Assalamu'aaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Cinta
itu tidak mengenal batas usia . Cita tidak bisa dicari akan tetapi timbul dari
dalam diri sendiri .
Banyak orang yang bangkit semangat hidupnya adalah gara –
gara cinta. Akan tetapi banyak juga banyak orang yang hancur hidupnya gara gara
korban cinta .
Bila
anda mencintai seseorang karena hartanya , maka cinta itu akan hilang lenyap bila
hartanya sudah habis .
Bila
anda mencintai seseorang karena jabatannya, maka setelah ia turun dari
jabatannya akan hilanglah cinta itu. Bisa tidak hilang tapi sudah jauh
berkurang rasa cinta terhadapnya.
Bila
anda mencintai kecantikannya atau ketampanannya, maka cinta akan hilang setelah
dimakan oleh usianya.
Cinta
yang benar itu adalah cinta karena Allah, dan bencipun karena Allah. Anda
mencintainya karena Allah artinya banyak hal yang dikerjakannya itu sangat
disukai oleh Allah swt .
Anda
membencinya karena Allah, yaitu bila dia melakukan hal – ha yang tidak disukai
oleh Allah swt .
Termasuk
yang terjadi pada diri Zahid , walau usianya baru 9 tahun tapi cintanya
terhadap Rasulullah saw sungguh luar biasa sekali . Bagaimanakah kisahnya, maka
ikutilah alur cerita berikut ini .
Di
daerah Yaman ada seorang Syekh yang terkenal kealimannya . Beliau bernama Syekh
Abdurrohman At Tiba’i . Santri beliau
amat banyak . Yang belajar kepada beliau dari mana – mana .
Pada
suatu hari Syekh Abdurrohman setelah mengadakan pengajian,memberikan pengumuman
bahwa dirinya dalam waktu dekat ini akan berumroh ke Makkah Al Mukaromah .
Cara
umroh beliau adalah dengan berjalan kaki dari Yaman ke Makkah, jaraknya sekitar
800 km . Bagi yang berminat ikut silahkan mendaftarkan diri dan
mempersiapkan bekalnya masing masing .
Mendengar
pengumuman itu , tiba tiba seorang anak kecil mendatangi Syekh bahwa dirinya
akan ikut berumroh , karena ia sangat
mencintai Rasulullah saw , ingin bertemu dengan
Rasulullah , ingin tahu rumahnya Rasulullah saw , ia benar benar rindu
sekali terhadap Rasulullah saw .
Tentu
saja Syekh tersebut melarangnya karena ia masih kecil , walaupun anak itu
memaksa ikut juga tetap melarangnya, karena khawatir terjadi sesuatu pada diri
anak tersebut.
Karena perjalanan umroh itu adalah dengan berjalan kaki. Maka anak tersebut pergi dengan hati kecewa.
Setelah
hari yang ditentukan tiba maka berangkatlah rombongan haji dari Yaman yang
dipimpin langsung oleh Syekh Abdurrohman At Tiba’i . Perjalanan sampai di Mekkah
tak terasa sudah 15 hari.
Dan
sesampainya di dekat makam Rasulullah saw semuanya berkumpul, beristirahat.
Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan. Tapi karena keimanan mereka sudah
kuat , perjalanan sejauh itu terasanya nikmat saja.
Selagi
mereka berbincang – bincang datanglah anak kecil Ya Syekh mana rumah Rasulullah
saw itu. Syekh kaget sekali karena yang bertanya itu adalah anak kecil yang
dulu mau ikut, sekarang sudah berada disini. Lalu ditanya naik apa kamu kesini.
Aku masuk dalam tas dari salah satu diantara mereka sambil menuding kepada para
santri Syekh .
Lalu
makannya bagaimana tanya Syekh. Aku tidak makan , tidak minum dan tidak tidur
kata anak itu. Semuanya pada kaget karena anak tersebut nampak segar bugar .
Itulah
rasa cinta terhadap Rasulullah saw yang ada dalam dirinya telah mengalahkan
segalanya .
Syekh
lalu menunjukkan tangannya dan berkata itulah rumah Rasulullah saw . Setelah
istirahat dianggap cukup lalu semuanya besama – sama ke makan Rasulullah saw
dan bertahlil disana, terus dilanjutkan dengan berdoa.
Pada
saat orang lain bertahlil dan berdoa , si anak kecil tersebut mojok sendirian
sambil menangis . Kelakuan anak tersebut
tidak terlepas dari perhatian Syekh.
Maka setelah tahlil selesai , para
muridnya bubar keluar ruangan , Syekh tersebut mendekati anak itu dan bertanya .
Anak itu menjawab mana Rasulullah Syekh.
Syekh
menjawab dengan halus anakku Rasulullah saw saat ini tidak bisa bertemu
denganmu, kamu betemu dengan Rasulullah saw bila kamu sudah meninggal dunia .
Setelah
itu Syekh pun keluar dari ruangan, dan anak kecil itu mengikutinya dari
belakang. Setelah tiba di luar anak itu meraup segenggam tanah dan bertanya Ya
Syekh apakah Rasulullah saw menginjak tanah ini ?
Ya benar beliau menginjak sebagian dari tanah
yang kamu gemggam.
Tiba
– tiba anak tersebut menggunakan
segenggam tanah itu untuk dibalurkan ke seluruh wajahnya dan bertieriak dengan
keras sambil menangis keras dibarengi dengan kata – kata aku ingin bertemu Rasul, aku rindu Rasul, aku cinta
Rasul, aku ingin memeluk Rasul , aku ingin bersama Rasul . Tidak lama kemudian
ia jatuh tak sadarkan diri. Setelah dipegang nadinya ternyata ia telah
meninggal dunia.
Inna
Lillaahi wa inna liahi rooji’uun .
Maka
anak tersebut dikuburkan di luar kota Madinah. Kasihannya anak tersebut hidup sebatang kara, tidak punya
saudara, sedangkan ayah dan ibunya telah meninggal dunia .
Ternyata
setelah kejadian tersebut kuburan atau
makam anak itu semakin lama , tambah tahun semakin mendekati kuburan
Rasulullah saw .
Itulah
sebagian tanda – tanda kebesaran dan kekuasaan Allah swt, di dunia saja sudah
Alah tunjukkan melalui anak tersebut. Siapa yang menggerakkan kuburan anak itu
kalau bukan Allah swt . Subhanallah .
Dan
kuburan itu sampai sekarang masih ada , adapun nama anak itu adalah Zahid . Wallaahua’lam .
Wassalamu'alaikum warahatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar