Selasa, 10 Desember 2013

BAGAIMANAKAH TENTANG MASA DEPAN ?









MASA DEPAN PASTI DATANG
Mengapa Kita harus menyibukkan diri dengan hari esok ? Mengapa kita harus mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi di hari esok ?  Mengapa kita banyak memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpa di hari esok ? Mengapa kita meramalkan bencana-bencana yang bakal terjadi di hari esok ? Bukankah kita juga masih diliputi keraguan apakah kita masih akan bertemu dengan hari esok ? Dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan ?
Yang jelas hari esok masih berada dalam genggaman Allah Tuhan Yang Maha Esa, masih ada di dalam alam gaib, dan belum turun ke bumi. Maka tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab siapa yang tahu bahwa kita akan sampai pada jembatan itu atau tidak. Bisa terjadi kita akan terhenti sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Juga bisa jadi kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya. Kesemuanya itu serba meragukan, suatu teka teki yang tidak pasti. Suatu hal yang konyol terlalu dipikirkan.
Oleh sebab itu jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi ! Apakah kita mau memetik, buah-buahan sebelum masak ? Apakah kita akan memaksa orang melahirkan sebelum waktunya  ? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata. Hari esok adalah sesuatu yang tidak dapat diraba. Hari esok adalah sesuatu yang hari yang tidak berwujud. Hari esok adalah tidak memiliki rasa dan tidak mempunyai warna.
Dalam syariat agama tidaklah dibenarkan , memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka-buka alam gaib, dan kemudian hanyut dalam berbagai kecemasan yang baru diduga darinya. Masalahnya hal itu termasuk thulul amal artinya berangan-angan terlalu jauh.
Secara nalar, tindakan itupun tak masuk akal, karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun ironisnya, kebanyakan manusia di dunia ini justru banyak yang termakan oleh ramalan-ranalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis ekonomi yang konon kabarnya akan menimpa mereka. Padahal kesemuanya itu hanyalah bagian dari kurikulum yang diajarkan di “ sekolah-sekolah syaitan “ seperti firman Allah swt di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 268  yaitu   :
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [٢:٢٦٨]
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. “

Jadi melalui ayat ini Allh swt memberitahukan kepada kita bahwa “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan “ maksudnya syaitan mengeluarkan jurus ilmunya agar kita jangan menjadi orang dermawan, harena kalau harta banyak dihamburkan, maka kita akhirnya akan jatuh miskin, sengsara, menderita, kelaparan, akan habis hartanya. Itulah jurus-jurus setan yang selalu dibisikkan ke dalam hati manusia. Apabila manusia percaya pada bisikan dari dalam hatinya, lalu meyakininya, maka syaitan akan tertawa dengan riang gembira, bahwa usahanya untuk menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat telah berhasil.

Lalu, “dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) “ maksudnya bisikan syaitan semakin sering yaitu “janganlah kamu terlalu baik sama orang lain,yang pada akhirnya akan merugikan dirimu sendiri, sekarang kan kamu sudah kaya, banyak harta, jadi kalau kamu kedatangan orang-orang miskin dan orang yang berbaik hati kepadamu itu, semuanya hanyalah suatu kepalsuan, suatu kebohongan, baiknya mereka hanyalah pura-pura, ntar kalau kamu sudah miskin, maka mereka akan meninggalkanmu, mereka pura-pura tidak mengenalmu, disapapun mereka tidak akan menjawab,maka kamu harus merubah diri menjadi orang yang kikir. Emangnya cari duit itu gampang, masa rezki yang sudah di dapat dengan susah payah  lalu dihambur-hambur begitu saja. Ntar nantinya kalau kamu susah siapa yang akan menolongmu, pasti kamu akan susah dengan sendirinya “ Itulah sebagian rayuan-rayuan syaitan yang menghanyutkan dan kamu akan dibuatnya mabuk , kaya terkena sihir, dituruti aja apa kata hati.

Lalu, “sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia “ maksudnya Allah tidak seperti apa yang diucapkan syaitan, malah sebaliknya agar manusia selalu bekerja keras dan hasilnya itu merupakan rezki dari Allah. Tapi ada sebagian yang bukan hak kita, akan tetapi hak fakir miskin, ibnusabil, kaum dhuafa dan anak yatim. Apabila kita mau mengeluarkannya ikhlas karena Allah maka Dia akan membalasnya menjadi 10 kali lipat, dan bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Selain dari imbalan itu Allah pun akan memberikan ampunan kepada orang-orang yang awalnya belum mengerti, setelah mengerti dan memahaminya, kemudian bertobat kepada-Nya, memohon ampunan-Nya, pasti Dia akan menerima tobat kita dan akan mengampuni diri kita.

Lalu, “Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. “ maksudnya Allah itu Maha Kaya, rezki Allah itu sangat luas dan tak berbatas walaupun rezkinya dibagikan ke seluruh manusia yang ada di dunia ini, rezki-Nya tidak akan habis dan Allah itu Maha Mengetahui artinya apa yang dilakukan oleh hamba-Nya termasuk kita ,  Itu pasti diketahuinya, sampai termasuk yang ada di dalam hati kita,Allah itu mengetahuinya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar