Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim. Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .
Iyyaka na’budu wa
iyyaka nasta’iin .
Laa ilaaha illa
anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina
aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
Di
daerah Sumedang ada seorang santri jebolan dari Podok Pesantren Suryalaya
Tasikmalaya . Namanya adalah bapak Etje Jusardi .
Bapak
Etje menceritakan bahwa di daerahnya itu ada seorang ulama yang sakti
mandraguna tanpa pilih tanding . Namanya adalah Kyai Jured .
Kyai
Jured ini sudah tahu ketenaran tentang Pengasuh Pondok Pesantren Suryalaya itu
adalah Abah Anom . Sampai kesaktian Abah Anom itu dikenal kemana – mana .,
sampai juga ke luar negeri .
Pesantren
Abah Anom ini memiliki jutaan pengikut . Dan perkembangan pesantren ini sangat
pesat setelah diurus oleh beliau. Karena sebelum beliau mengurus pesantren ini
, yang mengurusnya adalah ayahnya sendiri yakni Kyai Abdullah Mubarrak atau
dikenal dengan sebutan Abah Sepuh .
Kyai
Jured itu ada rencana ingin menguji karamah yang dimiliki oleh Abah Anom sesuai
dengan kesaktian yang telah dimilikinya.
Dan
waktu yang telah ditentukan tiba , lalu ia membawa 70 santrinya ke tempat Abah
Anom . Sesampainya di tempat tersebut Kyai Sakti itu menyebarkan santrinya ke
sekitar pesantren Suryalaya , ia sendiri
berjalan menuju pesantren tersebut.
Saat
akan memasuki halaman pesantren ternyata Abah Anom sudah berdiri di gerbang
pesantren menunggu untuk menyambut kedatangannya . Di hati sang Kyai Jured itu
agak kaget apalagi Abah Anom mengajak
masuk dan meminta agar seluruh santrinya diajak makan bersama jangan sampai para
santri yang dibawanya itu kelaparan . Tempat untuk makannya sudah disediakan di
Madrasah .
Di
dalam madrasah Kyai Jured memuji Abah Anom dengan pesantrennya yang amat luas
dan indah tapi diselipi kritik secara halus tentang kekurangan pesantrennya yaitu
tidak adanya burung Cendrawasih yang bulunya sangat indah dan terkenal.
Abah
Anom hanya mesem saja sambil menjawab “ Benar apa yang dikatakan pak Kyai “ .
Sesuatu
yang diluar jangkauan daya nalar manusia . Tak lama kemudian seekor burung
Cendrawasih datang melayang – layang di udara di sekitar pondokan itu , hinggap
dari pohon ke pohon . Kejadian ini
semakin membuat terpesonanya Kyai Sakti tersebut. Subhanallah .
Dan
ada yang lebih aneh lagi yaitu nasi yang di bakul nasi , yang diambili oleh 70
santrinya untuk dimakan , tidak pernah habis .
Hal ini mengingatkan pada zaman Rasulullah saw yaitu setelah selesai
berperang ada yang seseorang ingin menjamu Rasulullah saw maka diajaklah mampir
ke rumahnya. Rasulullah saw pun setuju , lalu mengajak semua anak buahnya untuk
singgak ke rumah orang itu. Dan orang itu bingung bagaimana nanti sampai di
rumah, pesediaan yang ada juga paling hanya cukup untuk 3 – 4 orang , sekarang
pasukan Rasulullah saw dibawanya semua , tapi ia tetap berjalan sambil diliputi
kebingungan.
Seampainya
di rumah itu Rasulullah saw bertanya mana makanan untuk ku , bawa kesini semua.
Lalu dibawalah semua makanan untuk beliau. Setelah tidak ada lagi yang tersisa
barulah Rasulullah saw memerintahkan pasukannya untuk mengambil makanan sesukanya
untuk dimakan. Aneh sudah diambil oleh semua pasukannya , makanan itu masih
juga ada sisa , dan barulah beliau mengambil secukupnya untuk dimakan .
Subhanallah .
Kyai
itu mulai bertambah lagi kekagumannya terhadap Abah Anom , dan sadar bahwa
kesaktian yang dia miliki dibandingan dengan kesaktian Abah Anom tidak ada apa
apanya . Abah Anom yang nama aslinya
adalah Syekh Akhmad Shohibul Wa’fa Tajul Arifin ini adalah pengikut toriqoh
Qodiriyah dan Nqsabandiyah .
Benarlah
ada ungkapan bahwa di atas langit itu masih ada langit . Akan tetapi Kyai Jured
ini masih juga penasaran dan tak mau kalah begitu saja . Setelah mereka makan semua kemudian Kyai
Jured ini metelakkan kopiahnya yang telah diisi dengan ilmunya. Oleh para
santrinya diangkat ternyata tidak terangkat , maka Kyai Jured itu memohon
dengan hormat agar Abah Anomlah yang mengangkatnya .
Kemudian
Abah Anom menepuk kopiah itu , lalu kopiah itu loncat melayang layang di atas
hadirin yang ada pada waktu itu, maka ia kalah lagi . Subhanallah .
Kemudian
Kyai Jured itu mengeuarkan batu yang sudah disediakan sebelumnya, lalu batu itu
dipukul dengan kekuatan penuh dan batu itu terbelah menjadi dua . Dan kedua
belahan batu itu diserahkan kepada Abah Anom dan Abah Anom diminta memukul batu
itu seperti apa yang telah dilakukannya .
Abah
Anom menjawab , “ Abah tidak bisa apa apa. Yang bisa melakukan hal itu hanya
Allah . Baiklah Abah akan minta kepada Allah , itupun kalau diizinkan .
Selanjutnya batu tersebut diusap oleh Abah Anom, dan dengan usapan tersebut akhirnya
batu itu meleleh atau berubah menjadi air. Subhanallah.
Kyai
Jured itu juga masih penasaran karena kesaktiannya itu masih juga belum bisa
mengalahkan kesaktian Abah Anom .
Ia
memanggil salah seorang santrinya untuk mengambikan buah kelapa yang telah
dibawa dari daerahnya sendiri . Ia meminta Abah Anom agar mengambil ikan yang
ada dalam kelapa tersebut, lalu ia jelaskan bentuk dan sifat ikan tersebut .
Abah
Anom menjawab , Masya Allah , apa sih maksud Kyai meminta kepada saya ini
terlalu berlebih – lebihan ? Abah gak bisa apa apa . Seharusnya minta kepada Allah jangan meminta kepada Abah .
Karena hanya Allah saja yang bisa mewujudkannya , karena hanya Dia Yang Maha
Berkehendak dan Berkuasa.
Namun
Kyai Jured itu tidak peduli dengan ucapan Abah Anom dan tetap memaksa beliau
untuk melakukannya.
Abah
Anom menjawab , Baiklah kalau begitu, kita memohon kepada Allah . Mudah –
mudahan Allah mengabulkan kita . Setelah berdoa beliau menyuruh kelapa itu
untuk dibelah menjadi dua. Dan dengan
izin Allah di dalam kelapa itu ada ikan yang sesuai dengan penjelasan Kyai Jured
. Subhanallah .
Selanjutnya
ada kejadian aneh lagi entah darimana datangnya di tangan Abah Anom sudah ada
ketepel dan ketepel itu diarahkan atau
ditembakkan ke langit -- langit madrasah . Sungguh diluar jangkauan akal
muncullah burung – burung putih dari langit langit madrasah tersebut dan jatuh
di hadapan Kyai Jured . Subhanallah .
Setelah
kejadian itu Kyai Jured itu menangis di pangkuan Abah Anom dan meminta maaf
atas kelancangan dan kesombongannya serta kesalahannya terhadap Abah Anom.
Dan
ia meminta agar Abah Anom dengan ikhlas menerimanya untuk menjadi muridnya
menjadi seorang pengamal Toriqot Qodiriyah dan Naqsyabandiyah .
Abah
Anom meneimanya dengan ikhlas apa yang diminta oleh Kya Jured itu, dan mulailah
diajarkan dzikir yang biasa dijalankan dalam Toriqot tersebut dengan cara
ditalqin. Dan pada saat ditalqin oleh Abah Anom , Kyai Jured itu menangis di
pangkuan Abah Anom sampai tertidur. Anehnya saat bangun sudah ada di masjid. Subhanallah
.
Wahai
saudaraku dari kisah di atas kita bisa ambil pelajaran bahwa mencari ilmu bila
sudah salah langkah maka ilmu yang datang bukan ilmunya Allah tapi ilmunya
setan . Dan kita tahu selama dunia masih ada ,
setan itu akan selalu menyesatkan manusia .
Masih
banyak di zaman sekarang ini orang banyak belajar , tapi ujung – ujungnya bukan
belajar untuk menyempurnakan amal ibadah, tapi belajar agar memiliki suatu
kelebihan dibandingkan dengan orang biasa, katakan saja memiliki karamah .
Karena
awalnya sudah salah niat maka dalam perjalanannya juga salah terus akhirnya
memperoleh hal yang buruk walaupun menurut dirinya itu baik.
Wahai
sadaraku marilah kita belajar agama saja
, dikaji lebih dalam tentang Islam. Karena semakin Islam dikaji lebih dalam
maka akan terasa semakin indah , semakin mendekatkan diri kita kepada Allah,
semakin tidak menghargai dunia dengan segala kesenangannya, dan mulai fokus
untuk mempersiapkan bekal kehidupann akhiratnya. Kenapa seperti itu ?
Karena
menyadari bahwa dunia ini hanyalah sementara, hanya sesaat, hanya tipuan yang
bisa membuat lupa diri. Untuk itulah kita membenci dunia dan kebencian itu
digantikan dengan secercah harapan yaitu rido Allah , bukan surga dan bukan
pula neraka, sekali lagi RIDO ALLAH .
Semoga
saja kita semua mendapatkan rido Allah , sehingga keberadaan kita di dunia ini
semakin diridoi oleh Allah swt. Insya Allah Aaaaamiin.
Wallaahu
a’lam
Subhanakallaahumma
wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi waarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar