Asssalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Para sahabat sekalian Alhamdulillah kita jumpa lagi dengan
refleksi alam Al Qur’an . Dan kita masih membicarakan tentang Kehidupan Dunia
Merupakan Ujian.Dan I ni adalah bagian yang terakhir. Kenapa dibuat menjadi
beberapa bagian ? Tujuannya adalah agar setiap bagian itu bisa dinikmati isi
kandungannya, kemudian mari kita aplikasikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari,
sesuai dengan kadar kemampuan kita masing-masing. Ibarat kita makan nasi satu
piring, kita nikmati sesuap demi sesuap, dan diharapkan setelah nasi habis satu
piring, perut terasa kenyang, dan makanan itu betul-betul dirasakan
kenikmatannya.
Memang selama kita masih
dikasih kehidupan oleh Allah ujian dan cobaan tidak akan berhenti. Ujian itu
terkadang datangnya dari keluarga sendiri, atau dari family kita sendiri, atau
dari tetangga kita, dari teman teman kita, atau bisa juga dari jabatan yang
kita pangku, atau bisa juga dari harta kekayaan, atau bisa juga dari wanita
kalu kitanya laki-laki atau bisa juga
terjadi sebaliknya, yang paling repot dan tidak nampak adalah dari keilmuan,
karena merasa diberi kelebihan oleh Allah dibandingkan kebanyakan orang, lalu
timbul rasa kesombongannya, seolah-olah aku adalah paling………………….Akibatnya
menyepelekan siapa yang dihadapinya, memandang rendah orang lain. Mudah-mudahan
kita semua dijauhkan dari sifat-sifat tersebut.
Untuk mengatasi semua ujian itu tidak lain harus dilakukan dengan
sabar, diterima dengan ikhlas, sambil berusaha dibarengi tawakal kepada Allah
sebagaimana Firman Allah di dalam Q.S Lukman 31 : 17 – 19. Yang berbunyi , “ Ya
bunayya aqimish sholaata wa’mur bilma’ruufi wanha ‘anil munkari washbir ‘alaa
maaa ashoobak ..Inna dzaalika min ‘azmil umuur . Walaa tusho’ ‘ir khoddaka
linnaasi walaa tamsyii fil ardhi marohaa . Innallaaha laa yuhibbu kulla
mukhtaalin fakhuur . Waqshid fii masy yika waghddhudh min shoutika . inna
ankarol ashwaati lashoutul hamiir “ . yang artinya sebagai berikut , “
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah ( manusia ) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah) . Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia ( karena sombong ) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri “
Sungguh Lukman menasihati anaknya juga berlaku untuk kita semua
terutama kepada siapapun yang telah berkeluarga dan punya anak. Bisa juga
nasihat dari orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda dll. Bahwa
ajaklah orang lain agar mengerjakan shalat, bukan menyuruh,. Kalau menyuruh
berarti dia telah melakukan lebih dahulu, jangan sampai menyuruh orang lain
mengerjakan shalat ,tetapi dianya sendiri belum melakukan. Oleh karenanya alangkah
sopannya ucapan Lukman terhadap anaknya agar orang lain diajak shalat, kemudian
diajak untuk berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan yang buruk (munkar).
Selain itu harus bersabar dalam menghadapi persoalan hidup yang kita hadapi.
Dan semua itu oleh Allah diwajibkan ( harus artinya jika dilaksanakan mendapat
pahala dan jika ditinggalkan akan berdosa ). Selain yang tersebut tadi kita
tidak boleh sombong selama kita msih mengijak buminya Allah dimanapun kita
beradadan kemanapun kita pergi. Karena Allah benar-benar tidak menyukai orang
yang sombong, yang angkuh apalagi sampai berbangga diri. Kalau memang mau
berbangga diri, mau sombong, apa sih yang dibanggakan, apa yang disombongkan,
pada saat lahir tidak membawa apa-apa, semua yang telah dimiliki itu atas
pemberian Allah, walaupun kita yang kerja tetap saja dibantu oleh Allah. Contoh
sederhana tenaga yang kita punya bisanya kita bisa bergerak kesana kemari itu
dari siapa, mata kita bisa melihat siapa yang memberi, telinga kita bisa
mendengar siapa yang memberi ,otak kita bisa berfikir siapa yang membantu.
Harusnya kita semua merasa malu kepada Allah atas semua itu, karena selama ini
kurang rasa syukur kita kepada Allah swt.
Oleh karena itu didalam menjalani kehidupan ini berlakulah
sederhana, berbicaralah dengan sopan kepada siapapun. Berlakulah adil terhadap
siapapun. Bantulah siapapun bagi yang membutuhkan bantuan. Sayangilah orang
lain bagaikan menyayangi dirinya sendiri. Berlakulah jujur terhadap diri
sendiri, terhadap orang lain dan terhadap Allah.
Kalau hal itu dilakukan maka Insya Allah segala kesulitan bisa
diatasi dengan mudah, segala permasalahan dapat diatasi dengan tenang, segala
ujian dapat dilamppaui dengan baik , tidak ada rasa khawatir dan tidak ada rasa
sedih, karena dirinya yakin bahwa Allah selalu menyertainya kemanapun
pergi dan dimanapun berada. Dan Allah
pasti melindungi dan menyelamatkannya kalau ada bahaya yang datang.
Barakallaahufiikum………salam santun dari kami untuk
para sahabat semua semoga bermanfaat untuk kita semua dan dapat diambil
hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah
tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah kesalahan kami
dan………Ya Allah ampunilah kami atas hal itu………….Dan marilah kita bersihkan dan
sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar
Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyahu alla ilaaha illa anta
astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar