..

Apabila kita sudah bisa mengendalikan hawa nafsu maka gantikan dengan ketaatan, ketakwaan. Tempatkan diri di dalam pergaulan yang bisa menjauhkan hawa nafsu

Carilah kemuliaan dengan kemuliaan, bukan melalui jalan kehinaan.

Berusahalah untuk meraih kemuliaan tersebut dengan sungguh-sungguh, tetapi  dengan cara yang baik dan benar.

Yang dikatakan baik itu belum tentu benar, akan tetapi yang dikatakan benar itu pasti baik.

Hanya dengan kemauan atau keinginan saja tidak mungkin menghantarkan kita kepada kemuliaan,akan tetapi harus dibuktikan dengan perbuatan yaitu beribadah yang kokoh, pendiriannya yang teguh, keyakinannya yang mantap, tegas dalam mengambil keputusan akan tetapi bijaksana dalam menentukan sikap prilaku.

Berusahalah kita semua untuk menjadi manusia yang cerdas  bukan manusia yang pandai. Manusia pandai belum tentu cerdas , akan tetapi manusia cerdas pasti pandai.

Perhitungkanlah segala masalah yang ada, yang sedang dihadapi. Janganlah kita merasa resah dan gelisah, hadapilah dengan tenang, kerjakan sesuai dengan kemampuan, mintalah kepada Allah petunjuk untuk penyelesaiannya .

Karena hanya Dia yang bisa membantu kita,  hanya Dia  tempat bersandar kita, hanya Dia yang bisa menolong kita akan tetapi ada syaratnya. Apakah syaratnya itu ?

Syaratnya adalah jauhi dan hindari segala perbuatan yang akan membuat Dia murka, yang membuat Dia marah, yang membuat Dia tidak suka, yang membuat Dia menjauh dari kita. Insya SAllah segala maksiat, segala keburukkan akan bisa teratasi.

Semoga uraian ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya untuk kita serta dapat untuk membuka hati kita yang selama ini telah tertutup .

 Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar