Jumat, 19 Juli 2019

RENCANA ALLAH DAN RENCANA MANUSIA .


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wala tamutuuna illa wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Sebaik apapun rencana manusia termasuk kita semua dlam hal apapun, maka rencana Allah jauh lebih baik dan lebih sempurna dari rencana kita .

Terkadang rencana Allah swt setelah sampai ke diri kita banyak yang tidak cocok dengan selera hati . 

Akan tetapi dibalik itu sesungguhnya Allah telah mngetahui rahasianya dari yang terkecil sampai terbesar.

Manusia boleh berencana, namun bila Allah swt tidak berkehendak, maka ada saja jalan untuk memisahkannya .

Berbicara tentang masaah perjodohan , sungguh masih banyak yang belum memahami akan kodratnya sebagai manusia .

Terutama bagi para remaja yang belum kenyang dengan pengalaman kehidupan .

Bahkan orangtuanyapun juga tidak ketinggalan. Ada rasa khawatir bila berjodoh dngan pilihannya itu takut sengsara dan menderita .

Padahal orang tua disini perannya sangat penting . Orang tua hanya sekadar memberikan pandangan dan saran kepada keinginan anaknya bila memaksakan diri ingin berjodoh dengannya .

Bila saran sudah diberikan maka anak diminta berfikir sebelum mengambil keputusan .. Dan bila sudah tetap  dengan keyakinannya , maka barulah orang tua yang mengurus segala sesuatunya .

Oleh karena itu dalam hal perjodohan , sebelum menjalani pernikahan , sebaiknya masing masing sudah bebenah diri tentang agamanya, akhlaknya dll. Kenapa demikian  ?

Karena masing masing akan mengambil anak orang lain yang sudah dipelihara oleh kedua orang tuanya sejak masih dalam buaian sampai  anak tersebut bisa mandiri .

Karena anak itu diambilnya, paling pesan kedua orang tuanya hanya sayangilah anakku olehmu, karena sudah menjadi kewajibanmu, sebagaimana kami meyayanginya. Janganlah sekali kali menyakitinya.

Karena bila kamu menyakitinya, maka sama saja kamu telah menyakiti hati kami berdua dan juga menyakiti Allah swt .
Wallaahua’lam .

Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar