Minggu, 03 November 2019

BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR .



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Salah satu dari rukun Iman adalah mempercayai apa yang datang kepada diri dan usaha atas apa yang dilakukan. yaitu beriman kepada Qadha dan Qadar.

Bila kita semua sudah percaya akan Qadha dan Qadar Allah, maka sudah dipastikan tidak ada keluhan, marah , jengkel .

Tugas kita sebagai manusia hanya berusaha sesuai dengan bidangnya masih masing namun diniatkan ibadah karena Allah dan hanya untuk Allah.

Baru disini saja manusia sudah banyak yang lupa dengan bacaan niat awal sebelum menerjakan itu apa. Karena dari niat itulah Allah akan mencatat sesuatu perbuatan itu mendatangkan pahala atau dosa.

Sehingga saat menghadapi kematian , ternyata di aam kubur tidak membawa apapun karena selama hidupnya apapun yang dikerjakan itu tanpa diawali dengan niat, padahal harta benda yang ditingalkan banyak, kebaikan yang ditanam banyak. Akhirnya yang didapat hanyalah duniawi, Ukhrawi atau akhiratnya nol besar.

Setelah bekerja maka barulah menerima hasilnya berupa upah honor, gajih dan sejenisnya. Disini saja manusia sudah banyak lupa yang seharusnya disyukuri tapi yang keluar dari mulut hanya keluhan " Kenapa dapatnya kok hanya segini, sedangkan kebutuhan hidup itu banyak harus itulah dan inilah. Dan rasa syukurpun hilang.

Bagi yang percaya kepada Qadha dan Qadar Allah berbeda. Mereka menerima dengan lapang dada, dengan besar hati, dan yakin bahwa apa yang datang itu dari llah, dan pasti sudah dipiihkan oleh Allah yang terbaik menurut pilihanNya.

Maka keluarlah rasa syukur, bukan hanya sekadar dengan mengucap alhamdulillah saja, akan tetapi memanfaatkan apa yang datang itu untuk kebutuhan dunianya dan juga untuk kebuuhan akhiratnya.

Kalau kita kebanyakan hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan dunia kita saja, sdangkan akhiratnya disepelekan bahkan dilalaikan. Apakah betul begitu ?
silahkan tanya pada hati nurani masing masing.

Kalau iya artinya kita masih belum percaya kepada salah satu rukun iman yakni Qadha dan Qadar Allah .

Semoga setelah membaca uraian ini Allah membukakan mata hati kta sehingga cahaya keimanan masuk ke dalam diri kita. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar