Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim. Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin
. Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha
, haqqo tuqootihi wala tamutuuna illa wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
Diriwayatkan
ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian
jiwanya.
Seorang arif
berpesan,
“Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah perbuatan dosa
itu. Dalam hati kita, tak ada perkara
yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa.”
Sungguh
berbahagialah bagi siapapun yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah swt ,
sehingga untuk berbuat keburukan dapat dihindari .
Namun
alangkah menyedihkannya bila selama hidup di dunia itu senantiasa menjauhi
Allah swt , sehingga untuk menemukan jalan yang benar itu amat susah sekali .
Berbahagialan
bagi siapa saja bila akan berbuat dosa merasa takut akan dijauhi oleh Allah dan
ada rasa khawatir Allah akan marah dan murka kepadanya, artinya ia masih
mendapatkan hidayah Allah swt .
Namun
celakalah bila kita berbuat dosa, justru merasakan kenikmatan tersendiri, bisa
terawa – tawa puas, seperti tidak merasa
berdosa.
Walupun
jelas orang lain banyak yang menjadi korbannya.
Ini adalah tanda orang yang sudah jauh dengan Allah swt , walaupun ia
bertitel sarjana agama.
Walaupun
ia memiliki jabatan tinggi . Walupun ia memiliki pengaruh yang besar di dunia,
walaupun kekayaannya banyak. Semuanya akan sia sia belaka.
Bahkan
justru akan menjadi beban yang berat yang akan ditanggungnya sendiri kelak di
akhirat .
Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa
bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar