Ada seorang hamba berdoa kepada Allah, apa yang dia rasakan telah disampaikan kepada Allah, malahan sudah terlalu banyak yang telah disampaikan, lalu dia berhenti berdoa, dan menunggu hasil doanya itu. Sementara itu dia tidak memperbagus ibadahnya, bahkan ibadahnya dari hari ke hari bertambah susut. Selain dari itu ada beberapa perbuatan dosa dan pelanggaran perintah Allah diterjangnya.Oleh karena itu sangatlah mustahil doa yang dipanjatkan akan diterima oleh Allah dengan cara yang seperti ini. Karena Allah bukanlah suatu lembaga Pemerintah atau swasta tempat kita melamar pekerjaan, kemudian menunggu balasan lamaran itu, diterima atau ditolak.
Allah itu Maha tahu keadaan semua hamba-Nya lahir dan batin secara langsung. Dia tidak perlu membaca daftar riwayat hidup setiap orang sebab Dia Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Melihat, Maha Berilmu, tidak dapat dikelabui oleh siapapun.
Oleh karena itu apabila seorang hamba memohon pertolongan Allah hendaklah dia istiqamah dengan permohonannya itu, terus menunggu dengan sabar, dan tetap melaksanakan amal ibadah dengan sempurna dan semakin lama semakin meningkat dan bernilai. Hanya dengan cara inilah sudah pasti Allah akan menurunkan rahmat untuknya, dan mengabulkan doanya.
Hanya dengan cara inilah seorang hamba akan mendapatkan kepuasan dalam beribadah. Dia akan mendapatkan kekayaan batin dan kemantapan jiwa, serta kegembiraan dalam beramal. Dia telah memperoleh dan merasakan kenikmatan hidup lahir dan batin. uatan dosa dan pelanggaran perintah Allah diterjangnya.
Menurut Syech Ahmad bin Muhammad Ataillah , “ mataa raza qanath thaa’ata wal ghinaa bihi ‘anhaa fa’lam annahu qad asbagha ‘alayka ni’amahu thoo hirotan wa baathinatan “ yang artinya “ Apabila Allah swt telah memberikn rezki kepadamu, berupa perasaan puas dalam melaksanakan ibadah secara lahiriah, dan merasa cukup kaya bersama Allah secara batiniah, hendaklah engkau ketahui, bahwasanya dengan itu, Allah telah melimpahkan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar