Kamis, 05 Desember 2013

KESESATAN DIAMBIL, PETUNJUK DITINGGALKAN



Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 174 - 175  yaitu :

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ [٢:١٧٤]

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ [٢:١٧٥]

Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka! 

Saudaraku melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa, " Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah) " maksudnya Allah menurunkan Kitab Al Qur'an itu adalah karena rasa kasih sayangnya kepada manusia, apalagi Dia telah memberitahukan bahwa Manusia diciptakan oleh-Nya itu sebagai makhluk yang paling mulia di dunia , agar manusia bisa menjaga kemuliaanya itu maka diturunkanlah Al Qur'an agar manusia membacanya, mengkajinya, memahaminya dan menghayatinya lalu mengamalkannya sesuai dengan kadar kesanggupnnya msing-masing.

Namun sayangnya masih banyak yang belum mau mempelajarinya. Al Qur'an di rumah masing-masing punya sayangnya yang ada terjemahnya jarang yang memiliki. Akhirnya mereka membaca berdasarkan taqlid buta, yaitu kalau nengok yang sakit atau yang meninggal baca surat yasin, kalau mau dilancarkan rezkinya baca surat waqiah, kalau ingin diangkat derajatnya oleh Allah baca surat Al Mulk, kalau ingin dikasih sayang oleh sesama baca surat Ar Rahman dsb. Akan tetapi artinya tidak mau dipelajari. Sehingga mereka membaca seperti burung beo. Membaca Arabnya saja sudah bagus, apalagi yang mau mengkajinya, akan lebih bagus lagi, apalagi yang mau pengamalkan apa yang telah dibacanya, itulah yang Allah paling sukai.


Adalagi yang sudah paham dengan Al Qur'an terkadang ada yang sebagian disembunyikan kebenarannya, agar orang lain tetap hanya percaya kepadanya. Dan begitu orang lain butuh dasampaikannya beberapa ayat untuk dibaca, lalu supaya apa yang dibaca itu mujarab, maka harus ada maharnya ( maskawinnya ). Bahkan ada di salah satu daerah di Jakarta apabila ada yang meninggal, salah satu keluarganya mendatangi orang yang bisa baca Qur'a, untuk meminta membacakan Al Qur'an bagi si mayit selama 7 hari misalnya sampai 3 khataman. Maka terjadilah disitu suatu transaksi kaya orang jual beli, tawar menawar harga misalnya 1 khataman Rp.2.000.000,-  ditawar menjadi Rp.1500.000 ,- berati yang 3 khataman menjadi Rp 4.500.000,-. Hal ini terjadi di wilayah Jakarta Selatan. Darimanakah aturan itu ? Sunggung suatu perbuatan yang biadab, walaupun yang dibacanya benar ayat2 Allah namun kenapa harus diukur pakai duit. Hal ini sama saja menjual Ayat-ayat Allh dengan harga murah.

Kepada orang-orang yang demikian Allah memberitahukan bahwa mereka sedang memakan bara api neraka jahanam. Mereka berada di dalam kesesatan baik di dunia maupun di akhirat. Karena mereka membeli atau menukar yang baik dengan yang buruk. Orang yang membeli atau menukar petunjuk dengan laknat . Jelasnya mereka menerima jalan sesat, menolak petunjuk. Mereka mau disiksa dari pada menerima petunjuk yang benar. Atau mereka menerima siksa atau azam daripada menerima ampunan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar