Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh,
Pada
umumnya manusia dalam hidup ini segala sesuatunya apa yang timbul dari hati
nurani dan fikiran serba ada, cukup, sehat, harta berlimpah, inginnya punya
rumah, punya pendamping yang setia, anak2 yang soleh dan solehah, bahagia dan
masih banyak lagi, dan mayoritas lebih banyak untuk urusan dunianya dari pada
memikirkan bekal apakah yang akan dibawa nanti andaikata kontrak hidup (
sebagai tamunya Allah ) di dunia sudah habis ( ajal/kematian).
Oleh
karena itu marilah kita mencoba merenung sejenak sambil mencoba menjawab
pertanyaan2 berikut ini “
- Siapakah diri kita ?
- Asal usulnya dari mana ?
- Mengapa kita ada di dunia ini ?
- Apakah kita akan selamanya di dunia ini ?
- Lalu mau kemanakah kita ini ?
- Bekal atau perlengkapan apa saja yang harus dibawa ?
Orang
yang menuju Allah, untuk mencari kebenaran, berbuat kebajikan, ditengah
perjalanan pasti akan menjumpai berbagai macam rintangan. Dan Rintangan itu
merupakan sutau cobaan dan ujian dari Allah swt semata. Misalnya tentang
keburukan, kebaikan sakit, kekurangan harta, ketakutan ,kelaparan dsb. Tidak
ada satu jiwa pun yang terlepas dari ketetapan Allah.
Pada saat
kita mengadakan pperjalanan menuju Allah, janganlah kita menunggu hilangnya
penghalang, yang akan memutuskan melaksanakan kewajiban kita kepada Allah yang
sudah Allah amanatkan kepada kita. Perhatikan Firman Allah di dalam Q.S Al
Baqarah 2 : 155 – 157 yang berbunyi sebagai berikut : “ Walanab luwannakum bisyai in
minal khoufi wal juu’I wa naqshin minal amwaali wal anfusi wats stamarooti
wabasysyirish shoobiriin. Alladziina idzaaa ashoobathum mushiibah . qooluuu inna lillaahi wa innaa ilaihi roo ji’uun.
Ulaaa ika ‘alaihim sholawaatun mirrobbihim warohmah . wa ulaaa ika humul
muhtaduun “ yang artinya
bsebagai berikut , “ Da sesungguhnya Kami berikan cobaan kepadamu dengan
sedikit ketakutan, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah berita kegembiraan
kepada orang-orang yang sabar ; ( yaitu ) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan ; Inna
lillaahi wa inna ilaihi rooji’uun ( Sesungguhnya kami adalah milik Allah dsn
kepadaNya lah kami kembali ). Mereka itulah yang mendapat kemenangan (
keberuntungan ) yang sempurna dan rahmat dari Allah dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk “
Kalimat
Inna lillaahi …….. adalah kalimat istirja ( pernyataan kembali kepada Allah ).
Ujian
Allah itu bisa berupa kebaikan atau keburukkan. Jadi kalau kita ingin
dimenangkan dalam menghadapi musibah apapun bentuknya kita tidak usah takut,
kita serahkan kepada Allah saja, karena hanya Dia yang bisa menyelesaikan
segala urusan kita, dan kemenangan yang diberikan Allah itu adalah kemenangan
yang terbaik, selain itu akan mendapatkan rahmat dariNya. Dan memang jalan
seperti inilah yang diikehendaki Allah. Bagi orang-orang yang mau melaksanakan
hal tersebut berarti mereka telah mendaspat
petunjuk ( maksudnya jalan yang diridoi Allah ).
Perhatikan
Firman Allah di dalam Q.S Al Anbiya 21 : 35 yang berbunyi sebagai berikut :
Kullu nafsin dzaaa iqotul mauut . wanab luukum bisy syarri wal khoiri fitnah .
wailainaa turja’uun “. Yang artinya
sebagai berikut , “ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ( yang
sebenar-benarnya ) Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan “
Oleh
karena itu para sahabat sekalian, marilah kita laksanakan hukum2 Allah ( hukum2
Al Qur’an ) dengan baik dan benar, agar kita dapat kembali ke tempat yang
benar. Sebaik-baik hukum buatan manusia tetap saja ada cacatnya, ada
kelamahannya, ada kekurangannya. Mungkin untuk saat ini bisa diberlakukan
karena cocok dengan situasi dan kondisinya, akan tetapi belum tentu untuk ima
tahun yang akan datang. Akan tetapi
hokum-hukum Al AQur’an dari dahulu sampai sekarang dan sampai kapanpun
tidak berubah, itulah suatu mukzizat yang ditunjukkan oleh Al Qur’an. Dan Allah Maha Mengetahui orang2 yang mendapat
petunjuk dan orang-orang yang hidupnya berada di dalam kesesatan yang nyata.
Al Qur’an
yang diturunkan Allah kepada manusia itu adalah sebagai rahmat yang sangat
besar dariNya. Dan di dalam Al Qur’an dijelaskan janganlah menolong orang2
kafir, janganlah mengangkat atau memilih pemimpin org kafir, janganlah terbujuk
oleh rayuan orang2 kafir setelah ayat ayat Allah datang kepada kita. Kalau kita
mampu menundukkan mereka ,ajaklah mereka agar kembali ke jalan Allah. Janganlah
kita ikut2an mempersekutukan Allah swt. Janganlah kita menyembah kepada Tuhan
selain Allah . Sungguh tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) kecuali Allah.
Bersambung……….Barakallaahufiikum………salam santun dari kami untuk
para sahabat semua semoga bermanfaat untuk kita semua dan dapat diambil
hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah
tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah kesalahan kami
dan………Ya Allah ampunilah kami atas hal itu………….Dan marilah kita bersihkan dan
sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar
Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyahu alla ilaaha illa anta
astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar