Sabtu, 03 Agustus 2019

KEBAIKAN DAN KEBURUKAN .


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Wahai saudaraku pernahkah kita berupaya untuk memahami dan mengenali nurani kita ?  
Pernahkah kita mengoreksi hati kita ?

Perlu diketahui dalam hati yang paling dalam itu ada nurani . Sedangkan di hati ada dua makhluk yaitu syaitan dan malaikat .

Antara syaitan dan malaikat itu saling mempengaruhi. Mana yang kuat maka itulah yang menang, dan akan muncul dalam ucap , sikap dan prilaku .

Wahai saudaraku  Allah swt memberikan satu perangkat peralatan kepada setiap manusia untuk membimbing kehidupannya.

Dan alat tersebut tidak pernah dusta . Kerjanya seperti cermin. Apa yang disampaikannya itu selalu jujur , baik dan tanpa pamrih.
Apabila kita belum tahu tentang baik dan buruk dari ayat Al Qur’an dan sunnah, maka alat tersebut selalu membisikkan kebaikan ( alat itu adalah malaikat ).

Malaikat akan membisikkan kebaikan ke dalam hati atas perintah Allah swt.

Namun sungguh masih banyak manusia yang mengabaikan bisikan tersebut.

Mereka lebih percaya pada bisikan hayalannya, angan-angannya, berandai-andai , bayangan yang menyenangkan, keuntungan yang menggiurkan dan semua itu masih belum terjadi.

Semua masih dalam genggaman Allah swt . Dan semua itu adalah perbuatan syaitan terlaknat .

Mari kita simak sabda Rasulullah saw berikut ini .Wabishah bin al Malad al Juhanni r.a berkata ,  pernah saya datang ke  Rasulullah saw dan bertanya tentang  kebaikan dan dosa , maka

Nabi saw bersabda,
“ Tanyalah hati nuranimu , kebaikan itu adalah yang dengan jiwamu menjadi tentram dan hatimu menjadi damai . Sedangkan kejelekan atau dosa adalah yang dengan hatimu menjadi gelisah dan engkau tidak suka apabila perbuata itu diketahui oleh orang lain “ .
H.R Tirmidy dan Ahmad .

Sekarang coba tengok tetangga kita yang kaya-kaya walau rumahnya bukan di pinggir jalan kebanyakan dikelilingi pagar yang tinggi serta gerbangnya digembok besar sekali. Apalagi bila rumahnya di pinggir jalan jelas sekali. Kenapa itu ?

Artinya dalam diri mereka ada rasa khawatir . Khawatir tentang apa ? Otomatis atas harta benda yang dimikinya takut ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Padahal dengan memagar sekeliling rumah dengan tembok yang tinggi itu sama dengan mengisolir diri . Jangan sampai sembarang bisa memasuki rumahnya.

Maaf bukan berarti harta kekayaannya itu diperoleh dengan cara yang buruk. Tapi itulah gambaran tentang harta .

Harta itu membuat pemiliknya tersiksa. Harta itu bisa meyesatkan manusia . Harta itu bisa menjauhkan manusia dari Allah swt.

Namun bagi mereka yang sudah beriman beda lagi tentang masalah amanah Allah swt, apakah harta , tahta ataupun keluarga, semuanya itu dimanfaatkan sebagai lahan amal, untuk berbuat kebajikan, berbuat amal saleh yang Allah swt ridoi .

Semoga kita semua sering-sering mengoreksi hati kita apakah nurani kita masih hidup ataukah sudah mati ?  

Semoga kita sering memeriksa hati kita apakah masih kotor atau sudah dibersihkan ?

Karena hati adalah Rajanya tubuh, komando seluruh anggota tubuh.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar