Selasa, 29 Januari 2019

KISAH FATIMAH AZ ZAHRA 2 . [ UJIAN DARI AYAHNYA / RASULULLAH SAW ]


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismilaahirrahmaanirrahiim .

Pada suatu hari Rasulullah saw sedang berkumpul di masjid bersama para sahabatnya sedang berbincang – bincang sehabis selesai pengajian .   

Tidak lama kemudian datanglah seorang wanita Yahudi dengan wajahnya yang lesu, pakaiannya yang kumal memasuki masjid.

Kemudian wanita itu bertanya mana yang bernama Muhammad , aku ingin berjumpa dengannya  .

Katanya ia orangnya dermawan, apakah apa yang aku dengar itu benar ataukah hanya omong kosong .

Rasulullah saw mendekati wanita tersebut dan bertanya memangnya ibu ada keperluan apa sampai ingin berjumpa dengan Muhammad . 

Aku ini sudah dua hari tidak makan dan aku hanya mempunyai pakaian yang sudah kumal dan kusut yang kupakai ini. 

Untuk itu aku mau minta makan pada Muhammad dan juga minta pakian untuk mengganti  pakianku yang sudah lusuh dan kumal ini .

Rasulullah saw sendiri pada saat itu sudah 3 hari tidak makan karena tidak ada yang dimakan . Namun beliau tidak menunjukkan penderitaan yang dialaminya di hadapan para sahabatnya . 

Bila beliau menyampaikan penderitaannya kepada sahabatnya artinya sama saja dengan mengeluh. Itulah makanya biar diri menanggung  lapar, beliau tidak mau meminta kepada siapapun, kecuali hanya menanti pemberian Allah saja . 

Dan beliau yakin hanya Allah sajalah yang mampu memberikan rezeki kepada beliau dan juga kepada makhluknya yang ada di dunia ini .

Rasulullah  saw berkata mari ibu ikut aku . Setelah sampai di jendela masjid beliau berkata ibu silahkan ibu datang ke rumah itu. 

Penghuni rumah itu orangnya mulia banget, apa yang ibu minta pasti akan memberinya , sambil jari telunjuknya menunjuk rumah yang dekat masjid tersebut . Dan jangan berkata bahwa aku yang telah memberitahi ibu , ya. silahkan kesana .

Ternyata rumah yang ditunjuk adalah rumahnya Fatimah Az Zahra putrinya sendiri yaitu istrinya Sayyidina Ali ra . 

Sang wanita itupun menuju rumah Fatimah dan disambut oleh Fatimah dengan senang hati. Lalu ditanya ada keperluan apa ibu sampai datang kemari.   

Lalu wanita itu meyampaikan maksud kedatangannya . Ternyata keadaan Fatimahpun sama dengan Rasulullah saw  .  

Ia sudah 2 hari tidak menemukan makan untuk dimakan , tapi tidak menunjukkan kesedihan di hadapan wanita itu dan juga tidak mau menceritakan kepada wanita itu bahwa dirinyapun sama sudah dua hari belum makan, kecuali hanya minum air saja.

Fatimahpun masuk ke dalam dan melihat ada selimut kulit milik Husein yang masih bagus hadiah dari seorang sahabat Rasulullah saw . 

Kemudian ia berkata kepada ibu tadi bahwa di rumah itu kebetulan tidak ada makanan tapi ada selimut, ini saja bu , ibu silahkan dijual. Kemudian ibu bisa membeli makanan supaya ibu tidak kelaparan . 

Wanita itu menolak karena yang ia butuhkan itu adalah makan sambil mengembalikan selimut itu kepada Fatimah . 

Fatimahpun masuk lagi sambil mikir – mikir apalagi yang bisa diberikan , dikasih selimut yang paling bagus di rumah itu saja tidak mau. 

Akhirnya ia ingat ia menyimpan kalung pemberian dari ayahna yaitu Rasulullah saw yaitu kalung istrinya Siti Khadijah ra . 

Maka diamblillah kalung itu dan diberikan ke wanita itu sambil berkata ibu ini ada kalung emas buat ibu, ini saja ya buat ibu , kan emas bisa cepat dijualnya 

Beda dengan selimut agak susah karena hamir setiap rumah pasti sudah punya selimut . Wanita itupun setuju lalu pulang . 

Semua kejadian di rumah Fatimah itu tidak lepas dari pengamatan Rasulullah saw, dan tanpa terasa air mata beliau mengalir bahagia. 

Karena didikan beliau sudah masuk ke anaknya yaitu dalam hidup itu harus mengutamakan kepentingan orang lain, kemudian barulah kepentingan diri sendiri .

Di antara para sahabat yang saat itu kumpul ada salah seorang sahabat yang selalu mengawasi gerak gerik Rasulullah saw, yaitu Salman Al Farizsi . 

Kemudian Salman mendekati Rasulullah saw yang saat  itu air matanya bercucuran dan berkata ada apa sampai Rasul menangis.  

Rasulullah saw pun menceritakan apa yang diihatnya itu .  Salman hatinya merasa teriris – iris mendengar cerita beliau . 

Salmanpun segera mengikuti wanita itu kemana ia pergi dan dimana ia tinggal . Setelah tahu rumahnya lalu segera ia kembali dan menemui Rasulullah saw dan
berkata Ya Rasul aku mohon izin sebagai bukti kecintaanku kepadamu aku akan menebus kalung itu agar bisa kembali ke tangan Fatimah Az Zahra . 

Karena kalung itu adalah merupakan barang berharga di mata Rasulullah sebagai kenang – kengan istrinya Khadijah .

Rasulullahpun mengizinkannya dengn cara menganggukan kepalanya  . Maka berangkatlah Salman Al Farizsi menemui wanita itu 

Sesampainya di rumah wanita itu ia berkata apakah kalung yang akan dijualnya masih ada atau sudah terjual. 

Wanita itu menjawab masih ada karena baru ditawar . Akhirnya oleh Salman akan dibeli dengan harga sepuluh kali lipat dari penawaran orang lain. Wanita itu setuju lalu dibelilah oleh Salman.

Kemudian Salman bertanya apakah kamu tahu siapa wanita yang memberi kalung itu dan siapa orang yang bicara dengan kamu di masjid itu . 

Wanita itu geleng – geleng kepala karena ia tidak tahu. Yang di rumah itu , yang memberi kamu kalung adalah putrinya Rasulullah saw yang bernama Fatimah Az Zahra  , sedangkan lelaki yang berbicara dengan kamu di masjid itu adalah Muhammad Rasulullah saw .  

Mendengar ucapan Salman wanita itu kagetnya setengah mati seperti mendengar petir di siang hari bolong . 

Kemudian berkata apakah Muhammad masih ada di masjid . Salman menganggukan kepalanya . Kalau begitu antarkan aku menemui Muhammad saw . 

Setelah sampai di masjid , wanita itu bersujud lalu bersimpuh di hadapan Rasulullah saw dan berkata ternyata benar apa yang telah dikatakan oleh kitabku Taurat bahwa 

Muhammad saw itu adalah nabi dan Rasul terakhir, penutup para nabi, yang memiliki sifat rasa kasih sayang serta dermawan , yang senaniasa mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri .   

Untuk itu hari ini aku mengucap Asyhadu anlaa ilaaha illallaah , wa asyhadu anna Muhammadur rasuulullaah . 

Dan sejak itu ia telah masuk beragama Islam . Islam atas dsar keyakinan diri sendiri, bukan asal asalan ikut Islam karena dari orang tuanya sudah menganut agama Islam . 

Semoga kta semua bisa memetik hikmahnya dari kisah tersebut di atas dan akan menambahkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dan rasulNya serta bertambah pula cinta kita kepada agama Islam . 

Karena sampai saat ini masih banyak orang yang mengaku beragama islam, KTP nya memang Islam tapi itu hanya sebatas identitas diri saja .

Mngaku beragama Islam namun korupsi, manipulasi dilakukan . Mengaku bergama Islam namum orientasinya buka ke akhirat tapi kepaa dunia saja. 

Mengaku beragama Islam tapi shalat tidak pernah dikerjakan, zakat tidak pernah dikeluarkan .

Wallaahua’lam

KISAH FATIMAH AZ ZAHRA 1 ( UJIAN DARI SUAMI )


Assalamu'alaikum warahmatulaahi w abarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim . 

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa Fatimah Az Zahra itu adalah putrinya Rasulullah saw. Beliau telah dinikahkan dengan salah seorang sahabat termuda dari Rasulullah saw yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Rumah tangga mereka sangat bahagia banget, karena Sayyidina Ali sudah sangat jatuh cinta pada Fatimah sejak Fatimah masih kecil, namun ia tidak berani mengungkapkannya karena memandang kepada dirinya itu siapa dan Rasulullah saw  itu siapa.

Fatimahpun berbahagia bersuamikan Sayyidina Ali karena beliau memang sudah sangat menyukai Sayyidina Ali sejak kecil , tapi tidak berani mengungkapkannya kepada ayahnya.

Rasulullah saw sesungguhnya sudah tahu bahwa keduanya itu telah saling jatuh cinta , namun beliau tidak gegabah. Beliau tetap  meneliti  gerak gerik sikap dan prilaku Sayyidina Ali, sambil menunggu Fatimah sudah bisa dinikahkan dengannya.

Setelah Fatimah sudah dianggap cukup, maka atas kehendak Allah Sayyidina Ali dijodohkan oleh Rasulullah saw dengan putrinya yaitu Fatimah Az Zahra.

Kegiatan sehari hari Sayyidina Ali saat itu selain berperang, menuntut ilmu dari Rasulullah saw , beliau berjualan sapi. 

Beliau mengambil sapi dari  orang lain lalu dijualkannya kepada yang membutuhkan . Kemudian beliau hanya mengambil keuntungannya saja dari hasil penjualan itu . 

Dan anehnya setiap sapi yang dijual oleh Sayyidina Ali itu lakunya mahal , sehingga beiau selalu mendapat hasil atau keuntungan yang lumayan .

Pada suatu hari sapi –sapi yang terjual oleh Sayyidina Ali itu laku lebih banyak dari sebelumnya , sehingga ia memperoleh keuntungan 500 dirham . 

Dengan uang tersebut Sayyidina Ali ingin memberikan semua uang itu kepada strinya , skaligus juga ingin menguji kejujuran kemuliaan  hatiistrinya .
 
Beliau pulang dengan hati senang dan memberikan uang tersebut kepada istrinya dan berkata bahwa uang yang sekarang bukan untuk berbelanja kebutuhan sehari – hari, tapi khusus untuk membahagiakan Fatimah. 

Terserah Fatimah mau dimanfaatkan untuk apa saja bagaimana Fatimah suka. Aapun yang diendaki oeh hati Fatimah , Sayyidina Ali tidak akan bertanya apapun tentang uang tersebut .

Fatimah tidak ada rasa curiga sedikitpun karena tahu bahwa suaminya itu dalah orang senantiasa jujur. Antara hati an ucapannya itu selalu sama .

Itulah mengapa Rasulullah saw sangat mencintai Sayyidina Ali, walaupun ketiga sahabat Nabi saw yang lain juga cintanya tidk di beda  bedakan .

Memang ketiga sahabat beliau itu telah mendahuui untuk melamar Fatimah , namun Nabi saw tidak bisa memutuskannya sendiri, terserah kepada Fatimah yang berhak menentukan piihan calon pendamping hidupnya .

Sayyidian Ali juga awalnya merasa khawair Fatimah akan direbut oleh meeka bertiga. Namun diam sajakarena merasa dirinya adalah orang yang miskin. Yang kerjaan sehai harinya hanya memperbaiki dan mengasah pdang yang usak sehabis dipakai peperangan .

Syiidina Ali sangat mencintai Fatimah, namun ia tidakberani mengungkapkan cintanya kepada Fatimah , karena merasa keadaan  kehidupannya itu seperti apa.

Namun jodoh itu memang Allah yang menentukan setelah lamaran ketiga sahabatnya itu ditolak oleh Fatimah . Akhirnya dengan memberanikan diri Sayidina Ali mengajukan lamaran kepada Fatimah, dan alhamdulillah Fatimah menerima lamaran Sayyidina Ali .

Setelah rumah tangga berjalan lama pada keesokan harinya Sayyidina Ali pergi dari rumah biasa akan berjualan sapi , tapi di jalan beliau berjumpa dengan seorang nenek – nenek yang wajahnya murung . 

Maka beliau bertanya kepadanya ada apa dengan nenek itu . Nenek itu menjawab bahwa ia dipusingkan dengan cucunya karena ia ingin dikhitan namun tidak punya uang untuk selamatannya. 

Sedangan kedua orang tua anak itu telah meninggal dunia .  Sayyidina Ali memberitahu nenek itu agar pergi ke rumah itu sambil menunjukkan tangannya ke rumah yang dituju. 

Ternyata yang dituju adalah rumahnya sendiri. Beliau berkata kepada nenek itu silahkan nenek datang ke rumah itu dan sampaikan keinginan nenek . 

Mudah – mudahan nenek bisa ditolong oleh mereka karena istri di rumah itu sangat dermawan sekali .
 
Maka sang nenek pergi ke rumah tersebut dan disambut langsung oleh Fatimah sambil mempersilahkan masuk dan bertanya ada maksud apa datang ke rumah ini . Sang nenek mengutarakan maksudnya . 

Fatimah berfikir sejenak dan ingat ia diberi oleh suaminya 500 dirham . Fatimah ingin menolong nenek tersebut tapi suami tidak ada, lalu bagaimana ia berbuat tanpa seizin suami, takutnya ia berdosa. Berdosa pada diri sendiri, berdosa pada Allah dan berdosa pada suami .

Tapi waktu Sayyidina Ali memberikan uang tersebut kepada dirinya, beliau berkata terserah kamu uang tu akan diperntukkan itu apa, sayyidina Ai tidak akan bertanya .

Lalu Fatimah bertanya berapa kebutuhan untuk mengkhitankan cucu nenek. Sang nenek menjawab 200 dirham. 

Dan Fatimah masuk ke dalam kamarnya . Tak lama kemudian ia keluar dari kamar dan memberi uang 200 dirham kepada nenek itu. Sang nenekpun berterima kasih atas pemberian itu. Lalu ia pulang .

Dalam perjalanan ia berjumpa lai dengan Sayyidina Ali dan ditanya apakah ia sudah dapat yang diinginkan. Sudah jawab sang nenek. 

Tapi itu kan baru untuk biaya khitanan, masa nenek tidak ingin mengundang saudara dan teman – teman, kata Sayyidna Ali. 

Nenek menjawab ia sih pengennya begitu tapi kan uangnya hanya 200 dirham . 

SiIlahkan nenek datang lagi kesana dan beritahukan keinginan nenek itu apa, siapa tahu dia masih mau membantu nenek.

Sayyidina Ali berbuat begitu itu adalah sedang menguji istrinya itu seperti apa , apakah ia akan marah atau bagaimana .

Sang nenekpun kembali kerumah Fatimah Az Zahra dan memberitahukan bahwa uang 200 dirham itu baru untuk biaya khitanan saja tapi utnuk menjamu tamunya tidak ada, jadi masih kurang 300 dirham lagi , barangkali eneng bisa menolong saya.

Fatimahpun masuk ke kamar dan keluar sambil menggenggam uang dan berkata ini ada uang 300 dirham lagi untuk kebutuhan nenek.

Sang nenekpun pulang dan saat pulang dipanggil lagi oleh Sayyidina Ali. Kemudian beiau berkata nenek untuk biaya khitan sudah ada, untuk jamuan sudah ada biayanya  . 

Kemudian masa cucu nenek tidak dibelikan pakaian yang bagus. Kan khitanan itu hanya sekali seumur hidup. 

Jadi saat inilah nenek harus bisa membelikan pakaian yang bagus untuk cucu nenek. Balik lagi ke rumah itu dan beritahukan apa yang diinginkan oleh nenek itu.

Sang nenekpun pergi agi ke rumah Fatimah dan sambil malu dan menangis menyampaikan apa yang dinginkannya . 

Fatimahpun segera masuk ke kamar anaknya Hasan dan Husein karena umur cucu nenek itu seusia dengan putra-putranya .

Namun setelah melihat – lihat baju2nya , hampir semuanya penuh dengan tambal – tambalan . 

Begitu melihat ada selimut anaknya yang nampak masih bagus, lalu diambilnya dan dilipat, dibungkus , kemudian diberikanlah bungkusan itu ke nenek tersebut sambil berkata sudah nenek jangan bersedih , baju kami sudah jelek – jelek .

Tapi ini ada sebuah selimut yang bisa dibikin baju untuk cucu nenek, mudah-mudahan cucu nenek dan nenek menjadi senang . Sang nenekpun langsung pulang . 

Bayangkan oleh kita cucu Rasulullah Hasan dan Husen saja pakaiannya penuh dengan tambal – tambalan . Kita sudah tahu betapa zuhudnya keluarga Sayyidina Ali . 

Dan sayyidina Ali sangat senang setelah bertanya kepada nenek bahwa apa yang diinginkannya itu diberinya  dengan senang hati, tidak ada rasa marah sedikipun.

Sayyidina Ali sekarang lebih yakin lagi kepada pribadi istrinya. Rasulullah saw saja orangnya dermawan, mana mungkin putrinya yang sekarang telah menjadi istrinya pasti tidak jauh sifatnya dengan Rasulullah saw.

Sayyidina Ali juga pernah mendengar Rasulullah saw saat menasehati anak-anaknya saat setelah selesai dinikahkan yaitu agar senantiasa mentaati suaminya. 

Jadi tidak mungkin anak Rasulullah saw itu akan mengingkari nasehat ayahnya. Dan Sayyidna Ali merasa puas dengan ujian yang telah diberikan ke istrinya yaitu Fatmah Az Zahra .

Kemudian ia pulang ke rumah . setelah duduk dan minum minuman yang disediakan oleh istrinya. Lalu istrinya yaitu Fatimah bercerita tentang peristiwa yang dialaminya di hari itu , bahwa ia telah kedatangan seorang nenek yang betul – betul sangat membutuhkan pertolongan. 

Maka mohon maaf aku telah memberikan uang yang telah diterima dari suami yaitu 500 dirham dan sebuah selimut aku kasihkan kepadanya , kata Fatimah .

Sayyidina Ali mendengarkan dengan khidmat kata – kata Fatimah . Kemudian Sayyidina Ali memberitahukan bahwa semua itu adalah atas perintahnya karena ia ingin tahu sikap dan prilaku istrinya itu seperti apa. 

Sambil berkata tangannya masuk ke saku bajunya lalu mengeluarkan uang dan berkata, ini uang yang 500 dirhamnya aku ganti sebanyak 1500 dirham, karena hari ini Alhamdulillah jualanku lakunya banyak.

Lalu keduanya berdoa kepada Allah dan mengucapkan syukur karena  keduanya telah memperoleh apa yang dinginkannya itu. Walloohua’lam .

Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita semua yaitu manakala kita menyerahkan segala sesuatu kepada Allah , maka Allah akan mempermudahjan kehdupan kita .

Sebaliknya bila kita masih mentargetkan kepada rezeki , berarti bergantung kepada rezeki.bila rezeki kecil itu taku susah maandan mejadi miskin . Maka selamanya akan dibuat miskin oleh Allah karena telah bersandar kepada rezeki bukan kepada Allah swt.

Allah akan memeutuskan hubungan siapapun yang hidunya masih bergantung kepada selain  diriNya .

Wallaahua'lam .

Wassalamu'alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh .

Minggu, 27 Januari 2019

IMAN DAN TAKWA HARUS SEIIRING DAN SEJALAN


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .

Allah swt telah menciptakan kita terdiri dengan dua unsure yaitu ruh dengan jasad . Ada ruh tidak ada jasad bukan manusia namanya. Jasad ada tapi  ruh tidak ada mayat namanya .

Manusia terdiri lahir dan batin. Lahir adalah seluruh anggota tubuh kita , sedangkan batin adalah ruhani kita  .

Agar kita dalam menjalani hidup ini tetap sehat wal’afiat maka kedua unsur itu harus dipelihara seperti layaknya tetumbuhan .

Tubuh kita harus dijaga dan dipelihara dengan baik . Keduanya harus diberikan sumber makanan dan minuman yang sehat .

Namun makanan dan minuman yang sehat untuk keduanya jelas sangat berbeda sekali .
Kebanyakan manusia lebih mementingkan dunianya saja, lebih mengutamakan lahirnya saja.

Sehingga lahirnya sehat tapi batinnya sakit . Maka rusaklah akhlak, timbullah sifat – sifat buruk dan jahat .

Mengapa terjadi seperti itu ? Karena makanan dan minuman yang dimasukkan ke perut banyak yang tidak halalnya , bukan yang halal di mata Allah swt.

Tapi bila batinnya atau ruhaninya diisi dengan takwa keada Allah dengan takwa yang benar atas dasar keimanan kepada Allah maka ruhani akan sehat .

Bila ruhaninya sehat maka lahir pun akan terbawa sehat . Bila hati sehat maka seluruh angota tubuh akan sehat .

Bila hati sakit maka akan sakitlah seluruh anggota tubuh. Bila hati kotor maka akan kotorlah seluruh anggota tubuh.

Untuk itu marilah sejak sekaang ini kita perbaiki hati kita, kita besihkan hati kita kita luruskan niat yang ada di hati  kita agar kita menjadi sehat lahir dan batin .

Marilah kita satukan semua unsur-unsur dan komponen yang telah kami sebutkan di atas yakni antara anggota badan jasmani dan rohani haruslah senantiasa di bingkai dengan nilai-nilai agama Islam.

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواْاتَّقُواْاللَّهَحَقَّتُقَاتِهِوَلاَتَمُوتُنَّإِلاَّوَأَنتُممُّسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT
dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali
kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. 

(QS. Ali-Imron: 102)

Hanya dengan iman yang benar bukan hanya asal beriman sebatas ucapan saja tapi  dibarengi dengan iman yang di hati , keimanan yang sehat.

Hanya dengan takwa yang benar saja aitu takwa yang didasari keikhlasan mengabdi kepada Allah semata merupakan takwa yang sehat .

Bila keduanya dijalankan dan benar sesuai dengan syari’at agama Islam maka Insya Allah matipun dalam keadaan khusnul khatimah . Insya Allah .

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

JANGANLAN MENJADI ORANG BODOH DI MATA ALLAH .

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Allah swt telah menjadikan kita sebagai manusia itu sebagai manusia yang mulia dan sempurna sekaligus sebagai khalifah di muka bumi ini.

Kenapa dikatakan mulia ? Karena manusia itu diberi akal dan rasa . Sedangkan hewan diberinya akal namun tidak diberi rasa.

Untuk menjaga kemuliaan itu lalu Allah memberi kita agama Islam sebagai satu satunya agama yang diridoi olehNya di dunia dan akhirat.

Walaupun di muka bumi ini banyak agama dan aliran kepercayaan yang semuanya berujung kepada Tuhan, namun agama Islam berujung kepada Allah sebagai Tuhan kita.

Allah Yang Maha Esa. Tempat bersandarnya semua makhluk yang ada di dimuka bumi ini yang tidak punya anak dan tidak pula diperanakan .

Allah itu Maha Besar lagi Maha Kuasa, tidak ada yang mampu menandingiNya sampai saat ini.

Oleh karena itu selama kita berada di duniaNya, janganlah berjalan di muka bumi ini dengan sombong .

Ingat saat kita lahir itu tidk membawa apapun , kecali hanya tangisan . Namun seiiring berjalannya waktu , kita telah memiliki segalanya yang dimanfaatkan utuk bertahan agartetap hidup sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt .

Ingat gelar kia yitu khalifah yaitu kiti diberi tugas oleh Allah itu agar kita senantiasa berhubungan denganNya dan sekaligus senantiasa berhubungan dengan sesama manusia dn alam semesta ini.

Ketiga – tiganya haus berjalan dengan selaras , serasi dan seimbang . Bila salah satu saja ada yang rusak , maka akan merusak yang lainnya .

Ketiga – tiganya layaknya anggota tubuh kita. Bila ada salah satu anggota tubuh yang rusak atau tidak berfungsi , maka akan merusak anggota tubuh yang lainnya.

Mari kita gunakan agama Islam ini, sebagai ruh utama bagi kita. Segala apa yang kita kerjakan dan lakukan hendaklah sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama Islam. 

Karena agama Islam inilah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman di dalam Qur’an surat Ali-Imran ayat 19. Yang berbunyi:
 
إِنَّالدِّينَعِندَاللَّهِالإِسْلاَمُوَمَااخْتَلَفَالَّذِينَأُوْتُواْالْكِتَابَإِلاَّمِنبَعْدِمَاجَاءَهُمُالْعِلْمُبَغْيًابَيْنَهُمْوَمَنيَكْفُرْبِآيَاتِاللَّهِفَإِنَّاللَّهَسَرِيعُالْحِسَابِ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah SWT hanyalah Islam tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah dating
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah SWT maka sesungguhnya Allah SWT sangat cepat hisab-Nya.”

Untuk itu Allah telah memberikan yang terbaik untuk kita semua, bila kita tidak mengambilnya dan menjalankannya, maka kita telah menjadi orang yang paling bodoh di dunia ini .

Akhirnya hidup kita akan sia - sia. Umur dan waktu kita terbuang percumah. Aalah artinya kebahagiaan di dunia bila kelak di akhirat akan menjadi sngsara dan menderita .

Untuk iu marilah kita jalani Islam sesuai dengan syari'at yang telah ditentukan oleh Allah dan RasulNya agar  kelak di akhirat kita akan berbahagia dan selamat ,  termasuk keberadaan kita di dunia akan dipenuhi dengan keberkahan dan rahmat dari Allah swt.

Semoga saja urain ini bermanfaat untuk kita semuanya . Insya Allah .
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .