Assalamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim. Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu
minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha ,
haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
Allah
swt tidak pernah menawarkan agama apapun kepada manusia kecuali Islam .
Allah
hanya memberitakukan bahwa ini lho agama yang AKU ridoi untuk manusia akhir
zaman yakni Islam . Innad diian indallaahil Islaam .
Dan
Allah tidak memaksakan setiap manusia agar masuk Islam … Laa ikraaha fidiin .
Jadi
bagi mereka yang sudah meyakini apapun yang sudah dijalaninya , silahkan saja
kalau tidak rela dengan Islam.
Asalkan
jangan mencela dan menghina Islam. Mencela dan menghina Islam maka saja dengan
menghina Allah dan Rasulnya.
Adapun
kelak di akhirat semua perbuatan manusia itu akan ditanggung oleh pribadi
masing – masing .
Bila
baik maka untuk dirinya sendiri, sebaliknya bila buruk juga ditanggung oleh
dirinya sendiri .
Andaikata
semua manusia di dunia masuk Islam semua, juga tidak akan membuat Allah semakin
kaya.
Seandainya
manusia di dunia menentang Allah semua juga tidak akan membuat Allah susah.
Yang
jelas apa yang dipilihnya, maka itulah yang akan dipetik hasilnya untuk
dinikmatidi alam akhirat .
Jadi
tidak usah saling fitnah, menjelek jelekkan, berdebat sampai timbul perpecahan
umat.
Bila
perdebatan itu terjadi di kalangan umat Islam sendiri, bukan berarti ajaran
Islam itu jelek .
Yang
jelek adalah penganutnya karena masing masing memikirkan egonya sendiri merasa
paling benar.
Benarnya
ini menurut siapa menurut diri, menurut manusia atau menurut Allah.
Kalau
benar menurut Allah pun belum tentu apakan sudah sesuai dengan kehendak Allah.
Insya Allah tidak ada yang tahu akan hal ini, kcuali hanya Allah.
Jadi
tetaplah hidup rukun dan damai , tanamkan rasa cinta kasih dengan sesama mausia
, bila ingin tahu tentang Islam maka pelajarilah tentang Islam secara mendalam,
kajiah sampai kalian menemukan keyakinan sendiri, jadi bukan kata si fulan,
kata kyai fulan, kata Habib fulan dsb.
Itulah
makanya bila terjadi perselisihan dalam hal agama Islam , maka segeralah
kembali kepada dua sumbernya yang asli yakni Allah [ Al Quran ] dan Nabi
Muhammad saw [ As Sunnah Hadits ].
Pakar sejarah
bersepakat bahwa Nabi s.a.w. tidak pernah berpergian lama dari
kaumnya dan tidak banyak juga Nabi s.a.w. bepergian ke daerah ahli kitab,
sehingga para penentang berkata:
“Sesungguhnya Dia (Muḥammad)
belajar dari mereka.”
Sedangkan Nabi s.a.w. hanya
melakukan satu atau dua kali safar (bepergian) ke daerah ahli kitab semasa
hidupnya, dalam waktu yang sebentar sekiranya tidak memungkinkan untuk belajar
sedikit, apakah sebanding waktu belajar itu dengan luasan ilmunya Baginda
Nabi s.a.w.?
Dan al-Qur’ān telah membantah apa yang ditentangkan kepada Baginda
Nabi s.a.w.,
seperti yang tercantum dalam ayat berikut:
وَ قَالُوْا أَسَاطِيْرُ
الْأَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلًا.
“Dan mereka berkata: “(Itu
hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan,
lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang”.”.
(QS al-Furqān [25]: 5).
“Katakanlah (Muḥammad): “al-Qur’ān itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di
langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang”.”
(QS al-Furqān [25]: 6).
قُلْ أَنْزَلَهُ الَّذِيْ
يَعْلَمُ السِّرَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ إِنَّهُ كَانَ غَفُوْرًا
رَّحِيْمًا.
“Katakanlah (Muḥammad):
“al-Qur’ān itu
diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh,
Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang”.”.
(QS al-Furqān [25]: 6).
Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika
asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi waarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar