Sabtu, 07 September 2019

UMAT dan RASULULLAH SAW



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Abu Umamah ra berkata  , “ Seorang laki – laki bertanya , “ Ya Rasulullah saw , apakah iman itu “

Rasulullah swt menjawab , “ Kalau kebaikanmu itu membuat senang dan kalau kejelekanmu itu membuatmu susah maka engkau seorang mukmin “

HR Ahmad dan Tabrani .

Wahai saudaraku masih banyak orang yang keliru mengukur keimanan diri pribadi .
Keimanan hanya dipahami sebatas ritual semata .

Artinya  yang dikatakan ibadah itu bila mengikuti kegiatan di Masjid, mushala, tajug, surau , mendengarkan pengajian , marhabanan, tahlilan dsb, itulah ibadah. Selain dari yang disebutkan itu dianggapnya bukan ibadah . Ini salah besar.

Menyampaikan kebenaran di warung kopi, di café, di pasar , di kantor , di sawah dst itu dianggapnya bukan ibadah , hanya sebatas obrolan biasa .  Inilah pendapat yang SALAH BESAR , makanya perlu diluruskan.

Yang diaksud dengan ibada  itu adalah bilsa sesuatu yang akan dikerjakan [ walau hanya terenyum ] diniatkan karena Allah dengan mengikuti tuntunan Rasul-Nya .

Wahai saudaraku kita semua sebagai hamba Allah itu merupakan makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial .

Sebagai makhluk individu terjalinnya hubungan antara diri dengan Allah swt . Dan sebagai  makhluk sosial adalah terciptanya hubungan antara sesama manusia .

Sekarang coba renungkan oleh kita semua bagaimana lisan kita , sikap kita, prilaku kita sebagai makhluk social , apakah ini diperhatikan oleh kita ?

Janganlah kita hanya fokus bekerja, cari uang saja  ! Bersilaturahmi , saling berbagi , menolong orang yang susah , menyantuni anak-anak yatim juga itu sebagai prilaku sosial .

Sekarang marilah kita bertanya pada diri sendiri apakah kita merasa senang ketika kita mengerjakan kebaikan ?

Dan juga apakah kita merasa sedih dan kecewa serta takut saat kita mengerjakan keburukan, kezaliman ?

Bila semuanya dijawab IYA  , maka Insya Allah kita semua termasuk golongan orang – orang mukmin . Termasuk orang – orang yang disukai oleh Allah swt dan RasulNya .

Sebaliknya bila kita merasa nikmat berbuat maksiat , kita senang saat bicara dusta , kita nikmat memfitnah orang lain, kita gembira menzalimi orang lain dsb,  berarti kita bukan termasuk umatnya Nabi Muhammad saw .

Oleh karena itu saudaraku , mari kita mulai dari sejak saat ini untuk merubah sikap dan prilaku kita yang sekiranya akan menjerumuskan kita kepada akhlak yang buruk, segera tinggalkan.

Dan gantikan dengan sikap sopan , santun, berkahlak yang baik , dermawan  atau tidak kikir dsb .

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar