Mencintai Allah adalah suatu kewajiban bagi setiap
manusia yang mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya. Timbulnya bahaya
penyelewengan atau pengingkaran adalah karena menyembunyikan pengakuan cintanya
kepada Allah yaitu karena tidak mau mengikuti dan mematuhi ajaran yang dibawa
atau disampaikan oleh para Rasul Allah.
Menurut Syech Imam Ibnu Taimiyah bahwa di dalam
beribadah itu kita harus tunduk dan patuh kepada Allah swt secara maksimal dan
juga haris mencitai Allah secara maksimal pula. Allah telah menetapkan sebagai
dasar cinta kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya dengan berjihan di jalan-Nya.
Jangan disalah artikan dengan kata berjihad itu bukan perang dimedan laga saja,
akan tetapi yang paling besar adalah perang melawan hawa nafsu sendiri, yang
berlangsung setiap detik.
Percayalah dengan kebenaran qadha’ sebelum
kita dilanda banjir penyesalan , maka
jiwa kita akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara yang me
yuriidu an yu’thiyahum wal annahuumang harus ditempuh. Apabila kemudian terjadi
hal-hal yang tidak kita inginkan, maka itupun merupakan bagian dari ketentuan
yang memang harus terjadi. Janganlah pua berandai-andai, “ Seandainya saja aku
melakukan seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya “ Akan tetapi
katakanlah, “ Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia
lakukan “ ( Al Hadits )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar