Selasa, 05 November 2013

ALLAH ADALAH PEMILIK LANGIT BUMI SEIISINYA

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 116 yaitu :

وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۖ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ [٢:١١٦]

Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. 

Dan Allah berfirman di dalam Q.S At Taubah 9 : 68 yaitu :

وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ [٩:٦٨]

Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. 

Dan Allah berfirman di dalam Q.S Al Ambiya 21 : 26 yaitu :

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۚ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ [٢١:٢٦]

Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,

Melalui ketiga ayat ini Allah swt mengancam keras kepada orang-orang kafir dan munafik juga fasik  baik lelaki maupun wanita , mereka akan dimasukkannya ke dalam neraka Jahanam, sebab mereka mengatakan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada  yaitu :

1. Allah dianggapnya mempunyai anak
2. Malaikat malaikat itu dianggapnya anaknya Allah 

Sedangkan kenyataan yang sebenarnya adalah Allah itu Tuhan Yang Maha Esa, tempat bergantungnya semua manusia, tidak punya anak dan tidak diperanakkan dan di dunia ini tidak ada yang mampu menandingi Allah. Langit dan bumi seiisinya adalah milik-Nya dan para malaikat itu adalah hamba-Nya bukan anak-anak-Nya . Adapun jumlah Malaikat itu sangat banyak,yang tahu hanya Allah sendiri karena Dia lah yang menciptakannya. Akan tetapi yang wajib diketahui oleh manusia itu hanya 10 orang yaitu Jibril , Mikail, Isrofil, Izroil , Munkar, Nakir, Rokid , Atid, Malik dan Ridwan, dan ke semua malaikat  itu mempunyai tugas masing masing. Semua malaikat itu tunduk kepada Allah termasuk kita manusia semuanya juga harus tunduk kepada-Nya. Jangan menentang-Nya, mengingkari-Nya, mendustakan-Nya atau memperolok - olok - Nya

Yang dimaksud dengan menentang Allah itu adalah segala apa yang telah diciptakan Allah diantaranya hari akhir ( akhirat) , para malaikat, kitab-kitab, para nabi dan rasul , takdir ( ketetapan ) dan semua yang ada di langit dan bumi yang dapat dilihatnya tidak diakui oleh mereka.

Yang dimaksud mengingkari Allah itu adalah segala apa yang telah diterimanya berupa berbagai macam nikmat seperti yang ada pada dirinya mata bisa melihat, telinga bisa mendengar, mulut bisa bicara, lidah bisa merasa, gigi bisa mengunyah makanan, jantung bisa berdetak, paru bisa mengisap/mengeluarkan hawa, lengan bisa meraba/ berbuat, kaki bisa melangkah, tenaga bisa kuat, akal bisa berfikir dsb dianggapnya bukan dari Allah, itu sudah kehendak alam, belum lagi berbagai macam yang ada di alam semuanya itu merupakan aturan alam, jadi dianggapnya semua itu terjadi dengan sendirinya, bukan dari Allah.

Yang dimaksud dengan mendustakan Allah yaitu segala apa yang telah dinikmatinya, dirasakannya, dilihatnya, tidak disyukurinya, akan tetapi diingkarinya, sama saja dengan mengingkari Allah, termasuk satu hal yang sangat penting yang tidak diberikan kepada manusia yaitu kematian. Mengapa tidak diberitahukan kepada manusia ? Agar manusia selalu siap sedia andaikata ketetapan Allah itu datang. Kematian itu datangnya tiba-tiba , tidak tahu datangnya dari arah mana. Kalau sudah tiba tidak bisa diundurkan atau dimajukan, siap tidak siap, suka tidak suka, ditakuti tidak ditakuti tetap saja akan terjadi saat itu.

Yang dimaksud dengan mendustakan Allah yaitu semua apa yang telah diciptakan Allah tidak diakuinya, dijauhinya . Mereka bahkan masih mencari-cari tandingan lain ( mempersekutukan ) Allah , seperti Allah telah memberi kitab Al Qur'an sebagai pedoman hidup, tuntunan hidup, petunjuk hidup, tidak pernah dijamahnya, akan tetapi yang dipelajari atau diperdalam adalah buku primbon , kitab ilmu falak dan sejenisnya atau tempat tempat yang dianggapnya keramat, karena kalau berdoa di tempat tersebut Tuhan akan segera mengabulkan keinginannya, atau pada barang-barang batu, keris, tombak, sabuk yang telah diisi sesuatu atau kertas yang sudah ditulisi sesuatu yang kesemuanya itu memiliki kekuatan tertentu dapat melindungi dan menyelamatkan pemilknya , semua orang dapat mengasihi dan menyayanginya. Atau kuburan para Kyai, Habib, Syech , Orang yang dianggapnya memiliki kelebihan tertentu dibandingkan dengan orang biasa. Mereka menganggap yang didatangi itu dapat menyampaikan permohonannya kepada Allah dan memohonkan kepada Allah agar apa yang dimintanya itu dikabulkan. Istilah bahasa premannya Para Kyai, Syech, Habib , Wali semuanya itu dianggap sebagai perantara, sebagai calo. Seharusnya manusia tidak berbuat seperti itu, kesemuanya itu bertentangan dengan hukum Allah, bertentangan dengan syariat agama, perbutan yang sesat dan menyesatkan. Dan mereka andaikan masih saja melaksanakan perbuatan itu, sungguh akan mendapatkan kerugian yang sangat besar. Kerugian apakah itu ? Semua amal ibadah yang dilakukannya ( walapun yang dibaca kalimat tauhid, salawat, ayat-ayat Al quran yang dibacanya, harta benda yang telah dimilikinya, amal perbuatan yang telah dikumpulkannya ), akan hilang lenyap dalam sekejap, saat itu juga, karena apa yang telah disebutkan tadi ditolak oleh Allah, termasuk bantuan doa dari keluarga dan anak-anaknya. Hukuman yang paling berat justru akan dikenakan kepada orang-orang yang sudah mengetahui dan sangat memahami tentang hukum-hukum Allah, siapapun, tidak pilih bulu. Allah tidak membeda-bedakan siapapun, semuanya dianggap sama, yang dibedakan oleh Allah hanyalah taqwanya seseorang terhadap Allah dan Rasul-Nya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar