Rabu, 10 Juli 2019

JAGALAH MULUT KITA


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku Allah swt telah memberi kita sepasang bibir, disamping untuk memasukkan makanan ke mulut kita juga untuk berbicara ( lisan ).

Dari lisan kita lah, berhasilnya menjalani kehidupan sehari-hari ,apakah baik atau buruk, apakah sukses atau gagal, dan lisan kitalah, kita akan selamat atau akan celaka.

Pepatah mengatakan mulutmu adalah harimaumu. Artinya segala pembicaraan yang keluar dari mulut kita itu ( kita menanam ), maka  kita akan menuai ( hasil tanaman ) apa yang telah diucapkan.

Rasulullah saw bersabda ,
" Afdholul mu'miniina islaaman man salimal muslimuunna millisaanih, wa afdholul mu'miniina iimaanan ahsanuhum khuluqon , wa afdholul muhajiriina man hajaromaa nahallaahu ta'aalaa 'anhu , wa afdholuljihaadi man jaahada nafsahu fii dzaatillaahi 'azza wajalla "

Yang artinya sebagai berikut
" Sebaik-baik (kualitas) keislaman kaum mukminin adalah kaum muslimin yang merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Sebaik-baik (kualitas) keimanan kaum mukminin adalah mereka yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik kaum muhajirin adalah orang yang meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah. Dan sebaik-baik bentuk jihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya demi Dzat Allah "

Mungkin banyak orang yang heran ketika mendengar bahwa menahan lidah terhadap buah bibir itu suatu jihad yang besar, mengapa ?

Karena di dalam pergaulan sehari-hari lebih banyak terpelesetnya lidah daripada bicara lurus/jujur.

Sungguh lidah ini tempat penampungan segala keinginan, kemudian dibantu oleh hawa nafsu yang selalu mengajak ke arah perbuatan buruk bahkan menjurus kepada perbuatan hina.
Jihad nafsu ini lebih susah daripada jihad raga Kalau jihad raga ini diperintah sedangkan jihad nafsu justru memerintah.

Allah berfirman di dalam QS Yusuf 12: 53 yaitu ,
" innan nafsa la ammarotum bissuuuu i " 
yang artinya ..........sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan " 

Jihad nafsu ini adalah jihad yang paling sulit sedangkan jihad raga di mata Allah tidak benar, kecuali bila dibarengi oleh jihad nafsu .

Bagi orang yang secara tulus meminta mati syahid kepada Allah dibarengi memerangi nafsunya demi mencegah apa yang dimurkai Allah, maka sungguh dia akan sampai kepada kedudukan para syuhada , walaupun dia mati di atas pembaringannya sendiri.

Sebagaimana Sabda Rasuulullaah saw ,
" man sa alallaahusy syahaadata bi sidhqi balaghotullaah manaa jilasy syuhadaa i wainmata 'alaa firoosyihi "  

Yang artinya  
" Barangsiapa meminta mati syahid kepada Allah dengan sejujurnya, maka Allah akan menyampaikannya pada kedudukan para syuhada, meskipun dia mati di atas pembaringannya " ( H.R Muslim ) .

Sebaliknya ada juga sebagian orang gugur di medan peperangan , namun di hari kiamat mereka disiksa atas ketidak ikhlasannya.

Oleh karena itu yang paling utama dan paling baik adalah mengikhlaskan niat dan mengikhlaskan amalan-amalan semata-mata karena Allah.

Semoga uraian ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya  serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah terkunci .

Subhanallaah  Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atuubu ilaik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar