MASA DEPAN PASTI DATANG
Mengapa Kita harus menyibukkan diri dengan
hari esok ? Mengapa kita harus mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan
terjadi di hari esok ? Mengapa kita
banyak memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpa di hari esok ? Mengapa
kita meramalkan bencana-bencana yang bakal terjadi di hari esok ? Bukankah kita
juga masih diliputi keraguan apakah kita masih akan bertemu dengan hari esok ?
Dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan ?
Yang jelas hari esok masih berada dalam
genggaman Allah Tuhan Yang Maha Esa, masih ada di dalam alam gaib, dan belum
turun ke bumi. Maka tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum
sampai di atasnya. Sebab siapa yang tahu bahwa kita akan sampai pada jembatan
itu atau tidak. Bisa terjadi kita akan terhenti sebelum sampai ke jembatan itu,
atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita
sampai di atasnya. Juga bisa jadi kita akan sampai pada jembatan itu dan
kemudian menyeberanginya. Kesemuanya itu serba meragukan, suatu teka teki yang
tidak pasti. Suatu hal yang konyol terlalu dipikirkan.
Oleh sebab itu jangan pernah mendahului
sesuatu yang belum terjadi ! Apakah kita mau memetik, buah-buahan sebelum masak
? Apakah kita akan memaksa orang melahirkan sebelum waktunya ? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata.
Hari esok adalah sesuatu yang tidak dapat diraba. Hari esok adalah sesuatu yang
hari yang tidak berwujud. Hari esok adalah tidak memiliki rasa dan tidak
mempunyai warna.
Dalam syariat agama tidaklah dibenarkan ,
memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka-buka
alam gaib, dan kemudian hanyut dalam berbagai kecemasan yang baru diduga
darinya. Masalahnya hal itu termasuk thulul amal artinya berangan-angan terlalu
jauh.
Secara nalar, tindakan itupun tak masuk
akal, karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun
ironisnya, kebanyakan manusia di dunia ini justru banyak yang termakan oleh
ramalan-ranalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis
ekonomi yang konon kabarnya akan menimpa mereka. Padahal kesemuanya itu
hanyalah bagian dari kurikulum yang diajarkan di “ sekolah-sekolah syaitan “
seperti firman Allah swt di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 268 yaitu
:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً
مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [٢:٢٦٨]
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan
untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengatahui. “
Jadi melalui ayat ini Allh swt memberitahukan kepada
kita bahwa “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan “
maksudnya syaitan mengeluarkan jurus ilmunya agar kita jangan menjadi orang
dermawan, harena kalau harta banyak dihamburkan, maka kita akhirnya akan jatuh
miskin, sengsara, menderita, kelaparan, akan habis hartanya. Itulah jurus-jurus
setan yang selalu dibisikkan ke dalam hati manusia. Apabila manusia percaya
pada bisikan dari dalam hatinya, lalu meyakininya, maka syaitan akan tertawa
dengan riang gembira, bahwa usahanya untuk menjerumuskan manusia ke jalan yang
sesat telah berhasil.
Lalu, “dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) “ maksudnya bisikan
syaitan semakin sering yaitu “janganlah kamu terlalu baik sama orang lain,yang
pada akhirnya akan merugikan dirimu sendiri, sekarang kan kamu sudah kaya,
banyak harta, jadi kalau kamu kedatangan orang-orang miskin dan orang yang
berbaik hati kepadamu itu, semuanya hanyalah suatu kepalsuan, suatu kebohongan,
baiknya mereka hanyalah pura-pura, ntar kalau kamu sudah miskin, maka mereka
akan meninggalkanmu, mereka pura-pura tidak mengenalmu, disapapun mereka tidak
akan menjawab,maka kamu harus merubah diri menjadi orang yang kikir. Emangnya
cari duit itu gampang, masa rezki yang sudah di dapat dengan susah payah lalu dihambur-hambur begitu saja. Ntar
nantinya kalau kamu susah siapa yang akan menolongmu, pasti kamu akan susah
dengan sendirinya “ Itulah sebagian rayuan-rayuan syaitan yang menghanyutkan
dan kamu akan dibuatnya mabuk , kaya terkena sihir, dituruti aja apa kata hati.
Lalu, “sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya
dan karunia “ maksudnya Allah tidak seperti apa yang diucapkan syaitan, malah
sebaliknya agar manusia selalu bekerja keras dan hasilnya itu merupakan rezki
dari Allah. Tapi ada sebagian yang bukan hak kita, akan tetapi hak fakir
miskin, ibnusabil, kaum dhuafa dan anak yatim. Apabila kita mau mengeluarkannya
ikhlas karena Allah maka Dia akan membalasnya menjadi 10 kali lipat, dan bahkan
sampai tujuh ratus kali lipat. Selain dari imbalan itu Allah pun akan
memberikan ampunan kepada orang-orang yang awalnya belum mengerti, setelah
mengerti dan memahaminya, kemudian bertobat kepada-Nya, memohon ampunan-Nya,
pasti Dia akan menerima tobat kita dan akan mengampuni diri kita.
Lalu, “Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengatahui. “ maksudnya Allah itu Maha Kaya, rezki Allah itu sangat luas dan
tak berbatas walaupun rezkinya dibagikan ke seluruh manusia yang ada di dunia
ini, rezki-Nya tidak akan habis dan Allah itu Maha Mengetahui artinya apa yang
dilakukan oleh hamba-Nya termasuk kita , Itu pasti diketahuinya, sampai termasuk
yang ada di dalam hati kita,Allah itu mengetahuinya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar