Assaamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku yang
namanya manusia itu tidak akan terlepas dari, salah, dosa, lupa dan lalai .
Untuk itu kita perlu
setiap hari untuk bercermin diri dan mengevalusi diri atas apa yang
telah dikerjakan .
Bila apa yang telah
dilakukan itu baik dan benar maka tingkatkan. Tapi bila buruk maka kurangi ,
syukur bila mampu menghilangkannya .
Karena kalau dibiarkan
maka semakin hari akan semakin menambah dosa dosanya , Dan ini
sungguh amat membahayakan bagi diri .
Wahai saudaraku semuanya
yang namanya manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan.Mengapa Allah
menyebut manusia itu adalah makhluk yang mulia ?
Manusia itu akan lebih
mulia dari malaikat apabila manusia sudah bisa mengendalikan hawa nafsunya
sendiri.
Kok bisa disebut
lebih mulia dari malaikat, apakah itu benar ? Kenyataannya memang iyaa.
Karena para malaikat tidak
diberi hawa nafsu sedangkan manusia diberi hawa nafsu.
Apabila manusia dapat
meredam hawa nafsunya, maka akan lebih mulia dari malaikat.
Meredam hawa nafsu itu
adalah jihad yang paling besar.
Rasullah saw sendiri
mengatakan bahwa Perang Badr yang dianggap perang yang sangat besar yaitu kaum
muslimin yang saat itu jumlahnya lebih sedikit dari pada orang-orang jahiliyah.
Akan tetapi Rasulullah
berkata bahwa itu baru perang kecil. Ada lagi perang yang lebih besar dari itu,
yaitu perang melawan hawa nafsunya sendiri.
Wahai saudaraku semuanya
Allah swt telah memberitahu kita semua bahwa dunia ini adalah alam palsu, jadi
kita ini hidup di alam palsu.
Kalau ada alam palsu
berarti ada alam abadi, dimana ? Alam abadi yaitu alam akhirat, alam yang
kekal, karena begitu berjumpa dengan alam akhirat, kita tidak akan menjumpai
alam lain lagi.
Jelasnya hidup kita di
alam palsu ini hanyalah sementara, dan di akhirat itulah kehidupan yang asli,
kehidupan yang kekal ( selamanya ).
Tinggal kita mau memilih
kesenangan yang ada di dunia ( yang sifatnya hanya sementara ) atau kita akan
memilih kesenangan yang abadi ( kehidupan akhirat ) .
Dan Allah telah
memberitahukan jalannya, memberikan petunjuknya, memberikan bimbingannya,
memberikan arahannya cara- cara untuk mencapai kesenangan hidup di akhirat
yaitu hidup dengan berpedoman kepada KitabNya ( Al Qur’an ) dan
UtusanNya ( Sunahnya yaitu al Hadits.)
Kemudian Allah memberitahu
lagi melalui firmannya bahwa dunia ini adalah senda gurau, dunia ini adalah
permainan.
Yang namanya permainan itu
ada untung rugi, ada selamat celaka, ada bahagia sengsara, dll .
Tinggal kita memilih
apakah kita ingin menjadi orang yang beruntung atau menjadi orang yang rugi,
apakah kita ingin menjadi orang bahagia atau menjadi orang yang celaka.
Dan Allah pun sudah tidak
salah karena telah memberikan tuntunannya yaitu melalui ayat ayat Nya (
Al Qur’an ) dan Al Hadits ( utusanNya yang memberikan peringatan dan berita
gembira ) kepada kita semua.
Lalu dunia ini
adalah senda gurau atau main-main, kalau kita hidup ini hanya untuk main-main,
alangkah celakanya kita karena kita berada di dunia ini hanya sesaat,
dunia ini akan hancur, alangkah sia-sia umur yang telah diberikan Allah kepada
kita.
Oleh karena itu para
sahabat semua marilah kita kendalikan hawa nafsu kita ke arah perbuatan yang
diridoi Allah, yang disukai Allah swt .
Janganlah kita
memperturutkan hawa nafsu yang ada pada diri kita.
Janganlah mata hati kita
tertutup oleh bayangan duniawi yang penuh dengan nafsu syahwat, karena syahwat
itu hanya perbuatan dan nikmat sekejap, sedangkan penyesalannya adalah seumur
hidup.
Apapun bentuk dan
iramanya hawa nafsu, ujung-ujungnya bukan kebaikan akan tetapi pasti berujung
kepada kecelakaan, keburukkan.
Kesenangan yang hanya
sekejap ini tidak ada yang membahagiakan akan tetapi akan berakhir dengan
kegelisahan dan kerusakan..
Apabila kita sudah bisa
mengendalikan hawa nafsu maka gantikan dengan ketaatan, ketakwaan. Tempatkan
diri di dalam pergaulan yang bisa menjauhkan hawa nafsu
Carilah kemuliaan dengan
kemuliaan, bukan melalui jalan kehinaan.
Berusahalah untuk meraih
kemuliaan tersebut dengan sungguh-sungguh, tetapi dengan cara yang baik
dan benar.
Yang dikatakan baik itu
belum tentu benar, akan tetapi yang dikatakan benar itu pasti baik.
Hanya dengan kemauan atau
keinginan saja tidak mungkin menghantarkan kita kepada kemuliaan,akan tetapi
harus dibuktikan dengan perbuatan yaitu beribadah yang kokoh, pendiriannya yang
teguh, keyakinannya yang mantap, tegas dalam mengambil keputusan akan tetapi
bijaksana dalam menentukan sikap prilaku.
Berusahalah kita semua
untuk menjadi manusia yang cerdas bukan manusia yang pandai. Manusia
pandai belum tentu cerdas , akan tetapi manusia cerdas pasti pandai.
Perhitungkanlah segala
masalah yang ada, yang sedang dihadapi. Janganlah kita merasa resah dan
gelisah, hadapilah dengan tenang, kerjakan sesuai dengan kemampuan, mintalah
kepada Allah petunjuk untuk penyelesaiannya .
Karena hanya Dia yang bisa
membantu kita, hanya Dia tempat bersandar kita, hanya Dia yang bisa
menolong kita akan tetapi ada syaratnya. Apakah syaratnya itu ?
Syaratnya adalah jauhi dan
hindari segala perbuatan yang akan membuat Dia murka, yang membuat Dia marah,
yang membuat Dia tidak suka, yang membuat Dia menjauh dari kita. Insya SAllah
segala maksiat, segala keburukkan akan bisa teratasi.
Semoga uraian ini bisa
bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya untuk kita serta dapat
untuk membuka hati kita yang selama ini telah tertutup .
Subhanakallaahumma
wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar