Selasa, 17 September 2019

K E B U R U K A N .



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;       

Wahai saudaraku yang namanya keburukan itu pasti akan menjadikan hati tidak tenang, resah , gelisah , galau , kacau , tak bisa tidur nyenyak , tak bisa berfikir baik , berat melangkahkan kaki ke Masjid, malas beribadah , menzailimi orang lain , membunuh orang lain dsb .

Semua ini akan mendatangkan dosa. Dan yang pasti hadiah atau balasan dari Allah hanyalah siksa, azab yang menyengsarakan .

Segala hal yang akan mendatangkan dosa itu pasti akan menyengsarakan , berdoa juga sulit dikabulkan oleh Allah swt.  Allah swt juga sudah menjauhinya .

Harta benda banyak tapi ternyata dengan harta tersebut hidupnya menjadi tersksaseperti susah tidur, takut dan khawatir hartanya dirampok oleh orang lain, takut ada orang yang dating dan ingin berhutang.

Takut harta bendanya menjadi berkurang yang akhirnya membuat dirinya sengsara dan menderita. Inilah salah satu gambaran tentang harta .

Saat menjadi orang biasa selalu kerja keras, berusaha untuk meraup banyak prestasi sampai akhirnya menjadi pejabat tinggi.

Orang lain banya yang menilai bahwa mereka setelah menjadi pejabat tinggi, hidupnya enak . Dari rumah ke kantor PP naik kendaraan pribadi, mobilnya mewah, di rumahnya ada yang menjaga.

Tidak bisa sembarang masuk ke rumahnya tanpa seizing penjaganya .

Ternyata setelah menjadi pejabat bukannya tambah senang  tapi sebaliknya semakin tambah masalah.

Masalah datang dari dalam kantornya sendiri , ditambah lagi dari luar kantor. Ada yang akan minta tolong atau minta bantuan, ada yang mengajak kerja sama yang katanya saling menguntungkan padahal isinya adalah akan menjerumuskan .

Apakah hidup dengan keadaan seperti di atas itu bisa tenang ?  Jelas tidak mungkin tenang, tidur nggak nyenyak , makan tak terasa lezat , waktunya sibuk untuk kerjaan, waktu untuk istirahat kurang.

Ditambah lagi tekanan dari atasan, dan selalu dalam pengawasan, belum yang dari bawah banyak yang kurang menghormati dan menghargai.
Sungguh benar benar tersiksa hidup ini, di dunia saja sudah tersiksa apalagi di akhirat. Naudzubillaahi min dzaalik.

Itulah gambaran dari keburukan  dimana setiap perbuatan yang membuat hati tidak tenang .

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar