Allah
swt berfirman di dalam Q.S Al Maidah 5 : 12 yaitu :
ۖ وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ ۖ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ
وَآمَنتُم بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن
تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ
السَّبِيلِ [٥:١٢]
Yang
artinya, “ Dan Allah berfirman, “ Sungguh, jika kamu melaksanakan shalat dan
menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu
pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik.
Pasti Aku akan hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan
ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa
kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan
yang lurus. “
Melalui
ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa kata sungguh berarti itu
sumpah atau janji Allah. Dia tidak pernah ingkar janji, Dia selalu tepati apa
yang Dia firmankan atau Dia ucapkan di antaranya yaitu barangsiapa di antara
kita :
- Mau melaksanakan shalat, karena shalat adalah hukumnya wajib ( karena perintah Allah );
- Mau mengeluarkan sebagian rezkinya sebagai zakat untuk diberikan kepada orang yang berhak yaitu 2,5 % dari penghasilan yang di dapat ;
- Mau meminjami Allah dengan pinjaman yang baik artinya hasil yang didapat itu dengan cara yang halal. Meminjami Allah disini artinya harta tersebut keluarkan atau dinafkahkan sesuai dengan yang diridoi Allah, terutama membantu kaum dhafa’ , fakir miskin dan anak yatim.
Maka
Allah swt menjamin kepada orang tersebut atau mengganti dari harta yang telah
dikeluarkannya, termasuk melaksanakan shalat dan mengeluarkan zakt itu semua
dilakukan hanya karena perintah Allah dan semuanya hanya untuk Allah dan lillah
, tanpa pamrih, tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apapun, taanpa punya tujuan
apapun , semua itu murni hanya untuk Allah. Untuk hal itu semua akan memberikan
imbalan sbb :
- Segala kesalahan yang pernah dilakukan oleh kita akan dihapuskan. Segala kekeliruan yang telah kita kerjakan akan dimaafkan, dan segala dosa-dosa kita akan diampuni ;
- Allah akan memberikan berbagai macam kenikmatan yaitu kemudahan, kelapangan, kelancaran, keselamatan dan kebahagiaan yang tidak terhingga. Artinya tidak bisa diceritakan gambaran semua itu kepada orang lain, yang bisa merasakan hanyalah diri sendiri, baik ketika dia berada di dunia maupun ketika dia kelak kembali ke akhirat untuk menghadap Allah.
Namun
Allah pun mengancam kepada orang-orang yang telah diberi berbagai macam
kenikmatan, lalu dia mengingkarinya, tidak mau mengakui semua itu,
mendustakannya bahkan mendurhakainya, yaitu dengan ancaman siksa yang berat
ketika masih di dunia, dan akan diazab sangat keras dan berat di akhirat, karena tidak
ada yang mampu melindunginya maupun menolongnya. Karena dia telah mengikuti
jalan yang sesat dan menyesatkan, bukan jalan yang lurus yaitu jalan yang
diridoi oleh Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar