Sabtu, 09 November 2013

MENGENANG HARI PAHLAWAN TANGGAL 10 NOPEMBER

Salah satu sikap nasionalisme adalah patriotisme. Patriotisme merupakan perwujudan cinta terhadap bangsa dan negara atau tanah air. Wujud cinta terhadap bangsa dan tanah air ini beragam, sesuai dengan lahan bidangnya masing-masing dimana dia tinggal dan dimaka dia bekerja.

Bagi Militer, wujud cintanya berupa membela negara hingga tetes darah penghabisan. Bagi warga sipil bisa mewujudkan cintanya dengan bekerja keras untuk kemajuan bangsa dan negara sampai tetesan keringan yang terakhir. Bagi para ilmuwan dan intelektual , cintanya bisa diwujudkan dengan profesionalisme keilmuan dan keintelektualannya. Bagi para remaja yang berstatus pelajar, wujud cintanya adalah dengan giat belajar, dengan segenap kemampuan untuk menimba ilmu dan ketrampilan sebanyak-banyaknya hingga tercapai apa yang dicita-citakan.

Nilai-nilai akhlaq mengajarkan betapa kita wajib mencintai bangsa dan negara, karena kita hidup di dalamnya, dilindungi, dan kitapun sebagai warga negara banyak menikmati berbagai fasilitas dari negara ( hak-hak kita sebagai warga negara diperhatikan oleh negara ). Timbal baliknya kitapun memiliki kewajiban terhadap negara diantaranya : mematuhi aturan , membela negara , memelihara dengan baik fasilitas-fasilitas negara, serta berpartisipasi dalam pembangunan sesuai kemampuan dan bidangnya masing-masing.

Bangga terhadap bangsa dan negara juga termasuk perwujudan rasa cinta terhadap bangsa dan negara, kita tahu bahwa bangsa kita merupakan bangsa yang besar, penduduknya banyak, wilayahnya sangat luas, letaknya strategis, kekayaan alamnya melimpah, tanahnya subur dan indah , kaya akan kebudayaan daerahnya dan masih banyak lagi kelebihan lainnya.

Rasa bangga tehadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan mencintai produksi dalam negeri , karena merupakan karya anak bangsa yang harus dihargai, mencintai budaya bangsanya sendiri yang harus dilestarikan, turut berpartisipasi dalam pembangunan menuju cita-cita bangsa, turut mengharumkan nama bangsa di mata dunia dengan menunjukkan prestasi dalam berbagai bidang misalnya olah raga, kesenian, budaya , perdagangan dll.

Di akhir zaman ini jiwa nionalisme generasi muda ( dewasa ini ) semakin luntur. Hl ini dapat dilihat bahwa generasi muda lebih menyukai budaya luar, produksi luar negeri, ajang prestasi di dunia internasional semakin menurun, meningkatnya generasi muda yang berbuat asusila  dan asosial, narkoba, fasilitas yang serba ada membuat generasi muda kurang kreatif dan inovatif, kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, dan egoisme yang lebih menonjol. Oleh karena itu perlu penanaman dan pembinaan kembali jiwa dan semangat generasi angkatan 1945
.

Jiwa dan semangat generasi 1945 memiliki jiwa memiliki tanah air , solidaritas atau kesetiakawanan, tenggang rasa, rela berkorban , jiwa ksatria. Selain itu memilki semangat menentang penjajah, berkorban jiwa , raga dan hata benda, tahan derita atau tahan uji, semangat kepahlawanan , persatuan dan kesatuan dan percaya pada diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar