Assalamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali
Muhammad.
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu
minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha ,
haqqo tuqootihi wala tamutuuna illa wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
Wahai saudaraku sebagaimana kita ketahui
bersama bahwa Allah menciptakan seisi alam dunia ini berpasang – pasangan ,
bumi – langit , siang – malam , pandai – bodoh
, susah –senang , kaya – miskin dst .
Didalam menjalani kehidupan ini ada yang merasa senang
bila apa yang didapat itu sesuai dengan selera.
Sebaliknya ada juga yang mengeluh karena tidak cocok
dengan seleranya.
Akan tetapi secara umum tidak ada manusia yang hidupnya
ingin susah, miskin, sengsara, menderita.
Pasti lah semua itu ingin berbahagia,kaya, segalanya
terpenuhi , dsb.
Wahai saudaraku kita sebagai manusia hanya pelaksana
sesuai dengan amanah yang Allah berikan kepada kita.
Adapun yang mengatur rezeki, yang melapangkan dan
menyempitkan rezeki hanyalah Allah swt .
Yang perlu kita kaji disini adalah bagaimana sikap kita
bila segala selera kita terpenuhi atau bila sebaliknya.
Kuncinya adalah bagaimana kita menyikapi hidup.
Di saat kita bahagia hendaklah kita banyak bersyukur kepada
Allah.
Dan disaat kita sebaliknya, susah dan menderita, maka
harus bersabar.
Baik bahagia ataupun menderita itu akan datang silih
berganti kepada kita.
Untuk itu di saat kita bahagia awas hati-hati di depan
sudah menghadang lawannya. Maka persiapkan fisik dan mental kita.
Dan disaat kita menderitapun kita tetapharus bersyukur.
Kenapa bersyukur ?
Bila kita menengok tetangga sekitar kita masih ada yang
hidupnya lebih susah dari pada kita.
Oleh karena itu agar syukur tetap dilakukan adalah bila
kita berhadapan dengan siapapun, maka anggaplah lawan bicara kita itu lebih
pandai, walau sebenarnya anda lebih tahu bahwa dia itu lebih bodoh dari anda.
Tujuannya adalah untuk menghormati dan menghargainya. Dan
bila lawan bicara anda bicara tentang kenikmatan yang dia dapatkan, maka
segeralah anda menengok pada orang-orang yang kehidupan ekonominya lebih susah
dari anda , agar masih ada rasa syukur.
Dan sadari bahwa yang menentukan besar dan kecilnya
rezeki itu adalah Allah. Kita dilarangmelilirk rezeki orang lain.
Belum tentu apa yang diperoleh oleh orang lain itu
membahagiakan buatnya, tapi bila diberikan ke anda, bahkan bisa jadi sebaliknya
.
Wahai saudaraku marilah kita simak Hadist berikut ini
Suhaib r.a mengatakan,
Rasulullah saw bersabda
,
“ Sungguh menakjubkan
urusan orang mukmin , sesungguhnya semua urusannya baik baginya da hal ini
hanya ada pada seorang mukmin . Apabila mendapatkan sesuatu yang menyenangkan ,
maka ia bersyukur , maka hal itu adalah baik. Dan apabila ditimpa kesusahan ,
ia bersabar maka hal itu pun baik baginya .
H.R Muslim .
Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an
laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar