KEHIDUPAN DUNIA MERUPAKAN UJIAN Ke 4
Asssalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Para sahabatku semua marilah kita dengarkan apa yang disampaikan
oleh Abu Thurobi yaitu “Yaa
ayyuhan naasu antum tuhibbuuna tsalatsata asyyaa a .wa laisa hiya lakum
tuhibbuunan nafsa wahiya lihawaa haa wa tuhibbuunar ruuha war ruuhu lillaahi . watuhibbuunal maala wal maalu lil waritsah
“ yang artinya sebagai berikut
,, “
Wahai manusia , kalian mencintai tiga perkara sedangkan tiga perkara itu bukan
milik kalian, yaitu
·
Kalian mencintai jiwa
kalian, pada hal jiwa kalian itu milik hawa nafsu kalian;
·
Kalian mencintai ruh
kalian, pada hal ruh kalian itu milik Allah;
·
Kalian mencintai harta
kalian, pada hal harta kalian itu milik ahli waris kalian
. Dua perkara itu tidak akan ditemui di dunia ini akan tetapi akan
kalian temukan di akhirat kelak dan dua perkara itu adalah kesenangan dan
kebahagiaan yang sifatnya abadi”
Oleh karena itu berhati-hatilah dan ingat-ingatlah, janganlah kita menyenangi suatu barang, sampai
gara-gara barang tersebut melupakan hak dan kewajiban kepada Allah., sesuai
dengan sabda Rasulullah saw yaitu , “ ad dunyaa sijnul mu’min wa habbatul
kaafiriin “ yang artinya sebagai berikut , “ Dunia itu merupakan penjara (
cobaan ) bagi orang-orang beriman dan merupakan kesenangan bagi orang yang
kafir “.
Jadi jelaslah bahwa dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan bagi
manusia yang beriman, dan kesudahannya adalah orang yang memiliki ketabahan dan
kesabaranlah yang lulus dalam mengatasi ujian dan cobaan tersebut. Kenapa
terjadi seperti itu ? Karena hanya
orang-orang yang rela menerima kepastian yang berlaku kepada dirinya. Dan orang
yang seperti inilah yang akan mendapatkan kesenangan yang abadi dan kebahagiaan
yang kekal serta mendapatkan pahala yang terus menerus, tidak ada batasnya.
Firman Allah di dalam Q.S Az Zumar 39 : 10 yang berbunyi , “ Qul
yaa ‘ibaadil ladziina aamanuut taquu robbakum
lilladziina ahsanuu fii haadzihid dunyaa hasanah wa ardhullaahi waa
si’ah innamaa yuwaffash shoobiruuna ajrohum bighoiri hisaab “. Yang
artinya sebagai berikut , “ Katakanlah, “ Hai hamba-hambaKu yang
beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu “,
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi
Allah ituadalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw diminta oleh
Allah untuk menghimbau umatnya, untuk semua manusia agar bertakwa kepada Allah
yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah. Karena manusia belum
bisa dikatakan beriman apabila tidak dibarengi dengan takwa, Dan otomatis
orang-orang yang bertakwa adalah orang telah berbuat baik menurut syariat agama,.
Maaf ada juga orang-orang yang berbuat baik tapi bukan karena Allah akan tetapi
untuk kepentingan pribadi atau golongan. Andaikata mencari rezki di suatu
tempat itu kurang memuaskan maka bisa mencari di tempat lain. Marilah kita
belajar dari ayam, ketika mencari makanan, di tempat dia berada ketika sudah
tidak ada makanan maka ayam tersebut berpindah tempat dimana yang ada makanan
(jalannya rezki ).Ayam tidak pernah mengeluh, kalau sang majikan tidak
memberinya makan maka dia pergi untuk mencari makanan sendiri dan sore harinya
pulang ke kandangnya sendiri tanpa dicari oleh pemiliknya, dan tidur
beristirahat karena merasa lelah setelah mencari makanan kian kemari demi untuk
bertahan hidup, dia tidak protes, tidak marah ke majikannya. Sedangkan kita
bagaimana, banyak yang kita jumpai orang—orang , dan apa yang mereka katakan
yang ada hanya keluh kesah, resah dan gelisah, dan mengeluhnyapun salah tempat,
hanya kepada sesame manusia yang tidak bisa membantu apa-apa. Kenapa
mengeluhnya tidak kepada Allah. Pada hal Allah itu sungguh benar-benar senang
kalau hambaNya itu mengadukan kesulitannya, kesusahannya, penderitaannya hanya
kepada Allah, tidak kepada selain Allah, karena hanya Dialah satu-satunya yang
bisa menolong, yang bisa mencukupi segala kebutuhan manusia, yang bisa
menyelamatkan manusia termasuk kita semua
Mintalah hanya kepada Allah, dan Insya Allah doa kita akan
dikabulkan olehNya, hanya waktu pengabulan doa itu kita serahkan kepada Allah,
dan kita harus mau menunggu dengan sabar. Mengapa harus sabar ? Karena Allah
akan member atau mengabulkan doa kita pada saat yang tepat,maka serahkanlah
segala keputusan kepada Allah yang mengatur segala keperluan kita.
Apabila kita sudah bisa berbuat demikian Insya Allah rezki akan
diberikan kepada kita oleh Allah tanpa hitungan, tanpa batas dan segala kebutuhan
kita akan tercukupi, segala permasalahan kita akan dilapangkan, akan
dimudahkan, akan dilancarkan.
Bersambung……….Barakallaahufiikum………salam santun dari kami untuk
para sahabat semua semoga bermanfaat untuk kita semua dan dapat diambil
hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah
tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah kesalahan kami
dan………Ya Allah ampunilah kami atas hal itu………….Dan marilah kita bersihkan dan
sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar
Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyahu alla ilaaha illa anta
astaghfiruka wa’atuubu ilaik
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar