Rabu, 25 September 2019

KAYA DAN MISKIN ITU SUDAH MENJADI KETENTUAN ALLAH .

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
 
Miskin kaya sudah ada yang mengaturnya. Tak usah iri dengan rezeki yang diterima oleh orang lain .

AS SAYYIDINA ABDURRAHMAN BIN AUF RA SELALU GAGAL JADI ORANG MISKIN

Jika tiba-tiba kondisi ekonomi "down", saya selalu terhibur mengingat kisah bisnis As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah saw berkata, As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. 

Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.
Maka mendengar ini, As Sayyidina Abdul Rahman bin Auf RA pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk syurga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh.

As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur.. Alhamdulillah.. kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA dan Sahabat gembira.   

As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA pun juga gembira. Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku.
As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA gembira juga sebab... berharap jatuh miskin!
  Masya Allah.... hebat .

Coba kalau kita? Usaha diuji dikit, udah teriak tak tentu arah. 

 As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin.

Namun.. Masya Allah  , Rencana Allah Subhanahu wa ta'ala itu memang terbaik..

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.

Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK !

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.  Allahu Akbar....

Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, As Sayyidina Abdurrahman bin Auf RA berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal.

Sebagaimana firman Allah SWT :

_"Wahai manusia, di langit ada rezki bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian "
(Qs. Adz Dzariat, 22 )

Jadi.. yang banyak memberi rezeki itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk?

Allah Subhanahu wa ta'ala lah yang Memberi rezki
Semoga kisah ini dapat  menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua, yang sedang diuji dalam pekerjaan dan usaha kita, UNTUK LEBIH MENGUTAMAKAN URUSAN Kepada Allah dibanding urusan dunia yang sementara ini, aamiin.

Kisah diatas sesuai dengan hadist

Dari As Sayyidina Zaid bin Tsabit ra , ia mendengar Rasûlullâh saw bersabda :


مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.



Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya.

Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. ”
Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad Lafazh hadits Ibnu Mâjah rahimahullah.


Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar