Selasa, 24 Desember 2013

ANTARA HAMBA DAN KHALIQ



Kewajiban kita sebagai hamba Allah disamping kita mengabdi dan menyembahNya maka kita juga diwajibkan kalau membutuhkan sesuatu hanya berdoa kepadaNya, Tidak cukup hanya berdoa saya, akan tetapi kita juga diwajibkan berusaha dibarengi dengan bersilaturahmi terhadap sesama manusia.

Mari kita selalu bermohon, berdoa kepada Allah, baik kita dalam keadaan sempit mapun lapang, apakah kita dalam keadaan sulit atau keadaan dimudahkan segala-galanya, apakah kita dalam keadaan resah gelisah atau keadaan tenteram dan damai. Mari kita tumpahkah segala permasalahan kita ke haribaan-Nya, kita harus bertawasul kepada-Nya, kita harus duduk bersimpuh di depan pintu gerbangNya sambil memohon, menangis, merendahkan diri dan memohon ampunanNya . Sebagaimana firman-Nya di dalam QS An Naml ayat 62 yang artinya, " Atau , siapakah yang memperkenankan ( doa ) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada Nya ? "

Jawabannya pasti tidak lain dan tidak bukan hanyalah Allah. Dia lah yang menyelematkan kita dari segala mara bahaya, Dia lah yang melindungi kita dari segala ancaman, Dia lah yang mencukupi kita dari segala kekurangan, Dia lah yang menghibur kita di saat kita sedih. Dia lah yang menyembuhkan kita dari segala penyakit. Tunggulah, tunggulah, tunggulah dengan penuh kesabaran. Sungguh Dia sangat menyukai sekali kepada orang-orang yang sabar. Dia selalu beserta orang-rang yang sabar apakah dalam keadaan lapang maupun sempit.

Disaat kita naik kapal laut Dia lah yang melindungi kita dari bahaya tenggelam, kalau kapalnya kapal layar Dia lah yang mengirimkan angin untuk mendorong kapal supaya bergerak. Selagi kita dalam kesulitan hanya Dia lah yang mampu memberikan jalan keluarnya, disaat kita dizalimi, hanya Dia lah yang mampu menolong kita, disaat kita tersesat hanya Dia lah yang mampu memberikan petunjuk yang benar, disaat kita mendapatkan ujian dan cobaan hanya Dia lah yang bisa meringankan beban berat yang sedang ditanggung oleh kita. Sebagaimana firman-Nya di dalam QS Al Ankabuut ayat 65 yang artinya, " Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya "

Mari kita berdoa dengan bahasa hati kita sendiri, sebaiknya memang dengan menggunakan bahasa Arab, namun apalah artinya membaca doa dengan bahasa Arab, artinya hanya tahu satu atau dua kalimat, berarti sama saja seperti burung beo yang sedang berkicau. Mengapa kita sangat pandai curhat kepada seseorang agar orang tersebut timbul rasa belas kasihannya kepada kita, tapi ke Allah kok gak bisa ? Mengapa cerita kesusahan kepada sesama manusia bisa, tapi di hadapan Allah gak pernah ? Malah sudah gak bisa tambah tersesat lagi jalannya yaitu dengan mendatangi dukun atau para normal minta bantuan doanya ? Ada lagi yang mendatangi kuburan Wali, Syech, Habib, Kyai atau siapapun yang dianggap olehnya yang didatangi itu memiliki kelebihan dan kekuatan agar doanya oleh Allah dapat segera dikabulkan. Sungguh ini benar-benar perbuatan yang sangat sangat sangat bodoh, lebih hina daripada binatang

Kita boleh datang ke kuburan, ziarah, tapi hanya mendoakan yang didatanginya, tanpa pamrih sedikitpun, tanpa ditambah dengan maksud dan tujuan lain selain mendoakannya, bahkan kalau bisa ikuti jejak perjalanan orang yang didatangi itu diteruskan oleh penziarah dengan harapan apa yang dikerjakannya pahalanya mengalir kepada yang diziarahi. Dan sejak saat itu berfikir apa yang disiapkan untuk menghadapi proses kematin, dan bekal apa saja yang diperlukan untuk kehidupan setelah mati. Awas jangan sampai keimanan yang telah didapat hilang dalam sekejap gara-gara perbuatan yang sepele ( seperti yang diterangkan itu ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar