SIKAP MENTAL HIDUP SEDERHANA
Mengapa hati itu kunci segala-galanya ? Hati adalah Raja di Raja
penguasa selurun anggota tubuh kita. Langkah yang akan dilakukan itu dikomando
oleh akal, sedangkan kebijakan apakah harus dilaksanakan atau tidaknya
tergantung hati. Oleh karena itu baik buruknya apa yang akan, sedang dan telah
dikerjakan , yang bertanggung jawab adalah hati. Seluruh anggota tubuh
merupakan pasukan yang harus melaksanakan tuganya sesuai dengan keinginan yang
dikehendaki hati.Ketetapan hati untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan
wajar, cara halal dan legal adalah
salah satu sikap mental yang tepat
Kita kan telah diciptakan Allah, lalu dihidupkan oleh-Nya, setelah
itu diberi kebutuhan hidup oleh-Nya. Kebutuhan hidup macam apakah yang
sebaiknya kita lakukan ? Yang dimaksud dengan kebutuhan hidup itu adalah
kebutuhan akan perut yang kenyang, badan sehat, ilmu dan ketrampilan yang
tepat. Untuk memenuhi semua itu diperlukan pangan, sandang, papan, ilmu dan
teknologi.
Yang dimaksud dengan pangan adalah makanan yang dimakan oleh kita.
Dan ini merupakan fondasi yang utama dan paling utama. Di dalam mencari
makanan, gunakan cara-cara yang sesuai dengan aturan agama, yang halal, yang
baik dan benar, sesuai dengan apapun yang diridoi Allah. Apabila kita mencari
makanan dengan cara yang batil, yang tidak baik, lalu makanan tersebut dimakan
oleh kita, maka akan menjadi racun. Efeknya adalah akan menimbulkan penyakit,
dan biasanya penyakitnya itu susah disebuhkan, walapun dengan obat yang
termahal, dokter yang paling berpengalaman, apalagi dukun dan paranormal yang
terkadang memberikan saran itu menyimpang dari aturan agama. Penyakit itu bisa
disembuhkan hanya dengan melakukan taubatan nasuha ( taubat yang benar ).
Karena semuanya itu segala keputusan itu terletak pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sandang atau pakaian , ini merupakan urutan ke dua setelah pangan.
Kita sebagai manusia yang beradab, maka perlu kita tutup aurat tubuh kita. Dan
itu sudah merupakan perintah agama. Di dalam memilih pakaianpun sama ada yang
baik dan ada yang buruk. Pakaian yang baik adalah yang bisa menutupi aruat apa
yang sudah digariskan agama. Aurat itu hanya boleh diperlihatkan, dipamerkan,
dipertontonkan hanya kepada muhrimnya saja, selain itu sudah dilarang oleh
Allah. Di dalam membeli pakaianpun jangan yang berlebihan. Belilah pakaian itu
sesuai dengan penghasilan yang ada, jangan sampai gara-gara beli pakaian, lalu
susah untuk makan dan minum, karena uangnya sudah habis untuk belanja pakian
saja. Jngan turuti hawa syaitan yang ada di tubuh kita, karena syaitan itu
tugasnya hanya membisikkan sesuatu ke dalam hati kita agar selalu bersenang-senang,
mencari pujian, memperturutkan hawa nafsu. Yang kesemuanya itu menyesatkan dan
akan mecelakakan diri kit sendiri. Yang penting berpakaianlah yang wajar saja,
yang penting pakaian itu bersih, dan sesuai dengan warnanya serasi dan
harmonis.
Ilmu dan teknologi ini bisa di urutan ke dua atau pun ketiga ,
tergantung pada situasinya. Manusia telah dibekali oleh Allah alat-alatnya,
yaitu seluruh anggota tubuh baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan
semuanya itu punya tugas masing-masing sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Tinggal kitanya mau diapakan kesemuanya itu mau dihidupkan atau sebaliknya.
Contohnya seperti apa ? Misalnya akal fungsinya untuk berfikir, makanya di otak
itu terdari dari otak kanan, otak kiri, dan motorik. Ada yang tugasnya sebagai
penggerak sekaligus pembagi, ada yang tugasnya memecahkan masalah yang datang
dan ada yang tugasnya memingat sebagai memori. Dan kesemuanya itu bergantug
kepda kita , kalau digunakan untuk berfikir berarti dihidupkan, dan kalau tidak
digunakan berfikir maka otak kita dibunuh oleh kita sendiri. Akibatnya juga
yang menanggung adalah kita sendiri. Karena hidupnya manusia di dunia ini cukup
lama ,maka perlu bekal seperti yang telah disebutkan tentang pangan dan sandang.
Semua itu akan terpenuhi apabila manusia itu mau bekerja. Yang namanya bekerja
pasti membutuhkan ilmu. Sedangkan teknologi, disesuaikan dengan perkembangan
jaman,Teknologi itu cara. Jadi kalau manusia ingin mendapatkan atau
menghasilkan sesuatu, maka dia harus tahu ilmunya dan cara menggunakan ilmu
itu. Hal ini tidak bisa disamakan antara orang per orang, karena masing-masing
orang itu kadar kemampuan dan kesanggupannya berbeda-beda.
Dalam
hidup itu perlu biaya baik untuk mendapatkan pangan, sandang maupun mendapatkan
ilmu. Pembiayaan untuk keperluan ini harus disesuaikan dengan pendapatan kita
yang sebenarnya secara wajar. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tihang
artinya lebih besar pengeluaran daripada penghasilan. Wajar dalam arti efektif
dan efisien. Dengan demikian maka tidaklah sebegitu sukar untuk hidup secara
cukup, tanpa terpaksa berhutang, mengganggu dan menyusahkan orang lain atau
membiarkan diri berbuat serong, asosial, yang mungkin mengganggu tertib dan
damainya kehidupan bersama. Tanpa pula ada rasa iri hati, benci , dan rendah
diri terhadap mereka yang lebih kaya, lebih berkuasa dan lebih tinggi
kedudukannya, serta menggunakan semua ini untuk memamerkan kemewahannya. Sikap
mental yang demikian ini merupakan sikap mental hidup sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar