Senin, 23 September 2019

BELAJAR DARI SAMUDRA .


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;       

Jadilah orang yang rendah hati, jauh dari rasa berbangga diri . Tenang, teliti cerdas dan disebgani layaknya samudra.

Samudra itu bila dilihat airnya datar menandakan tidak membeda – bedakan harkat dan martabat sesama manusia .

Samudra itu nampaknya tenang, namun bila melihat ke bawah maka sungguh amat dalam sampai dasar lautnya tidak nampak.

Orang yang berilmu walaupun tinggi keilmuannya, mendalam wawasannya, banyak  pengalamannya, mereka nampak seperti orang biasa saja sama seperti dengan yang lainnya. Tapi bila sudah mulai bicara, maka bicaranya jelas singkat, padat dan sangat berbobot.

Orang yang sudah berjiwa dan berakhlak samudra walaupun mereka kaya , tapi hidupnya sangat sederhana sehingga tidak menampakkan kekayaannya. Terutama sekali adalah kekayaan jiwanya.

Orang yang berakhlak samudra walaupun mereka menjadi pejabat tinggi, tapi masih mau bergaul dengan rakyat biasa. Dan orang yang diajak bergaulnyapun tidak merasa bahwa mereka itu pejabat, sehingga komunikasi terjalin dengan baik dan harmonis.

Orang yang sudah berakhlak samudra maka penampilannya tenang namun meyakinkan, bicaranya sedikit namun mengena dan tetap sasaran .

Kata-katanya itu dapat menyejukkan hati orang yang sedang gelisah, dapat memberikan petunjuk bagi orang orang yang sedang berada dalam kesesatan .

Orang yang berjiwa samudra adalah orang yang ikhlas, segala sesuatunya diserahkan kepada Allah. Hidup dijalaninya sesuai dengan aturan main Allah dan Rasul-Nya, sehingga dalam menjalani hidup ini tidak ada rasa beban berat. Padahal menurut orang lain ia itu cobaan dan ujiannya sangat dahsyat.

Semoga saja kita semua bisa belajar dari samudra sehingga karakter samudra bisa tertanam dalam diri dan jiwa kita. Insya Allah

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar