Assalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku Allah swt telah
memberi kita sepasang bibir, disamping untuk memasukkan makanan ke mulut kita
juga untuk berbicara ( lisan ).
Dari lisan kita lah,
berhasilnya menjalani kehidupan sehari-hari ,apakah baik atau buruk, apakah
sukses atau gagal, dan lisan kitalah, kita akan selamat atau akan celaka.
Pepatah mengatakan mulutmu
adalah harimaumu. Artinya segala pembicaraan yang keluar dari mulut kita itu (
kita menanam ), maka kita akan menuai ( hasil tanaman ) apa yang telah
diucapkan.
Rasulullah saw bersabda ,
" Afdholul
mu'miniina islaaman man salimal muslimuunna millisaanih, wa afdholul mu'miniina
iimaanan ahsanuhum khuluqon , wa afdholul muhajiriina man hajaromaa nahallaahu
ta'aalaa 'anhu , wa afdholuljihaadi man jaahada nafsahu fii dzaatillaahi 'azza
wajalla "
Yang artinya sebagai
berikut
" Sebaik-baik
(kualitas) keislaman kaum mukminin adalah kaum muslimin yang merasa aman dari
(kejahatan) lisan dan tangannya. Sebaik-baik (kualitas) keimanan kaum mukminin
adalah mereka yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik kaum muhajirin adalah
orang yang meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah. Dan sebaik-baik
bentuk jihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya demi Dzat Allah "
Mungkin banyak orang yang
heran ketika mendengar bahwa menahan lidah terhadap buah bibir itu suatu jihad
yang besar, mengapa ?
Karena di dalam pergaulan
sehari-hari lebih banyak terpelesetnya lidah daripada bicara lurus/jujur.
Sungguh lidah ini tempat
penampungan segala keinginan, kemudian dibantu oleh hawa nafsu yang selalu
mengajak ke arah perbuatan buruk bahkan menjurus kepada perbuatan hina.
Jihad nafsu ini lebih
susah daripada jihad raga Kalau jihad raga ini diperintah sedangkan jihad nafsu
justru memerintah.
Allah berfirman di dalam QS
Yusuf 12: 53 yaitu ,
" innan nafsa la
ammarotum bissuuuu i "
yang artinya ..........sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan "
Jihad nafsu ini adalah
jihad yang paling sulit sedangkan jihad raga di mata Allah tidak benar, kecuali
bila dibarengi oleh jihad nafsu .
Bagi orang yang secara
tulus meminta mati syahid kepada Allah dibarengi memerangi nafsunya demi
mencegah apa yang dimurkai Allah, maka sungguh dia akan sampai kepada kedudukan
para syuhada , walaupun dia mati di atas pembaringannya sendiri.
Sebagaimana Sabda
Rasuulullaah saw ,
" man sa
alallaahusy syahaadata bi sidhqi balaghotullaah manaa jilasy syuhadaa i
wainmata 'alaa firoosyihi "
Yang artinya
" Barangsiapa
meminta mati syahid kepada Allah dengan sejujurnya, maka Allah akan
menyampaikannya pada kedudukan para syuhada, meskipun dia mati di atas
pembaringannya " ( H.R Muslim ) .
Sebaliknya ada juga
sebagian orang gugur di medan peperangan , namun di hari kiamat mereka disiksa
atas ketidak ikhlasannya.
Oleh karena itu yang
paling utama dan paling baik adalah mengikhlaskan niat dan mengikhlaskan
amalan-amalan semata-mata karena Allah.
Semoga uraian ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat
membuka hati kita yang selama ini telah terkunci .
Subhanallaah
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka
wa'atuubu ilaik.
Wassalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar