HARI INI AKU HIDUP DAN HARI INI PULA AKU MATI
Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan menanam dalam
hatiku semua nilai-nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan
berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya’ dan
buruk sangka.
Karena aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha
dengan sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb ku mengerjakan apa yang
diperintahkan oleh Nya kepadaku dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya,
berpegang pada Kitab-Nya ( Al Qur’an ) mengkajinya dan mencatat segala yang
akan bermanfaat bagi diriku.
Hanya hari ini aku akan menghirup udara kehidupan, maka aku
akan berbuat baik kepada orang lain , mengulurkan tangan kepada siapapun,
menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah bila ada yang meninggal,
menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat jalan, memberikan makanan
kepada yang kelaparan sesuai kadar kemampuan, menolong orang yang sedang
kesulitan, membantu orang yang dizalimi, meringankan beban penderitaan orang
yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak-anak kecil
dan berbakti kepada orang tua.
Karena aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan
mengucapkan, “ Wahai masa lalu yang telah berlalu dan telah selesai,
tenggelahlah seperti matahariMU. Aku tak pernah menangisi kepergianmu, dan kamu
tidak akan pernah melihatku termenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah
meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi “
“Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka aku
tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah
dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok
hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan
dan tidak ada satupun dainya yang dapat disebutkan.”
“Hari ini milikku “ adalah ungkapan yang paling indah dalam “kamus
kebahagiaan “ . Sebuah kamus bagi ku yang menginginkan kehidupan yang paling
indah dan menyenangkan. Selama aku berada di dalam pengembaraan untuk menuju
tempat terakhir bagai peristirahatan yang sudah diciptakan , disediakan oleh
Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar